MJNB: Luka Yang Kembali Dia Toreh

71 55 12
                                    

Gadis berambut panjang sepinggang berwarna ungu gelap yang dia dapatkan dari Hair Color Spray itu tengah berdiri di hadapan beberapa pemuda berjaket kulit tebal sambil membawa balok kayu. Gadis itu awalnya ingin berkeliling kota untuk menghilangkan pikiran semrawut dalam kepalanya.

Niat hati memberi balasan pesan dari Dantan hanyalah kegabutan dia saja. Tetapi siapa sangka, Nona Claretta Justru mendapat kabar bahwa teman satu geng nya berada di rumah sakit karena ulah Dantan. Sehingga secara sadar dia masuk ke dalam kawasan geng rivalnya.

"Oh ini ketua geng murahan itu?" sapaan basi. Nona Clarissa tidak suka bertele-tele dengan geng jelek seperti Dantan.

Pemuda perawakan tinggi namun kurus itu punya wajah mengerikan seperti preman. Seperti biasa, mengamati lawan bicara yang baru saja Chinta temui adalah hal wajib. Kemudian dia terangguk, pemuda itu kemungkinan bernama Bondan, ketua geng Dantan.

Mungkin diambil dari singkatan Bondan setan.

"Woi Claretta, meski lo dan Karatim kerja sama gue gak peduli. Nyawa harus di balas nyawa!"

Claretta atau biasa dikenal Chinta, maju selangkah. Dalam balutan topeng hitamnya sorot mata tajam gadis itu terlihat jelas. " Baik Scrishper maupun Karatim nggak pernah punya keinginan buat bunuh seseorang. Membunuh bukan visi misi geng gue. Gue lagi males berantem. Saran gue mending kalian cari tahu dulu, sekedar nyari info atau bukti. Jangan main tuduh!"

"Terus, kenapa lo nyuruh kita buat datang ke area balapan? Pakai ngatain gue setan segala."

"Murni kegabutan gue."

"Halah, lo pikir gue percaya sama omongan cewek lemah kek lo?" Bondan ikut maju selangkah. Jarak antara mereka sekitar lima jengkal. Chinta melirik sekelilingnya. Sial. Ia terkepung.

"Ayo buat perjanjian," kata Chinta. Ia sedang tidak bergairah untuk berkelahi sekarang. Pikiran Chinta sedang kacau dan harus ia tenangkan malam ini juga atau besok mood Chinta rusak.

Serangan mendadak sengaja Bondan layangkan ke arah perut Nona Clarissa sampai menimbulkan suara pukulan yang cukup keras.

"Bajingan!" umpat Chinta. Ia mendapat serangan dadakan dari Bondan. Perut Chinta terasa begitu nyeri.

Tangan Chinta terkepal kuat. Sudah Chinta bilang bukan bahwa ia sedang malas berkelahi. Bukan menuruti Bondan justru memberinya pukulan. Dengan satu pukulan pada muka, Bondan langsung terjatuh ke tanah.

Chinta mengangkat tangan saat anggota Dantan bergerak ke arahnya agar mereka berhenti di tempat masing-masing. Kaki Chinta berpindah ke perut Bondan, menekan-nekan kuat sembari melampiaskan kekesalan.

"Gue udah bilang baik-baik sama lo, gue lagi males berantem tapi lo gak mau dengar omongan gue, " kerah jaket Bondan Chinta tarik. Chinta menurunkan tubuh. Wajah mereka hampir dekat. "Lo tau konsekuensi apa kalau melanggar ucapan gue? Scrishper memang nggak akan bunuh tapi mereka nggak akan segan-segan buat musuhnya menderita."

"GOBLOK! SERANG DIA BEGO!" suruh Bondan saat anak buahnya malah diam menonton dirinya yang hampir kalah dari Chinta. Memalukan. Jati diri Bondan sebagai laki-laki cukup terluka.

"BERHENTI DI SANA, BANGSAT!" Chinta mengacungkan pisau lipat dari dalam saku celana joker pans hitam yang gadis itu pakai. "Kalian mendekat, gue bakal bunuh dia meski bertentangan dengan visi misi geng gue."

EXONERATE || ONGOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang