Just a Dream (4)

214 28 36
                                    

Sungai Thames sore itu beriak tenang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sungai Thames sore itu beriak tenang. Pantulannya di barisan cakrawala membentuk keemasan yang mampu mengirim kedamaian di hati Suzy yang tengah gelisah serta cemas pada waktu yang bersamaan. Entah apa yang membuatnya merasa demikian, dia berdiri dari tempatnya duduk semula, bangku kayu di sepanjang tepian sungai. Berjalan perlahan menuju pagar besi di depan, dia membiarkan rambutnya yang tergerai di sapu angin. Sambil mencengkeram logam pembatas itu, Suzy melempar pandangannya jauh, berusaha menenangkan deru debarannya yang tak menentu.

Tidak begitu lama sapaan seseorang membuyarkan lamunan, Suzy berbalik untuk mendapati sosok yang tengah ia tunggu tersenyum kaku ke arahnya.

" Hai..." Suzy balas tersenyum, mencari tanda- tanda apakah Nam Joo Hyuk masih kesal bahkan marah, tetapi gurat- gurat itu tidak ia temukan di wajah tampannya. Suzy diam- diam menghela nafas.

Namun tetap saja, ada kecanggungan yang membentang.

" Aku sudah membaca resume untuk pertemuan besok. Kupikir kau tidak akan terlalu membutuhkan bantuanku di sini, tapi aku tetap akan mendampingimu. Kebetulan aku sedikit banyak mengenal Mr. -"

" Bukan pekerjaan," Potong Suzy cepat. " Ini tentang... Aku. Aku ingin..." Tiba- tiba ia tergagap, " Aku minta maaf..." Hanya itu yang keluar bersamaan dengan pandangan yang jatuh ke tanah.

Joo Hyuk alih- alih mencari manik Suzy, justru mengalihkan perhatiannya pada luasnya sungai yang berefleksi, " Tidak perlu. Itu bukan salahmu... Sudahlah. Lupakan saja..."

Suzy tidak berpikir demikian, dia harus menjelaskan bahwa dirinya tidak bermaksud menolak ajakan Joo Hyuk. Diapun menyesal kenapa tidak berusaha sedikit lebih keras. " Bagaimana kalau kita ganti lain waktu. Besok malam mungkin... Aku yakin kau tahu lebih baik tempat yang bagus di sini, kau bisa menunjukkan padaku tempatmu biasa nongkrong di London, semuanya, aku ingin tahu. Mungkin saja-"

" Tunggu- tunggu..." Joo Hyuk menyela, kewalahan karena kata- kata Suzy yang terus meluncur setelah beberapa saat dia tergagap canggung. " Maksudnya kau... mengajakku berkencan? Begitu?"

Wanita di depannya tersipu, namun tidak mau mundur dan justru mengangkat dagunya, " Bisa dibilang begitu. Hanya jika kau masih mau sementara aku punya beberapa hari lagi di sini..."

Wajah Joo Hyuk berubah cerah, " Tentu saja... itu sangat... sempurna..."

" Kau yakin?"

" Ya..."

" Oh, baiklah..."

Keduanya bertukar pandang sejenak, sebelum sama- sama mengulum bibir lalu tawapun pecah begitu suasana telah mencair diantara mereka.

Setelah itu ada keheningan yang kental namun menyenangkan.

" Ikut denganku Bae Suzy?" Tanpa diduga Joo Hyuk mengulurkan tangan bersama seulas senyum menawan. Kepakan sayap- sayap peri menggelegak di dalam perut Suzy membuat wanita ini bersemu namun ia tetap mengambil genggaman Joo Hyuk. Tangannya terasa pas dan hangat di tangan pria ini. Bergandengan tangan, mereka berjalan bersama.

Love in Other PlacesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang