Pagi itu Renjun sudah rapih, ia juga dapat mendengar suara Jaemin yang memanggilnya dari luar kamar.
"Renjun, kau yang menyiapkan sarapan? Lalu kenapa kau tidak sarapan juga?"
"Aku akan sarapan nanti sekalian mencari tempat tinggal baru." Ujar Renjun begitu keluar, dan menghampiri Jaemin.
Jaemin menatap Renjun, lalu menggerakkan dagunya menunjuk meja makan. "Makan denganku."
Melihat Renjun yang masih berdiri, Jaemin menariknya agar duduk. "Duduk Renjun."
"Kenapa sekukuh itu ingin mencari tempat tinggal baru? Kau tak nyaman di rumahku?" Tanya Jaemin sambil menyuapkan menu sarapan buatan Renjun.
"Ya?" Renjun agak bingung mendengar ucapan Jaemin barusan.
Jaemin kembali menatap Renjun. "Tinggal disini tidak mau?"
"Aku masih memiliki uang untuk mencari apartemen kecil." Jawab Renjun.
"Disini kau tak perlu membayar sewa." Jaemin tak tau pikiran Renjun sekarang akan seperti apa terhadapnya yang menawarkan tinggal bersama dengannya. Tapi ia benar masih ingin membantu Renjun.
Lagi pula kalau Renjun memakai uang yang dimilikinya sekarang untuk menyewa apartemen lalu bagaimana dengan kehidupan sehari-harinya? Winter tak akan langsung menggaji Renjun di hari pertama kerja. Dan juga, Renjun baru akan mulai bekerja besok di restoran milik Winter.
"Uang yang kau miliki untuk kebutuhanmu sehari-hari." Lanjut Jaemin.
Renjun berpikir sejenak, dengan tinggal di rumah Jaemin memang akan mempermudah ia mengumpulkan uang untuk membayar hutangnya pada Jaemin. Juga akan mengurangi pengeluarannya.
"Boleh?" Tanya Renjun ragu.
Jaemin mengangguk. "Ya."
"Aku akan bantu mengurus beberapa hal di rumahmu kalau begitu." Renjun tersenyum.
Kali ini Jaemin yang menatap Renjun ragu. "Kau tak keberatan? Biasanya aku hanya memang memanggil pengurus rumah tiga hari sekali untuk membersihkan rumah. Mungkin kau bisa sedikit terbantu dengan itu?"
"Tidak, kalau kau tak memanggil orang untuk membersihkan rumahmu juga aku bisa." Kata Renjun.
Jaemin menggeleng tak mau. "Tidak tidak, kau aku suruh tinggal disini bukan sebagai pengurus rumahku."
"Ini sebagai bayaran sewanya." Renjun menampilkan senyumannya lagi, agar Jaemin juga tak segan menyuruhnya ini itu di rumahnya itu. Karena Renjun pun tak segan menerima tawaran tinggal disini.
"Baiklah. Tapi hari ini, kau boleh ambil istirahat dulu. Agar besok saat kau mulai bekerja dengan Winter, kondisimu sudah benar-benar pulih."
Renjun mengangguk mengiyakan.