- BAB 1 -

18.4K 325 2
                                    

Alisha Perempuan cantik itu sedang asyik bergelung di balik selimut tebal nya, tidak memikirkan beban besok akan makan apa dan masak apa, namanya Alisha, ia adalah korban fresh graduate yang sedang kesulitan mencari pekerjaan, tapi Alisha tidak mau ambil pusing lagipula, papi dan mami nya itu orang berada, ia tidak kerja pun pasti mami nya baik hati tetap mentransfer uang sakunya setiap hari.
Terdengar suara cukup keras dari benda pipih yang terdapat di atas nakas, Alisha berdecak sebal, siapa yang menelfon nya di pagi pagi begini. Dengan berat hati Alisha mengambil ponsel nya dan mengangkatnya.

"Hum?" jawab Alisha sambil memejamkan matanya.

"Bangunnnnn saaa!! kebiasan kamu ya mentang mentang mami kasih uang jajan malah santai santai kalau ga mau kerja kan bisa kerja di kantor papiiii" Omel sang mami dari sebrang telfon.

Alisha menjauhkan telfon genggam nya, suara sang mami benar benar menggelegar.

"Iya mami, nanti sasa cari kerjaan, sasa udah naro CV di beberapa perusahaan belum di panggil aja, nanti sasa cari lagi, sasa ga mau kerja di kantor papi, itu namanya privilege, sasa mau mandiri dulu mi" jelas Alisha sambil menguap.

Terdengar helaan nafas dari sebrang sana.
"Sa, kalau dalam waktu 1 Minggu kamu belum dapat pekerjaan, mami dan papi ga akan kasih kamu uang saku lagi, biarin kamu usaha semakin keras gimana caranya supaya kamu dapat uang. Lagipula bukannya bagus memanfaatkan privilege orang tua? kamu ini, dasar bebal."

Tutttttt

Bola mata Alisha membulat tak percaya, bagaimana bisa sang mami setega itu padanya. Alisha sudah tidak mengantuk karena suara kencang sang mami, ia memang sudah menempati apartemen hadiah ulang tahun nya yang ke 17.
Alisha mengerucutkan bibirnya, ia sangat lapar lebih baik ia memutuskan untuk mencari sarapan dan menonton my little pony di laptopnya.

Alisha menonton laptop nya selama 3 jam tidak bergerak, ia tertawa sambil memakan camilan yang ia punya, Alisha melirik jam dinding nya sudah pukul 9 pagi, Alisha bergegas untuk mandi dan membeli kopi di Starbucks sekalian mencari lowongan pekerjaan, ah Alisha akan mengajak sahabat sahabatnya nanti.

Alisha mengambil ponsel nya mengetikan sesuatu untuk memberi pesan kepada teman teman nya, ya Arin dan Oliv untuk segera berkumpul di tempat biasa mereka bertemu. Setelah berkirim pesan Alisha segera mandi dan bersiap.

Setelah beberapa waktu Alisha mandi dan berpakaian rapih Alisha langsung menyambar kunci mobil nya dan mengunci pintu apartemen nya. ia tidak pernah membawa dompet ataupun tas hanya membawa ponsel nya saja, karena Alisha akan membayar menggunakan handphone nya.

Alisha berjalan anggun menuju parkiran terparkir mobil mewah Alisha, hadiah dari sang papi karena Alisha mendapatkan universitas terbaik saat itu.
Alisha langsung melajukan mobil nya menuju tempat yang sudah ia janjikan pada teman teman nya.

Alisha termenung ia padahal memiliki predikat cumlaude dengan IPK 4.00 tapi kenapa perusahaan yang ia masukan lamarannya belum juga di terima.

"Padahal kan aku udah berusaha, kenapa ya, padahal aku pengen jadi orang kaya secepatnya hufttt... apa aku minta nikah aja sama papi? biar papi jodohin sama cowo kaya" pikir Alisha.

Alisha menggeleng.
"Ga mau nikah ah, serem banget kalau papi jodohin aku sama om om gendut berkumis hiiiiii" ujar Alisha bergedik ngeri.

Setelah beberapa menit akhirnya Alisha sudah sampai. Ia langsung segera keluar dan sudah ada kedua teman nya di sana.

"Lama amat si lo, kaya jauh aja" kesal Arin.

"Iya maaf ya Arin, Oliv, tadi Sasa isi bensin duluu... jangan marah..." ucap Alisha menyesal.

Oliv menghela nafas melihat wajah murung Alisha, Arin memang galak, ia tidak suka kalau ada orang yang tidak tepat waktu, mungkin kebiasaan di kantor nya terbawa, maklum Arin itu bos muda.

"Rin.. jangan galak galak ah, lagian Sasa telat 5 menit doang, udah sana Sa pesen dulu"

Alisha mengangguk dan pergi meninggalkan mereka berdua.

"Rin, jangan galak galak lah sama Sasa, lu tuh kebiasaan, Sasa udah tau hati nya lembut gitu, lu gituin pasti dia ngerasa bersalah. coba liat muka nya dia tadi..."

Arin mengangguk
"Sorry...."

Alisha tersenyum sambil membawa minuman manis dan cake yang biasa ia pesan.

"Nah bayi, itu manis ketemu manis nanti diabetes" ledek Oliv.

Alisha mengerucutkan bibirnya
"Sasa bukan bayiii Oliv, Sasa sudah besar"

Arin menggeleng
"Sudah besar apanya masih suka ngambek gitu..."

Alisha menghela nafas , teman teman nya selalu saja begitu.

"Sasa lagi sedih belum ada panggilan interview. padahal Sasa pinter, semuanya Sasa kuasai, Sasa harus apa?" ujar Alisha putus asa.

"Kan udah di tawarin di perusahaan gw atau Oliv, Lo ga mau" ucap Arin.

Alisha menggeleng "Sasa ga mau repotin kalian, Sasa mau berjuang dulu"

Oliv memutar otak, ia juga bingung, tapi keluarga Atmaja sedang membuka lowongan pekerjaan, tidak ada salahnya bukan Alisha mencoba.

"Sa... lu tau perusahaan keluarga Atmaja gak?"

Alisha mengangguk
"Mereka buka lowongan pekerjaan,coba lu masukin CV lu siapa tau keterima, katanya yang mereka cari itu kriteria nya perempuan, cantik, sabar, penyayang, dan katanya selama 2 tahun belakangan ini, belum ada yang cocok, selalu di tolak tolak sama keluarga beliau, jadi ga ada salahnya kan lu coba? apalagi itu kriteria lu banget Sa"

Alisha mengangguk
"Wahhhh beneran???? aku mau cobaaaa, mana mau link nya dongggg" ujar Alisha semangat.

Arin tersenyum
"Semoga kali ini bisa ya bayiii, lu cocok kok saaa bayi gw yang polos dan menggemaskan ini, jangan lupa Sa di CV lu harus foto yang gemes, terus kelebihan lu yang sabar penyayang dan lain lain harus di cantumin lengkap, biar keluarga Atmaja tuh yakin pilih lu"

Alisha kembali menggangguk.
"Siappp!!"

Dan mereka bertiga pun melanjutkan obrolan mereka dengan canda, tawa dan saling meledek.

To be Continued

selamat datang di cerita baru aku
tetap Vote dan Komen ya..
tinggalkan jejak kalian

love u💝

Big Baby 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang