Chapter 4 『REWRITE』

1K 53 8
                                    

"Hahh..! Menggelikan sekali mendengar omong kosong kalian.."

Ucap Ali sembari mengepal tangannya dengan erat dan menatap tajam para ejen muda.

"Lucu sekali... Kalian baru merasa tidak berdaya ketika seorang korban sudah terbunuh karena entah betapa lengah nya kalian?"

Ucap Ali sembari menyeringai dan menundukkan kepalanya.

"Tch.. Aku jadi berpikir bahwa kalian mungkin lebih tidak becus dibandingkan penjaga biasa yang selalu bersiap siaga setiap waktu"

Lanjut Ali dengan sarkas.

Ali langsung pergi dari sana dengan lemas, namun tiba-tiba ia terbatuk lagi.. Dada nya terasa sangat sakit, ia segera berjalan ke dinding dan duduk sambil menyenderkan tubuhnya ke dinding.

"Uhukk..! Uhuk...!"

Ali tidak tau kenapa ia bisa jadi seperti, tangan kirinya mengcengkram baju bagian dada nya, sedangkan tangan kanan nya sudah dipenuhi dengan darahnya saat dia terbatuk..

Pandangan matanya semakin buram seiring berjalannya waktu, namun rasa sakit yang luar biasa tetap dapat dirasakan oleh Ali..

Namun, Ali memaksakan dirinya untuk berdiri dan berjalan untuk pergi dari sini...

Tetapi bagaimanapun Ali berusaha dan memaksakan dirinya, ia tetap berakhir terjatuh dan menutup matanya.

Sebelum Ali benar-benar menutup matanya, Ali mengepalkan tangannya erat-erat dan menggigit bibir bagian bawahnya..

Apakah dia akan mati juga hari ini?
Itulah yang dipikirkan oleh Ali, dia bahkan belum membalas dendamnya kepada para ejen..

Sesaat, seluruhnya menjadi hitam.. Ali terjatuh tidak sadarkan diri.

''Apa aku akan mati hari ini? Ha.. Hahaha... Kenapa? Sial..! Tidak bisakah aku menjadi seperti ini setelah aku selesai mem-"

Belum selesai Ali untuk mengucapkan sesuatu, tiba-tiba sebuah sosok hitam dengan kedua matanya yang berwarna merah menerangi kegelapan itu, berada di depan Ali sembari mengatakan,

"Kau tidak mati dasar bodoh, kau hanya pingsan karena penyakit yang ada di dalam tubuh mu itu.."

Ali langsung menatap sosok hitam yang ada di depannya dengan terkejut dan was-was.

"Siapa kau? Dan apa mau mu?! Apa aku bermimpi..? Ck, siapa kau?!"

Sosok hitam itu diam sementara, sebelum kembali menjawab,

"Aku.. Adalah dirimu yang lain, yang kuat, hanya saja kau belum menggabungkan ku ke dalam diri mu dengan benar, sehingga aku masih menjadi sebuah sosok bayangan di dalam diri mu.. Tentu kau tidak dapat merasakan keberadaanku"

Ucap sosok hitam itu sembari dengan samar-samar menyeringai..

Ali mengerutkan dahinya, apa ini mungkin? Memangnya ada yang seperti ini di dunia nyata? Atau dia hanya bermimpi..?

Sosok hitam yang melihat reaksi Ali segera terkekeh sehingga membuat Ali terkejut..

"Mungkin menurut mu, ini hanya lah mimpi.. Tapi akan kukatakan padamu, bahwa ini bukanlah mimpi... Kita sedang berada di bawah alam sadar milikmu, ahh.. tidak, haruskah aku bilang alam sadar milik kita? Ya, pokoknya begitulah"

Ali menatap sosok hitam itu dengan terkejut..

"Tch.. Apa kau kira aku adalah anak kecil yang dapat kau bohongi dengan mudah itu? Jangan mengada-ngada"

Ucap Ali dengan kesal, ia ingin mimpi aneh ini untuk segera berakhir.. Mengingat bahwa dirinya terjatuh tidak sadarkan diri di gedung tersebut.

Sosok hitam itu menjadi semakin tertarik kepada Ali, pasalnya Ali itu tidak mudah untuk di tipu.

"Hahahahaha! Baiklah.. Baiklah... Kau memang cukup pintar dan berani untuk menolak ku"

Sosok hitam itu tersenyum lebar sembari mengulurkan tangannya pada Ali.

"Terimalah aku, saat kita sudah tergabung.. Aku yakin kau akan menjadi semakin kuat, bahkan para ejen itu akan menjadi layaknya semut untuk mu..."

Ucap sosok hitam itu sambil menyeringai.

Ali yang mendengar itu, segera berpikir panjang.. Namun sesaat, ia berpikir... Tidak ada salahnya kan, untuk menerima keuntungan yang besar?

Ali lalu menerima uluran tangan dari sosok hitam itu, dan sesaat.. Sosok hitam itu mengelilingi tubuh Ali dan memaksa untuk masuk ke dalam tubuh Ali yang membuat Ali merasa kesakitan.

"A-Akhhh..!"

Waktu terus terlewati, hingga akhirnya sosok hitam itu tergabung ke dalam tubuh Ali dengan sempurna..

Ali juga menjadi sangat lelah dan berkeringat.. Ia sekali lagi menutup matanya dan tertidur...

Beberapa saat kemudian, Ali kembali membuka matanya, ia dapat merasakan perbedaan terhadap tubuhnya itu..

Mata bagian kirinya juga terasa berbeda, seluruhnya sepertj berwarna merah cerah di pandangan mata kirinya itu.

Namun Ali segera tersadar, kedua tangannya di rantai dan ia berada di suatu tempat yang tidak ia kenali.

Ali melihat sekeliling hanya untuk mendapati banyak orang-orang yang berkumpul sembari melihat ke arahnya dan mendiskusikan sesuatu..

Ali juga dapat merasakan tubuhnya menjadi sehat dan tidak memiliki penyakit yang sebelumnya menjadi beban bagi tubuhnya, Ali menatap tajam ke arah kumpulan orang-orang itu dengan tajam...

"Ohh... Kau sudah terbangun ya? Apa kau baik-baik saja sekarang? Tentang tanganmu yang di rantai itu, akan kami lepaskan nantinya"

Ucap seorang perempuan berambut putih yang cantik, tersenyum lembut ke arah Ali..

Lalu perempuan itu menyuruh orang lain untuk membebaskan Ali dari rantai tersebut...

Kemudian Ali berdiri, Ali sedikit terkejut karena tubuhnya menjadi lebih tinggi, tidak pendek seperti sebelumnya..

Lalu Ali kembali menatap perempuan itu dengan tatapan bertanya-tanya...

"Kau tau? Kami berusaha mencari atasan yang cocok untuk perusahaan kami namun kita tak kunjung menemukan atasan yang cocok hingga akhirnya kami menemukan mu. Jadi kuharap kau mau menjadi atasan kami, apalagi dirimu sepertinya cukup kuat"

Ucap perempuan itu sembari tersenyum lembut ke arah Ali.. Ali dengan ragu-ragu mengangguk...

"Sudah berapa lama aku tertidur?"

Tanya Ali pada perempuan itu..

"Sekitar 3 hari, saat kami menemukanmu.. kau terlihat seperti orang lapar yang menginginkan darah... Karena itulah kami merantai mu saat membawa mu kemari"

Ucap perempuan itu dengan senyum..

Ali menjadi heran, dia tidak mengingat dirinya bertindak seperti itu...

Ali berusaha melihat kebohongan pada mata perempuan itu, namun ia tak dapat menemukan sedikit kebohongan dari mata perempuan itu.

Ali akhirnya hanya mengangguk dan meminta maaf jika ia secara tidak sengaja menyakiti staff dari perempuan itu..

"Tidak apa-apa, lupakan saja... Semua orang melakukan kesalahan.. Tidak ada yang sempurna"

Ali yang mendengar itu hanya tersenyum dan mengangguk lagi.

"Terima kasih"

Ucap Ali sembari tersenyum lembut..

Perempuan itu menatap ke arah Ali dan mengerti, perempuan itu mengangguk sembari mengatakan,

"Sama-sama"

To Be Continued

VILLAIN「EA FANFIC」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang