Bab 13 :: Manis (End)

2K 193 15
                                    

Gue rombak karena si bangsat ini pengen lebih MaochieCane

Gue rombak karena si bangsat ini pengen lebih MaochieCane

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

tw: Anal sex, 4k words

top Sky, bott Ren

.

Pesta prom berakhir dengan lampu yang perlahan meredup dan suara musik yang semakin jauh. Langkah Skylar dan Dyren terasa ringan saat mereka berjalan menyusuri jalan malam menuju rumah Skylar. Di tengah udara dingin yang masih menyisakan sisa kehangatan pesta, Skylar menggenggam tangan Dyren sesekali, seolah ingin memastikan bahwa semua yang terjadi malam itu bukan sekadar mimpi.

"Masih sulit percaya lo udah setuju jadi pacar gue," ucap Skylar sambil melirik ke samping, mencoba menyembunyikan senyum kecil yang merekah di wajahnya.

Dyren terkekeh, menendang kerikil di depannya. "Gue juga, lek. Gue kira lo bakal nunggu lebih lama buat ngomong soal ini."

"Enggak ada waktu lagi buat nunggu. Gue udah cukup lama nahan perasaan" balas Skylar, suaranya penuh kejujuran.

Obrolan mereka terus mengalir hingga mereka tiba di rumah Skylar. Tanpa berpikir panjang, mereka melepaskan sepatu di depan pintu dan berjalan masuk ke dalam ruang tamu yang gelap. Skylar menyalakan lampu kecil di sudut, memberikan cahaya lembut yang cukup untuk membuat ruangan terasa hangat dan nyaman. Dia membiarkan dirinya jatuh ke sofa, merentangkan lengan dengan lega.

"Capek banget, ya?" tanya Dyren yang berdiri di depannya.

"Banget" jawab Skylar sambil memejamkan mata sejenak. "Tapi gue seneng."

"Gue juga."

Mata Skylar terbuka kembali, menangkap tatapan Dyren yang kini berdiri sambil membuka jas dan menggulung lengan kemejanya. Ada sesuatu yang berubah dalam atmosfer, lebih santai, tapi juga dipenuhi dengan ketegangan tak terucap yang terasa baru. "Ganti baju aja, Ren. Lo bisa pake baju gue. Lo gak bakal nyaman tidur pake kemeja kayak gitu."

Dyren mengangguk. Dia membuka kancing kemejanya satu per satu dengan gerakan perlahan, hingga kemeja itu akhirnya tergantung lepas di pundaknya sebelum jatuh ke lantai. Dia tampak tidak peduli, tapi Skylar justru merasakan sesuatu yang berbeda. Matanya menangkap bagaimana kulit Dyren terlihat di bawah cahaya lampu redup, dan bagaimana tubuh sahabatnya yang kini pacarnya itu bergerak dengan alami.

"Lo liatin apa sih?" Dyren meliriknya dengan ekspresi bingung, tetapi ada sedikit senyum di ujung bibirnya.

Skylar terkesiap. Dia berdehem, mencoba mengendalikan dirinya sendiri. "Enggak... cuma... gue nyariin baju buat lo" ujarnya terbata-bata sambil beranjak dari sofa dan berjalan menuju lemari di sudut ruangan. Dia mencoba menyibukkan diri dengan mencari kaos di antara tumpukan baju, tetapi pikirannya penuh dengan gambaran Dyren yang berdiri di belakangnya, bertelanjang dada, dengan kulit yang terasa dekat dan nyata.

Manis; SkyrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang