Matahari telah condong ke barat tapi cahayanya masih bersinar terang, benteng Drev saat ini terlihat sepi, hanya ada beberapa penjaga dan juga beberapa prajurit baru yang sedang berlatih.
Benteng itu sangat luas, benteng yang terletak paling ujung barat perairan kerajaan, letaknya tidak jauh dari istana utama. Benteng ini memiliki banyak bangunan karena banyak prajurit yang bernaung di dalamnya. Kediaman utama Dandrev Bariéll berada paling ujung di belakang, bangunannya hampir sama dengan istana tapi tampak lebih kecil.
Seorang gadis kini bersandar di sebuah dinding koridor untuk menyembunyikan dirinya dari prajurit yang berpatroli, ia hendak masuk ke ruang kerja ayahnya untuk memastikan jika ayahnya berada di benteng atau pergi ke istana.
Hembusan nafas panas terasa di lehernya ketika ia hendak mengintip dari balik pilar, Crhasiona merasa ada yang meniup leher belakangnya, ia langsung membalikkan tubuhnya untuk memastikan tidak ada siapapun yang melihatnya.
Teriakannya hampir lolos, ketika sebuah tangan besar dengan cepat langsung menutup mulutnya, bukan karena orang yang di depannya ingin mereka tidak di ketahui orang lain, melainkan ia tidak ingin mendengar teriakkan Crhasiona yang sangat mungkin membuat telinga orang lain tuli seketika.
Pria itu hanya tersenyum manis dan langsung melepaskan tangannya dari mulut gadis di depannya.
"Apa yang kau lakukan di sini?" Tanya pria itu sambil menunduk menatap Crhasiona yang tingginya hanya mencapai dadanya.Crhasiona menarik nafasnya berusaha menghirup udara sebanyak banyaknya untuk menetralkan detak jantungnya.
"Menurutmu?" Jawabnya dengan nada kesal.Pria itu tersenyum lagi, kini menampilkan deretan giginya yang rapi "Ayah pergi ke istana"
Pria itu menjentikkan jarinya di dahi Crhasiona yang langsung mendapat jawaban 'aduhh'
"Jangan berkeliaran di luar"
Pria itu tahu pasti apa yang akan di lakukan gadis ini jika tahu ayahnya tidak berada di dalam benteng."Aku tidak akan keluar, hanya memastikan saja" jawabnya dengan cemberut sambil mengusap dahinya yang sakit.
"Memastikan untuk bisa kabur diam diam?"
"Bukan begitu" jawab Crhasiona dengan helaan nafas lelah
Bagaimana menjelaskan?"Lalu?" Pria itu menaikkan sebelah alisnya, dan langsung menoleh ke samping melihat dua kesatria penjaga yang lewat di sampingnya dan memberi hormat kepadanya, pria itu hanya mengangguk dan kembali melihat gadis di depannya.
"Ah sudahlah, aku akan ke kamarku!"
Crhasiona mendorong pria itu yang berdiri di depannya menghalangi jalan.Pria itu hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat kelakuan Crhasiona, gadis itu sudah beranjak dewasa sekarang tapi kelakuannya tidak berubah sama sekali.
Pria itu bernama Christian Eve yang merupakan sepupu jauh dari Crhasiona yang kini di angkat menjadi putra Dandrev Bariéll untuk meneruskan posisinya nanti.
"Kenapa rasanya benteng ini semakin sempit!" Teriak Crhasiona penuh keluhan entah kepada siapa, ia merebahkan tubuhnya di atas ranjang besar kesayangannya.
"Kenapa benteng ini semakin mengurungku?" Keluhnya lagi, tapi kali ini ia berbicara kepada kucing peliharaannya yang baru saja melompat ke ranjangnya
Meoong...
Gadis itu mengubah posisi tidurnya menghadap samping sambil mengusap lembut kucing berwarna putih yang meringkuk di sebelahnya...
"Padahal aku tidak berharap lebih untuk bisa keluar melihat dunia, aku hanya berharap untuk bisa berjalan jalan di pantai dengan bebas itu saja" gadis itu menatap kucing di sebelahnya tapi kucing itu hanya menjawab meong.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Trhone of The Sea
Fantasy#Series 2 dari negri Alcøtra Crhasiona Bariéll mengira hidup bebas di luar benteng adalah hal yang indah, tapi dirinya salah besar karena keindahan itu hanya kamuflase belaka, tidak ada hari yang tenang dan damai. Hiruk pikuk ibu kota Chlódyas dan...