RENJUN HAREM // BOYSLOVE // MATURE CONTENT // KISS SCANE // SEX SCANE // BDSM // HARSHWORDS // 18+
ONESHOOT
--••--
Renjun, remaja tanggung yang baru memasuki semester satu di kelas dua menengah atasnya. Menunggu kedatangan bus untuk pulang kembali kerumahnya.
Telinganya tersumpal earphone berwarna kuning cerah kesukaannya. Sembari memejamkan mata menikmati alunan musik, tiba-tiba merasakan seperti ada kehadiran seseorang.
Dan benar saja laki-laki tampan yang di gadang-gadang di sekolahnya kini duduk tepat di sebelahnya. Kim Jungwoo, namanya.
Merasa ada yang memperhatikan Jungwoo menoleh dan...
Damn. Matanya beradu dengan pangeran sekolah.
"Oh, hai. Apa kau menunggu bus juga?" tanya Jungwoo ramah.
Renjun mengangguk patah-patah, canggung rasanya berdekatan dengan orang yang di sukai dengan jarak sedekat ini.
"Bisa aku ikut denganmu untuk mendapatkan tumpangan bus? Aku baru pertama kali menaiki transportasi umum."
"Ah,...iya bisa Sunbae."
"Syukurlah, kalau begitu terimakasih."
Keheningan menyelimuti mereka berdua di halte bus. Jungwoo menggaruk tengkuknya keadaan canggung seperti ini ia tidak terbiasa.
"Kau kelas berapa kalau boleh tau?" renjun menolehkan wajahnya dengan menaikkan sebelah alisnya, dan itu membuat Jungwoo kelimpungan. "Maaf, aku tidak pernah merasa melihat wajahmu di sekolah. Dan baru ini aku bertemu denganmu, apa kau anak baru?"
"Tidak. Aku kelas 11 B dan aku memaklumi pertanyaan mu Sunbae karena aku sendiri memang jarang untuk keluar kelas."
Jungwoo membulatkan mulutnya. "Siapa nama mu?"
"Nama ku-"
Belum menjawab bus yang ditunggu-tunggu datang, tanpa basa-basi pula renjun naik kedalam di ikuti Jungwoo.
Matanya berpendar ke kanan-kiri mencari tempat duduk kosong. Menemukan tempat yang menurutnya nyaman, renjun segara mendudukkan bokongnya.
Tapi Jungwoo mengikutinya lagi. "Boleh aku duduk bersamamu? hehe...aku tidak terbiasa."
Lagi-lagi anggukan yang renjun berikan. Tak bisakah Jungwoo duduk terpisah dengannya? tolong jantungnya serasa akan meledak karena terlalu berdetak kencang.
"Namaku Huang Renjun, kau bisa memanggilku renjun."
"Woah...kau bukan asli Korea?"
"Bukan, aku berasal dari China."
"Namamu indah sekali sama seperti wajahmu." ucap Jungwoo dengan senyum manisnya tengah menatap lembut sosok sebelahnya.
Tamat sudah. Renjun yakin saat ini wajahnya memerah terbukti kakak kelasnya ini tertawa geli.
"Astaga, kenapa aku baru bertemu denganmu saat ini? kau manis sekali asal kau tau." Jungwoo mengusap rambut renjun.
"Jilat saja kalau memang manis." gumam renjun.
Yang rupanya di dengar jelas oleh Jungwoo. "Boleh memang aku menjilatmu? nanti kau takut padaku. Karena ini pertemuan pertama kita kapan-kapan saja aku akan mengabulkan permintaanmu."
"Yak! Sunbae aku hanya bercanda." renjun mencebikkan bibirnya.
"Awshhh..." ringis renjun karena bibirnya itu di apit oleh jemari besar Jungwoo tanpa perasaan.
"Dimana rumahmu?"
"Di blok 04 Gangnam." jawab renjun.
"Baiklah, mulai sekarang kita akan menjadi teman." menekan bell di dekat jendela, bus itu secara perlahan berhenti di dekat halte.
"Kalau begitu terimakasih renjun, sampai jumpa besok hari."
Jungwoo bergegas keluar dari dalam bus tak lupa membayar tagihannya. Senyum tipis terpatri diam-diam ketika matanya menangkap Jungwoo sedang menatapnya lembut dari luar.
Keesokannya harinya benar saja, Jungwoo dengan tiba-tiba datang ke kelasnya dengan tangan membawa beberapa jajanan dan dua minuman.
"Kenapa kau tidak istirahat?" tanya Jungwoo yang sudah tepat di hadapannya dengan kursi milik haechan yang ia tarik.
Renjun mengedipkan matanya masih tidak percaya pangeran sekolah ini repot-repot datang menghampirinya.
"Aku masih ada tugas Sunbae, waktuku tidak banyak."
Jungwoo mengangguk mengerti. "Kalau begitu makanlah makanan yang aku bawakan. Untungnya sebelum kesini aku membeli sesuatu."
Tidak enak menolak renjun berterima kasih saja. Tapi Jungwoo berdecak karena renjun belum juga menyentuh jajanan yang ia beli setelah lima belas menit berlalu.
"Buka mulutmu,"
Bagai sebuah hipnotis renjun membuka kecil belah bibirnya. Sampai sesuatu memasuki rongga mulutnya, sebuah roti yang disuapi secara langsung oleh Jungwoo.
"Ssunbae jangan begini. Aku malu dilihat banyak orang." cicit renjun saat tersadar kembali.
Jungwoo terkekeh. "Biarkan, lagi pula aku dengan senang hati yang rela menyuapi mu." kata Jungwoo yang kembali menyuapi renjun.
"T-tapi-"
"ck, lihat coklatnya meluber kemana-mana bukan. Sekarang kau sama seperti anak kecil, kau ada sapu tangan atau tissue?"
Renjun menggeleng lalu ingin mengelap dengan baju sekolahnya.
Melihat itu Jungwoo mencengah. "No no...bajumu akan kotor renjun." tapi sepertinya renjun tidak mendengarkan.
Cup
Bola matanya membulat sempurna begitupun dengan Jungwoo si pelaku yang ternyata terkejut sendiri dengan tindakannya.
Tersadar renjun mendorong dada bidang itu namun tengkuknya malah di tahan. Jungwoo dengan berani menjilat coklat di sekitaran bibir pink alami itu dan melumatnya sedikit.
Suara heboh terdengar setelah beberapa menit hening karena terkejut.
"PANGERAN KITA MENCIUM SESEORANG!" pekik mereka menyadarkan renjun dan Jungwoo.
•04-02-2023•

KAMU SEDANG MEMBACA
DELUSION
FanfictionDidedikasikan untuk shipper renjun(sub) harem, jika bukan seleranya harap menjauh dari lapak saya !¡~⚠️ story by ©alle