8

2.6K 269 11
                                    

Keluarga seo sekarang tidak tahu mengapa lebih menjadi gila kerja, haikal sudah menduga bahwa setelah ketemu keluarga nya pasti ia akan di kurung.

Haikal hanya harus menjaga mental nya, Sudah biasa si. Namun ia ingin Bebas seperti anak lain ingin menghalu menjadi suami Lisa blackpink juga.

"Shotaro.. Apa kita harus masuk sekarang? Tidak bisa tahun depan saja.." Haechan mendesah malas. Ia sebenernya kangen dengan keluarga nya, namun ia akan gila jika di kurung.

"Ga bisaa kak! Kasian tau keluarga kakak udah kaya mayat hid- sakit ih!" Sungchan menggeplak mulut istri nya itu, omongannya Astagfirullah. Eh lupa dia kristen.

"Kamu ngomong nya di rem dikit! Kasian kak haechan." Haechan si oke oke aja, ga masalah setiap hari juga udah kaya mayat hidup kerjaan nya nge bunuh orang terus.

"Nah kak udah sampe, btw kak maaf banget aku bisa nganterin sampe sini doang." Sungchan sebenernya ingin mengantar sampai dalem, tapi kerjaan kantornya sangat mendesak.

"Gapapa chan, makasih ya udah nganterin aku, nitip shotaro jangan sampe lecet, kalo lecet anu kamu kakak potong" sungchan bergedik ngeri, syap salah deh.

"Kakak yang harus jaga diri, awas di kawinin sama dua kembar" shotaro tertawa mendengar katanya sendiri.

"Jangan dong, masi mau perjaka. Yaudah Babay taro, sungchan." Haechan ber pamit untuk masuk ke dalam kediaman nya.

"Tuan muda!?" Pekikan orang orang di dalam, ya memang menantang namun mereka terlalu terkejut.

"Ehe, eumm mae di mana ya?" sungguh haechan menjadi canggung sekarang, terlebih ia jadi canggung di panggil haikal.

"Nyonya sedang di butik tuan, sedangkan tuan besar masi di perusahaan utama." Sejujurnya para maid dan penjaga di sana sangat Heran mengapa tuan nya muncul tiba-tiba.

"Makasih" jujur saja dari sifat tuan muda mereka sudah kelihatan jelas beda, suara nya lebih soft.

"bi, om johnny sama tante ten kemana?" tanya lelaki tinggi sambil menyender di pintu dapur itu "sedang pergi tuan" balas para maid di sana.

"BIBII MAU SUSU COKELAT BOLEH?" tanya haechan yang melihat rak susu di sampingnya "lo siapa?" lelaki itu menatap haechan bingung, haechan juga bingung.

"Harusnya gue yang tanya, lo siapa kok bisa di rumah gue?" haechan menatap lelaki itu dengan sinis "maling ya? ganteng si tapi maling" haechan menatap sinis lelaki itu.

"cewe kok judes, lagian ini rumah om jhon sama  tante ten" lelaki itu menatap malas haechan dengan pandangan tak suka nya.

"cewe cewe pala lo, gue cowo kebetulan om sama tante lo itu orang tua gue, berarti lo orang asing di sini" balas haechan tak kalah sewot.

"Ngaku ngaku lo" cowo itu menatap kembali tak suka pada haechan, dasar cowo. "AWAS IH NGALANGIN JALAN, pergi sana gausah maling di sini" dorong haechan pada lelaki itu.

"apa si, jalan tinggal jalan. Itu lebar ya jalanan nya" lelaki itu menatap malas lelaki depan nya, udah pendek kecil cungkring ngeselin banget.

"seterah gue lah, orang gue mau lewat sini! Hus hus" sinis haechan, dasar laki laki tiang.

"haikal?" suara berat itu berdengung di kuping haikal yang sekarang tengah berantem dengan lelaki yang tidak ia kenal itu

"DADDY JAE?" teriak haikal di kuping lelaki tinggi itu dan berlari menubruk tubuh calon mertua nya itu.

"kamu pulang?" haechan menatap kesal bapak tua depannya, kalo dia ga pulang ini siapa? Arwah.

"ini arwah, haikal ga pulang dadd" haikal menyamankan pelukannya, lalu bertanya di mana ibu mertua nya "bubu mana?"

NOJAEHYUCKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang