9

2.3K 228 18
                                    

"H-hiks.. huwaa" haikal memukul mukul tubuh lelaki depan nya, dengan perasaan campur aduk "maaf maaf" sunghoon mengelus haikal yang dari tadi sudah menangis.

"gapapa, keluarin aja anggap gue musuh lo keluarin semua rasa kesel lo, nangis aja gue ga bakal biarin orang liat lo nangis, cukup lo nangis di sini" Sunghoon memeluk tubuh bergetar haikal.

"baju lo basah gara gara gue, maaf nanti gue ganti" sunghoon hanya tertawa kecil "gue ga miskin buat beli baju lagi, santai aja."

"lo kenapa baik sama gue?" haikal menatap tinggi sunghoon yang di hadapannya. "karna beban kita itu sama, masalah kita juga 11/12" sunghoon mengelus Haikal.

"masalah? lo ga di sayang orang tua lo?" haikal menatap kepo sunghoon dan menyuruh sunghoon menunduk agar ia bisa menatap pria depannya ini.

"kepo, lo ga boleh tau bocil" sunghoon bergegas pergi dari hadapan haikal dan mencuri satu cubitan di hidung si kecil nya itu.

"Ih, ga kepo cuma penasaran. Iya atau ngga? Kalo iya cerita dong kan tadi gue udah gantian dong" sunghoon hanya tertawa kecil, lama lama ia ingin menyeburi anak ini ke empang.

"Sama aja itu mah, udah mau sore lo makan sana gue mau ke kamar" haikal hanya diam dan mengekori sunghoon

"ngapain ke kamar? Mau ngapain? Ga ikut makan" memang butuh kesabaran menghadapi anak depannya ini.

"Mau coli" haechan menganga lebar, apa katanya? Coli? Haechan langsung menepuk mulut lelaki itu ya walau harus berjinjit.

"Bercanda, gue makan di luar, mau nongkrong kenapa mau ikut?" basa basi, jangan sampai anak depannya bilang iya.

"Iyaaaa, mau ikut, boleh?" sunghoon tidak menduga jawaban dari si kecil ini, kalo begitu ia gausah menawari anak ini.

"Ngga boleh, di rumah aja udah mau malem nanti gue di usir lagi sama bonyok lo." haikal mendengus kesal, tadi kan nawarin kok sekarang ga boleh?!

"tadi nawarin gue, sekarang ga boleh? Pelit! Dasar tiang, pokonya mau ikut!" haikal terus mengekori pria depannya, harus pokonya harus! Ia bosen.

"ngikutin gue sampe kamar? ckck, yaudah tapi malem bakal dingin nih pake" sunghoon melempar switer kebesaran nya pada haikal.

"kak switer nya warna pink, suka nyimpen uke di rumah ya? HAYOOOO" sunghoon hanya mendengus kesal, apa katanya? Dasar siluman beruang

"mau gue kasih ke se seorang, tapi orangnya ga mau, buat lo aja"

"Serius? Makasih loh hehe" siapa yang tak suka barang gratis? Munafik.

"Gue pulang nya malem, jangan ngerengek lo ya, kalo mau pulang nanti gue minta temen gue anterin lo"

"Ga mauuu, ga kenal enak aja"

"Ya makan nya kenalan dodol" sunghoon ingin sekali menyubit mulut haikal.








































mereka telah sampai pada tujuannya, markas geng sunghoon "ini tempatnya? Serem Banget si, tempat nongki atau kuburan?" haikal memegang tangan sunghoon dengan kuat.

"sakit kal" ringis sunghoon, remasan anak INI benar benar tak main main

"takut hoon, mau pulang" rengek nya, tadi siapa yang ingin ikut? Siapa yang memaksa ikut? Siapa yang membuntuti nya? Ya haikal.

"tadi bilang nya apa? Ga bakal ngerengek? Ga papa ga bakal di hap, pegangan aja." Haikal hanya mengangguk, dia takut, di sini gelap seperti masa depan mu.

"gue dateng" tatapan dari puluhan orang menatap sunghoon, ya walaupun anggota inti hanya sedikit paling Lima sampai 7 orang.

"yoksi, sunghoon Kita udah dateng" hyunjin menepuk pundak sunghoon, dan Melirik ke arah belakang punggung ketua nya, anak kecil?

"adek lo bos? Kecil amat, dapet dari mana? Bukannya lo tunggal?" haikal ingin sekali me jawab, tapi ia takut. Tapi tidak terima ya di katain kecil, ia pun mencubit sunghoon.

"Jangan bilang dia kecil, bilang aja syipa" haikal menatap sunghoon kesal, pokonya ia dendam dengan si tiang Ini.

"hoon, mau itu" haikal menunjuk és krim di samping, ya itu hanya apa jangan semata.

"itu patung kal" sunghoon menarik tangan haikal agar duduk di samping nya

"tapi mau itu, mau itu hoon" haikal tetep kekeh pokoknya, dia lagi pengen és krim.

"mau beli sama gue?" hyunjin menawarkan diri, yang hoon mau ngelarang, malah di bantah sama si kecil ini

Haikal menggandeng tangan hyunjin pergi, "beli di tempat biasa iyaa, mau rasa cokelat" haikal sangat mengantuk jika terkena angin, ia hanya sebatas menyender di punggung hyunjin

saat sampai di tujuan, haikal memesan és krim yang ia mauu lalu duduk di bangku sana yang depan nya ada hyunjin

"mau?" Tawar haikal, ia hanya basa basi, tak mau membagi nya juga hanya menawarinya, kalo mau bisa beli sendiri mumpung masi di tempat nya.

Hyunjin menggeleng, haikal menatap ke arah pintu masuk, seperti tak asing dengan orang yang baru masuk itu 'jefran?' batinnya menatap kedua orang itu.

"yujin" gumamnya, ia tak asing dengan keduanya, satu temannya satu orang yang dj jodohi olehnya.

"mereka pacaran?" gumamnya lagi, haikal tak salah lihat, jelas jelas jefran mencium kening yujin tepat di depan matanya.

"ga mau es krim, buat kamu aja" haikal memberikan és krim miliknya ke hyunjin, hyunjin? Ia hanya bengong saja dan menerima és itu.

"ayo ke sunghoon, mau sama dia aja" haikal menarik tangan hyunjin bergegas pergi keluar cafe itu.

'Haikal?'

mereka sudah sampai di tempat tujuannya "markas" milik sunghoon dan hyunjin.

"hohoooo" haikal ambruk di samping sunghoon, ia terus menggerutu kesal, apa ia sudah menyukai mantannya?

"kenapa?" sunghoon tau mood si kecil sedang tidak baik baik saja kali ini, harus kah ia menghibr si kecil kesayangan semua orang ini?

"males sunghoon" haikal memajukan muka nya ke arah muka sunghoon, ia ingin menonjok orang orang.

"ayo pulang aja kalo gitu" sunghoon mengajak haikal untuk pulang, namun di balas gelengan dari dia sendiri.

"gamau pulang" sunghoon menggeleng, sudah malam ia harus membawa anak ini pulang, kalau tidak dia akan kenapa kenapa.

"HAIKAL?!" teriak johnny menatap haikal yang pulang, dia memang sudah di beri tahu oleh ten, namun tetap ia kaget dengan anaknya ini.

"Daddyyy, kangen" haikal memeluk johnny dengan erat, ia sangat kangen dengan tubuh kekar Daddy nya ini.

"Duduk, Daddy mau ngomong sesuatu"

"Sunghoon ke atas duluan tante, om." haechan ingin sunghoon di sini, namun sunghoon menggeleng.

"Kenapa?" johnny menatap anaknya serius "jefran dan jafran, perjodohan kalian di b-"

END YEYYY
lanjut nanti ya, puasa males ngetik wkwk.

Btw, kalo bikin cerita transmigrasi pemerannya mau siapa? Haechan? Atau cewe? Mau bxb?

Syapa tw ak bikin cerita itu, dan ini sama posesif di cepetin up

NOJAEHYUCKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang