Chapter 8 『REWRITE』

749 41 0
                                    

Ali berdiri dengan gugup di depan sebuah ruangan.. Tidak lupa ditemani oleh dua orang di belakang Ali, yaitu Shaf dan Hatoru.

Para Ejen seumuran Ali hanya menatap Ali dengan pikiran berkecamuk. Mereka tidak menyangkah akan bertemu dengan Ali lagi setelah dua tahun.. Bahkan Ali mempunyai perubahan yang sangat besar.

"A-Ali..-"

Khai... mulai berjalan mendekati Ali. Namun Shaf dan Hatoru langsung menghalang Khai dari berjalan lebih dekat menuju Ali.

"Maaf? Tapi akan sangat tidak sopan jika kau berani mendekati Tuan kami di saat Tuan kami tidak menganggapmu sebagai temannya atau hubungan lainnya."

Ucap Hatoru dengan senyuman yang tampak ramah.. Walau sebenarnya ia menatap Khai dengan tajam.

"T-tapi, bukankah ki-kita teman..?"

Ucap Khai dengan gugup sembari sesekali menatap Ali.
Namun Ali memberinya tatapan tajam.

"Jauhkan mereka dariku."

Ucap Ali dengan tegas.

"Ali! Kenapa kau seperti ini..?!"

Ucap Moon yang tampak sedikit kesal, dan mulai berjalan mendekati Ali.

Tetapi sekali lagi, Moon dihalang oleh Shaf dan Hatoru.

"Kupikir kalian sudah mendengarkannya cukup jelas..? Tuan kami menyuruh kami untuk menyinkirkan kalian, jadi jangan berani untuk berjalan mendekati Tuan kami."

Ucap Shaf dengan sarkas. Shaf menatap tajam ke arah Moon yang berusaha menyingkirkannya dan Hatoru untuk berjalan mendekati Ali.

Tiba-tiba pintu yang ada di depan Ali terbuka, dan memperlihatkan seorang wanita yang sudah tua berjapan keluar dari ruangan itu.

"Bagaimana..?"

Ucap Ali. Walau wajah Ali tampak tidak peduli dan dingin, namun nada bicara Ali menunjukkan sedikit kekhawatiran.

Wanita yang sudah tua itu, Ejen Geetha. Tersenyum lembut melihat sifat Ali.

"Dia tidak apa-apa, luka yang terdapat di kakinya tidak begitu parah.."

Ucap Ejen Geetha dengan lembut..
Ali yang mendengar itu, menghela nafas lega, walau sebenarnya ia sendiri tidak tau kenapa dia tiba-tiba seperti ini.

"Dia masih tidur, jadi yang masuk hanya satu orang terlebih dahulu agar tidak mengganggu-"

Belum selesai Ejen Geetha mengucpakan sesuatu, Ali sudah berjalan melewatinya dan masuk ke dalam ruangan itu.

Shaf dan Hatoru bahkan menatap Tuan mereka dengan tatapan bertanya dan ragu-ragu dengan apa hubungan yang dimiliki Tuan mereka dengan perempuan cina yang terluka itu.

Bahkan ejen lain juga menatap heran Ali.

Sedangkan di posisi Ali, ia berdiri di samping kasur yang ditiduri oleh gadis cina bernama Alicia itu... menatap Alicia dengan tatapan khawatir.

"Kenapa kau malah berada di belakangku? Dasar ceroboh.. Kau pikir rekan timmu akan berhasil mencelakaiku? Bodoh."

Gumam Ali dengan kasar walau sebenarnya dia khawatir.. Ali bahkan tidak tau apa yang terjadi padanya sekarang, namun ada perasaan lain dalam hatinya. Perasaan hangat..

Ali menatap Alicia dengan dingin, sebelum perlahan menatap ke arah tangan Alicia.

Entah apa yang terjadi, tetapi Ali tanpa sadar menggerakkan tangannya sendiri dan menggenggam tangan Alicia, bahkan mengelus tangan halus Alicia dengan lembut...

VILLAIN「EA FANFIC」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang