Assalamualaikum
Makasih udah mampir
Happy reading
Barra menghampiri Alsava dengan semangkok bakso ditangan kanan dan secangkir teh hangat di tangan kiri ia kemudian memposisikan duduk didepan Alsava.
"Alsa, kamu makan ini yah aku mau ambil pesanan aku dulu"ucap bara kemudian pergi mengambil pesanannya.
Alsava yang masih heran dengan kelakuan cowok yang baru dikenalnya itu Hannya terdiam menatap pungung barra yang perlahan menghilang. Ia masih tak habis fikir bagaimana bisa cowok yang baru saja mengenalnya sudah seperti mengenalnya lama.
Alsava kemudian melahap bakso yang diberikan barra tadi dengan lahap karena memang sedari tadi dia belum makan apapun.
"Tadi katanya ngak laperr"terdengar suara barra menghampiri Alsava dengan membawa semangkok bakso yang ia beli.
Alsava yang masih menyantap bakso itu memberhentikan aktivitas makannya, pasalnya sekarang ia sangat malu karena tadi ia menolak saat diajak ke kantin karena beralasan sudah kenyang.
"Ahh Ng-ngak kok emang udah kenyang"jawab Alsava masih menahan malu.
"Hm, yaudah lanjutin aja keburu bel masuk bunyii"ucap barra tersenyum mengejek.
Alsava menatap barra yang sedang memakan baksonya kemudian memberanikan diri bertanya,"ka-kamu kenapa baik banget sama aku?kan kita baru kenal"tannya Alsava.
Barra beralih menatap Alsava berhenti dengan aktivitas makannya,"emang kalok baru kenal kenapa?salah baik sama orang?"jawab barra singkat mengulum senyum.
"Baik ke orang ngak harus kenal lama,baik ke orang itu enak,kita baik ke orang pasti orang juga baik ke kita"tutur bijak barra.
Alsava tertegun dengan penuturan yang diberikan barra tak Hannya sopan dan tampan ternyata barra juga termasuk pria yang bijak.
"Tapi ngak semua gitu bar, ada juga yang dibaikin malah jahatin kita"ucap lirih Alsava menatap kosong barra.
Mereka berdua berbincang seolah sudah lama mengenal satu sama lain,Alsava juga merasakan kenyamanan berbincang dan bercanda dengan pria itu.
Kring kring kring
Suara bel terdengar berbunyi tapi kini sudah waktunya bel pulang Alsava yang tadi mengatakan bahwa dirinya tak ikut pulang bersama sang adik pergi menuju sebuah makam yang dimana disana terdapat nisan bertuliskan asfa advika.
Asfa advika dia adalah ibu kandung dari Alsava barsha asfa adalah titik awal penderitaan yang Alsava rasakan dari kecil hingga sekarang.
Alsava menatap sendu gundukan dua gundukan tanah yang ada disana yang satu adalah makam sang ibu dan satunya adalah makam sang kakek.
Alsava duduk di samping makam sang ibu lalu berucap"mah, apa kabar Alsava capek ayah ngak pernah menganggap Alsava ada mah"ucap gadis itu yang saat ini tak bisa menahan Isak tanggis.
"Alsava capek,sudah 7 tahun semenjak Alsava dibawa kerumah ayah, tapi apa Alsava disana tetap merasa sendirian.
"Alsava seolah ngak punyya Sandaran semua Alsava lakuin sendirian"

KAMU SEDANG MEMBACA
ALSAVA |Hujan Yang Tenang
Teen FictionCinta pertama seorang anak perempuan adalah ayahnya, namun tak sedikit juga anak perempuan yang menganggap bahwa sosok ayah adalah luka pertama yang pernah ia rasakan. Mereka adalah sosok seseorang perempuan kuat dan tangguh yang terpilih untuk hidu...