Edinburgh (7)

209 28 31
                                    

Joo Hyuk menutup pintu kamar tidur di belakangnya, bersandar dan memejamkan mata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Joo Hyuk menutup pintu kamar tidur di belakangnya, bersandar dan memejamkan mata. Ini tidak mungkin terjadi. Ibunya menangkap basah dirinya dan Suzy saling menempel dalam arti erotis dengan kondisi setengah telanjang.

Bloody hell...

Joo Hyuk mengutuk dalam hati. Ini tidak mungkin nyata.

Dia perlahan membuka mata, menebak Suzy pasti akan marah sambil memelototinya. Wanita mana yang tidak akan malu, baru kemarin malam mereka  melewati waktu yang panas berdua dan secara mengejutkan di pagi hari ibu dari lelakinya datang berkunjung tiba- tiba. Joo Hyuk sudah menyusun berbagai skenario dalam benaknya bagaimana dia akan meluluhkan hati Suzy kembali. Namun alih- alih memelototi tegang, Bae Suzy berdiri di depan Joo Hyuk sambil menutupi mulutnya, seluruh tubuhnya bergetar karena tawa diam.

" Bae Suzy?"

Bae Suzy masih berusaha menahan kekehannya.

" Ini gila bukan? Bayangkan apa yang ibumu temukan, aku dengan pakaian seperti ini, dirimu seperti itu..." Dia menunjuk pada ketelanjangan Joo Hyuk sendiri, " -dan kita sedang..." Bibir Suzy mengatup, berusaha keras agar tidak menyemburkan tawa. " Kita...aduh... kau pikir ini masuk akal?" Dia terengah- engah sambil memegangi perutnya.

Joo Hyuk meringis sebagai tanggapan, " Ya... Kurasa ini bencana. Bukan seperti ini sebenarnya niatku untuk mengenalkan wanita spesialku pada my mum..."

" Oh..." Bibir Suzy membulat bersama dengan semburat kemerahan di pipinya.

Wanita spesial katanya...

" Apakah kita akan langsung gan_" Joo Hyuk bahkan belum menyelesaikan kata- katanya ketika Suzy meletakkan jari telunjuk di depan bibir Joo Hyuk.

" Mandi dulu, iya kan? Kita harus mandi?" Suzy berhenti, berpikir sejenak. Dia tidak mau terlihat kusut di depan ibu Joo Hyuk. Atau yang paling mengerikan masih tercium bekas- bekas aroma seks mereka. Demi apapun itu perilaku manusia primitif... Tentu bukan dia.

Joo Hyuk membuka mulutnya lalu mengatup kembali, mengangguk canggung dia menunjuk ke kamar mandi dan meminta Suzy memakai ruang itu lebih dulu. " Ladies first."

Suzy menggeleng tak sependapat, " Oh sial, aku tidak menganut paham seperti itu." Dia menyambar jubah mandi bersih dari lemari Joo Hyuk lalu berjalan membuka pintu kamar mandi namun menahannya. Kepalanya menyembul, " Kita bisa menghemat waktu, lagipula kamar mandinya sangat luas... "

Ekspresi tercengang Joo Hyuk membuat kewanitaan Suzy berdesir.

" Kau yakin... Aku ikut ?" Tanya pria ini tak yakin.

Suzy tersenyum sekilas, meraih tangan Joo Hyuk yang bebas kemudian menariknya masuk bersama.

" Seperti kau belum melihat semua saja..."

Joo Hyuk tercenung, " Ya, oh.. tentunya- sudah sih... tapi, bisakah kita em... mengulang sekali lagi?"

" Berapa lama? Bisakah ibumu menunggu?"

Love in Other PlacesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang