PERTAMA

81 20 10
                                    

Assalamualaikum

Makasih udah mampir

Happy reading

BUGH!

BUGH!

"Kamu kan yang mengambil uang nenek!"

BUGH

BUGH

Terdengar suara cambukan yang begitu keras,
menghujani tubuh seorang anak perempuan berusia 5 tahun itu, ia meringkuk kesakitan sembari menutupi tubuhnya dari cambukan sang nenek. "Ngak nek, alsa ngak pernah mencuri uang nenek"

"Janggan bohong kamu masih kecil sudah berani mencuri berbohong pula."

"Pantas saja ayahmu sendiri tak Sudi merawatmu"ujar sang nenek yang masih terus menghujani gadis kecil itu dengan cambukan.

Gadis kecil itu masih terus menangis dan berucap bahwa dirinya tak mencuri uang sang nenek."Alsa ngak pernah mencuri uang nenek, paman yang mengambilnya nek"ucap lirih gadis kecil itu yang masih terisak tanggis.

Sang nenek yang tak mempercayai ucapan gadis kecil itu masih terus mencambuki nya hingga terlihat luka kebab merah merah yang cukup banyak terutama di bagian paha dan lengan.

"Kamu akan nenek kurung disini tanpa ada jatah makanan untuk kamu Karna sudah berani mengambil uang nenek"ucap sang nenek kemudian mengunci beranjak pergi dan mengunci kamar.

gadis kecil itu kini Hannya meringkuk kesakitan sembari terus menangis tanpa henti, sungguh malang nasibnya.

Pagi berlalu kini sinar sang Surya sudah digantikan dengan gemerlapnya sinar bulan dan bintang. Seorang gadis kecil meringkuk dengan tanngannya yang masih memeganngi perut, ia lapar seharian ini ia belum memakan sesuap nasi pun. Sang nenek benar benar tak memberikannya makanan dari pagi hingga malam tiba.

"Nenek Alsava lapar"rintih gadis kecil itu merasakan nyeri diperutnya.

"Tuhan kenapa Alsava hidupnya seperti ini sih?apa Alsava melakukan kesalahan?apa Alsava nakal?"gumam gadis kecil itu sembari menatap bulan.

Gadis sekecil itu mampu mengeluh merasakan kepahitan hidupnya yang tak kunjung sirna, ia Hannya bisa menangis menahan semua lara yang ia rasakan.

Krieettt

Pintu kamar Alsava terbuka memperlihatkan sang nenek yang sedang membawa setumpuk pakain kotor."kamu cuci semua baju nenek, nenek mau keluar untuk arisan semua sudut rumah harus bersih kalau masih ada yang kotor kamu tahu akibatnya"

"Tapi nek ini kan sudah malam, Alsa lapar Alsa mau mau makan"jawab lirih Alsava menundukkan kepalanya.

"Kalau kamu lapar dan mau makan kamu harus mencuci baju ini dan bersihkan semuanya"

"Ngak nek Alsava ngak mau, luka Alsava masih sakit ini sudah malam Alsava mau tidur besok sekolah"

Sang nenek yang saat itu sedang membawa secangkir teh panas langsung menyiramkannya ke badan gadis itu, tak Hannya itu sang nenek langsung mengambil sebuah ikat pinggang dan mencambuki gadis itu tanpa henti.

"Kalau kamu melawan kamu akan tau akibatnya"

"Ngak nek, sakit nek , sakit"

ALSAVA |Hujan Yang TenangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang