Matahari hampir tenggelam ketika dia sampai di kamar hotelnya. Keadaan gelap memaksanya segera menyalakan lampu. Sofa putih di tengah ruangan terlihat seperti gumpalan awan dan tanpa pikir panjang Bae Suzy menjatuhkan dirinya dalam kenyamanan. Dia membuang tasnya, melucuti sepatu hak tingginya, kemudian melepas simpul pita blousenya yang terasa mencekik, desahan puas keluar dari bibirnya. Hari ini sungguh melelahkan. Tidak seperti meetingnya bersama Mr. Clodio Baren, pertemuan kali ini berjalan alot. Suzy hampir kehilangan kesempatan namun untungnya dia bisa mengamankan jadwal ulang untuk meeting lanjutan.
Tubuhnya letih, otaknya lelah, yang dia inginkan hanyalah tidur tanpa mimpi. Baru saja dia mulai memejamkan mata ketika panggilan dari Lee Seung Gi mendesak meminta segera diangkat. Ponselnya berkedip- kedip marah yang ia balas tak kalah geramnya. Lee Seung Gi belum sempat menyapa ketika Suzy terus mengomel bahwa lelaki ini telah mengganggu di waktu yang tidak tepat.
" Yaa... aku masih bosmu. Kenapa tidak ada hormat- hormatnya sedikit, dasar wanita."
"Berlakulah seperti bos kalau begitu. Jangan mengusikku, ini bukan jam kerja. " Teriak Suzy tak kalah sewot.
" Hei, calm down... oke- oke, kalau begitu dengarkan aku sebagai sahabatmu. Sahabatmu ini ingin menanyakan bagaimana kabarmu di sana? "
" Buruk..."
" Seburuk itu? Laporanmu kemarin sangat bagus..."
" Hei, kau bukan bosku sekarang, ingat?!"
" Oh ya, ya baiklah. Lalu bagaimana dengan penerjemahmu? Kau suka? Dia tampan kan? Eyy... senang dong... "
Suzy diam saja tidak segera menjawab. Kenapa spesifikasi tampan yang Seung Gi tanyakan. Bukan bagaimana kinerjanya. Sangat aneh. Pasti Lee Seung Gi punya niat lain, batinnya.
" Oh, karena diam artinya iya nih. " Terdengar tawa Lee Seung Gi di seberang sambungan. " Aku senang kalian bisa akur, jadi aku tidak harus mencari penerjemah lainnya. Sudah 10 orang kau blacklist Bae Suzy."
" Sudah ya, aku tutup..."
" Eh, jangan dulu... Jang Ki Yong datang ke kantor..."
Suzy langsung menegakkan tubuhnya, tangannya meremas ponsel lebih erat. " Aku sudah memberitahunya-"
" Bukan mencarimu, tapi memperingatkanku..."
" Apa maksudmu?"
Terdengar helaan berat Lee Seung Gi, " Dia pikir aku terlalu mengeksploitasimu. Dia ingin kau tidak lagi melakukan perjalanan bisnis..."
" Dia bilang begitu? " Kini Suzy yang terdengar menghela nafas.
Keheningan Lee Seung Gi adalah konfirmasi.
" Jangan didengar. " Suara Suzy menjadi pelan dan semakin pelan. Bahkan dia terdengar sangat lelah tanpa emosi. " Sudah malam di sini, aku tutup dulu ya..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love in Other Places
RomanceNam Joo Hyuk mengusai lima bahasa, dan dia terlalu kaya untuk hanya menjadi seorang Penerjemah. Bagaimana bila pekerjaan itu hanyalah sebagai hobi. Di sisi lain Bae Suzy, ilmuan yang ambisius dan pekerja keras harus menghadapi pria seperti Nam Joo H...