KEENAM

30 10 3
                                    

Assalamualaikum

Masih ada yang baca ngak nih?

Jangan lupa vote and comenn

Happy reading

--------

"Bahagia, bahagia untuk aku itu sederhana barr"

"Bisa dicintai oleh sosok ayah" jawab alsava singkat.

Barra tertegun dengan pernyataan yang diberikan Alsava, ia kemudian memposisikan diri menghadap Alsava."Al, kenapa kamu ngak membenci ayahmu padahal ia sanggat jahat kepadamu"tannya barra menatap sendu Alsava.

"Ngak ada yang perlu dibenci barra, ayah ngak pernah jahat ke aku tapi takdir yang jahat"

"Takdir?"

"Iya bar, takdir dan semestalah yang jahat,  didunia ini ngak ada orang yang  benar benar jahat, yang ada hanyalah orang orang tersakiti yang tidak tahu bagaimana mengekspresikan emosinya, kesedihannya dan akhirnya mereka berbuat hal yang ngak sepantasnya untuk menutupi semua lukanya, semua laranya, dan semua penderitaannya"jawab Alsava masih menatap langit.

Barra hannya bisa terdiam tak berkutik menatap Alsava yang masih termenung swasana kali ini pun hannya dipenuhi keheninggan tanpa adannya percakapan.

Langit sudah menjadi gelap barra dan Alsava pun bergegas pergi usai menikmati pemandangan senja di tepi danau taman kota itu, barra menaiki motor menyusuri jalan menuju rumah Alsava dengan keheningan disepanjang jalan tanpa sepatah katapun.

Citttt

"Akhirnya, sampai Al kamu turun gih"ucap barra singkat.

"Al, Alsava?"

Barra merasa ada yang aneh karena Alsava tak kunjung menjawab,seperti dugaannya Alsava kini tertidur menyandarkan kepalannya pada pundak barra.

"Ni anak emang kalok udah tidur kayak orang mati"ucap barra menggelengkan kepala beberapa kali.

Barra pun mencoba membangunkan Alsava dengan menggoyangkan pundak Alsava pelan."Al, Alsava bangun kita udah nyampek"ucap barra lembut.

Tak membutuhkan waktu lama Alsava kini sudah terbangun dari tidurnya dan turun dari motor Scoopy itu."barr maaf  tadi ketiduran"ucap Alsava tersenyum sembari menggaruk pipinya yang tidak gatal.

"Iya, ngapapa yaudah Al aku mau langsung pulang assalamualaikum"ucap barra berpamitan.

"Iya barra, makasih buat hari ini, hati hati dijalan hati hati nabrak semut"ucap Alsava melambaikan tanggan diiringgi tawa riang.

Gadis itupun kini sudah sampai dikamar setelah membersihkan diri dan solat ia kemudian duduk diatas kursi belajarnya, mengambil sebuah buku diary berwarna biru menuliskan isi hatinya yang saat ini sedang berbunga bungga.

Hari ini aku bahagia
Tapi boleh kah aku egois sekali saja?aku inggin setiap hari merasakan kebahagiaan seperti sekarang.

Alsava menutup bukunya setelah menulis kalimat singkat itu lalu bergegas tidur.

------

ALSAVA |Hujan Yang TenangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang