05. MR. Na - JAEMREN

5.3K 204 15
                                        

RENJUN HAREM // BOYSLOVE //  MATURE CONTENT // KISS SCANE // SEX SCANE // BDSM // HARSHWORDS // 18+

ONESHOOT

-••-


Dua tahun sudah berlalu. Renjun masih saja terikat sebagai budak oleh pria berduit yang di kenal sebagai MR. Na.

Seorang pengusaha muda yang di segani oleh orang-orang karena ketegasannya. Dan yang paling penting Mr. Na bukanlah orang sembarangan, dirinya adalah pemimpin bawah tanah dengan sekali gerakan tangannya musuh akan kalah karena tak segan untuk membunuh orang yang menurutnya mengganggu.

Dan kenapa renjun bisa menjadi budaknya? Singkat saja, renjun adalah musuh yang di sandra namun kelompoknya tak kunjung menyelamatkannya hingga dua tahun lebih.

Menjadi budak seorang Na Jaemin bukanlah sesuatu yang baik. Jaemin itu pysco, tubuhnya saja sudah di hiasi dengan lukisan-lukisan abstrak dari benda tajam.

Beberapa kali sudah di setubuhi oleh si dominan setiap kali hingga membuahkan benih keturunan yang selalu di gugurkan oleh pria itu.

Kejam. Itu yang ada di pikiran Renjun.

Sudah lima kali kandungannya di gugurkan dan lima kali juga renjun menangis histeris seperti kehilangan nyawanya karena bagaimanapun juga itu adalah anaknya.

Menangis selain kehilangan sang anak juga menangis karena rasa sakit di perutnya. Ketika sesuatu yang di berikan pada renjun di makanan atau minumannya, bagian perut juga bawahnya akan kesakitan hingga sesuatu yang berwarna merah terjun menuruni paha dalamnya.

Jaemin itu tidak punya hati. Jaemin itu kejam. Jaemin itu penjahat dari segala penjahat. Bahkan renjun yang notabene-nya jahat karena menjadi anggota mafia penyelundupan narkoba dan manusia ketakutan.

Mungkin ini juga karma-nya karena beberapa kali menjual manusia-manusia tak bersalah untuk di jadikan sebagai budak. Sama seperti dirinya.

"Bagaimana rasanya menjadi budak, renjun? Apa menyenangkan?"

Renjun menolehkan wajahnya menghindari tatapan remeh Mr. Na itu, tidak berniat menjawab pertanyaan jaemin yang entah sudah berapa kali selama dua tahun ini.

Jaemin terkekeh, "andai saja dulu kau tidak menjual kakakku kau tidak akan seperti ini Huang renjun."

Hatinya terasa panas. Seandainya juga jika renjun mengetahui gadis itu adalah kakak dari laki-laki di hadapannya ini dia tidak akan melakukannya.

"Kau membunuhnya dan untungnya aku juga tidak membunuhmu, hehe...karena ternyata menyiksamu perlahan lebih menyenangkan sampai-sampai aku betah memelihara dirimu hingga dua tahun."

"Sudah ku katakan bukan, jika aku tidak tau gadis itu adalah kakak dari seorang tiran sepertimu." suaranya lemah tapi tetap bisa di dengar.

"Nasi sudah menjadi bubur. Kau harus ikhlas menerima dendamku." senyumnya.

Senyum yang mengerikan untuk Renjun. "Bunuh aku jaemin. Aku minta maaf hiks tolong bunuh aku. Dua tahun sudah cukup membalaskan dendam mu. Kau juga sudah menghilangkan lima nyawa di rahimku. Seharusnya kau sudah puas."

DELUSIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang