- BAB 6 -

14.3K 422 35
                                    

Jero terdiam ruang pribadinya, pikirannya melayang kala Jero kecil muncul. Bahkan Jero jadi teringat puting pink merah muda milik Alisha.
Tidak, Jero tidak boleh mengingat itu, itu menggelikan, dan dia tidak boleh tergoda.
Jero benar benar pening, lagipula bukankah Jero kecil sudah lama tidak muncul, kenapa malah muncul di saat saat yang tidak Jero inginkan.

"Ck. si baby sister gue tuh pasti mau duit nya doang, bentar lagi juga dia nyebarin ke media dan bikin gue malu." Kesal Jero.

Jero sudah hapal kebiasaan orang orang yang hanya ingin memanfaatkan kesempatan demi sebuah keuntungan.
Dia terlalu malas pada manusia manusia mereka terlalu serakah.

Jero menghela nafas sejenak, ia menyandarkan punggungnya di kursi kebesaran milik nya.

"Alisha ya? menarik, kayaknya dia masih muda banget... kabarin anak anak deh suruh ke sini" monolog Jero sambil mengambil ponsel nya dan mengetik sesuatu di sana.

Setelah Jero berkirim pesan, 30 menit kemudian ketiga teman nya sudah ada di ruangan kerja Jero.

"Tumben lu manggil kita ke sini" tanya Reino heran.

"Tau lu, ga biasanya... biasanya pacarannya sama berkas lu tuh" saut David menimpali Reino.

Arkana hanya menyimak sambil memakan camilan.

Jero menghela nafas.
"Ada baby sister baru di rumah"

Ketiga teman nya langsung menoleh serempak. Ya ketiga teman nya memang sudah tau apa yang di alami Jero.

"Hah? bukannya bunda lo udah lama gak mau pake gituan lagi?" tanya Arkana.

Jero menggeleng lesu.
"Gw juga gak tau Na, gue gak suka, Jero kecil suka banget sama dia"

David bergumam.
"Jer, menurut gw dia bukan orang biasa, logika nya, bokap lu ga sembarangan Nerima orang buat ngurusin lu, pasti bokap lu dah percaya sama dia" timpal Reino.

Jero mengangguk setuju
"Ya justru, gw takut dia orang jahat."

David menggeleng
"Jangan nethink ah lu, ga baik, percaya sama gw tuh cewe baik... lu jangan jutek jutek..."

"Namanya siapa dah Jer?" tanya Arkana.

"Alisha"

"Wahhhh cantik ni kayaknya, namanya aja cantik" goda Arkana.

Jero menatap tajam Arkana.
"Hehe bercanda jer..." ujar Arkana yang melihat tatapan tajam yang di berikan Jero.

"Jer kalau si Jero kecil udah demen sama si Alisha otomatis dia bakal sering keluar dong nanti?" tanya David.

Jero mengangguk "Bisa jadi, gw capek begini terus"

"Ga mau coba terapi lagi Jer? di temenin sama baby sister lu tuh yang baru, siapa tau dengan adanya dia membawa dampak positif kan? terus lu bisa sembuh, dan trauma lu hilang, jadi lu ga hidup di bayang bayang trauma lu terus" saran Reino.

David dan Arkana mengangguk
"Gw setuju Jer, usia kita itu udah gak muda, bahkan nyokap bokap gw dah nyuruh gw buat segera menikah, apalagi lu kan jer? lu anak tunggal, ga mungkin sendiri lama lama, lu juga nanti jadi kepala keluarga, masa mau gini gini aja jer?" timal David.

Jero mengangguk
"Gw paham, thanks ya, nanti gw pikirin lagi"

Mereka bertiga mengangguk sembari tersenyum.
"Jangan nyerah sama keadaan ya Jer, rencana yang Tuhan kasih itu pasti ada indah nya walaupun gak tau kapan." ucap Arkana.

David mendecih
"Ck. lu inget Tuhan kalau ada mau nya doang"

Arkana membulatkan matanya tak terima.
"Enak aja! gue rajin ibadah asal lu mau tau!"

Reino menghela nafas
"Udah Na, Vi, diem. mending sekarang kita makan, dan waktunya makan siang."

Mereka mengangguk kompak
"Setujuuu!!"

🌷🌷🌷

Alisha terbangun, melihat di sekeliling kamar yang ia baru saja tiduri.
Sial, Alisha baru ingat kalau dia semalam menemani Jero kecil yang sakit dan sangat manja. Alisha langsung mengancingkan kemeja nya, segera bergegas mandi dan mengerjakan beberapa pekerjaannya, pekerjaannya di sini tidak sulit, hanya memasak, merapihkan kamar sang tuan menyebalkan alias Jero, dan mengurus si bayi besar itu.

Alisha bergegas menuju kamar nya, ia terbayang kejadian semalam yang membuatnya benar benar merasa canggung dan malu, itu benar benar memalukan di mana dia harus merelakan puting nya di hisap oleh orang lain.
Alisha benar benar takut kalau nanti Jero meminta lagi, rasanya benar-benar menggelikan.

Alisha masa bodo, ia memutuskan untuk merapihkan kamar sang bayi besar lalu menyiapkan bahan bahan untuk memasak makanan nanti malam.
Sebenarnya pekerjaan Alisha ini sangat mudah, tapi Alisha menjadi bosan karena sendirian, pembantu yang di pekerjakam di rumah ini hanya sampai jam 9 pagi.

Alisha sudah selesai membereskan kamar Jero, ia akhirnya memutuskan menuju ruang tamu untuk menonton televisi.
Ah televisi di rumah Jero itu sangat besar, jadi Alisha ingin menonton Netflix.
Tidak apa, lagipula pekerjaannya sudah selesai, dari pada televisi sebesar ini jarang di nyalakan, lebih baik Alisha yang menonton. Ia juga sudah di berikan izin sama ibu bosnya alias ibunya Jero.

Alisha mengambil remot dan menyalakan smart TV tersebut, ia langsung membuka Netflix dan mencari film yang akan ia tonton 2 jam kedepan. Dan Alisha tertatik dengan menonton film horor.

Perlu di garis bawahi, Alisha itu sangat penakut. Tapi kita lihat saja nanti.
Alisha dengan tenang menonton film horor yang sedang di tayangkan, film itu sudah berjalan 58 menit dan Alisha masih dengan posisi memegang bantal sofa di tangannya, dia takut, tapi penasaran juga.

Sampai akhirnya

Puk...

"Mamiiiiiiiiii hantu!! ampunnnn jangan mami tolonggggggggg" teriak Alisha heboh.

Jero menutup telinga nya, teriakan melengking Alisha benar benar di luar nalar. Lagipula apa seram nya nonton horor sore sore, tidak menantang sama sekali.

"Ngapain si teriak teriak!" kesal Jero.

Alisha langsung membuka wajahnya yang ia tutupi bantal.
"M-maaf..."

"Masih sore, ngapain takut, nonton film horor aja takut" ejek Jero dengan wajah tengil nya.

Alisha menatap Jero sejenak "Kok udah pulang jam segini?"

"Kantor gw ya terserah gw, lagian udah jam 3 juga"

Alisha mengangguk "Ya udah kamu mau makan sekarang?"

"Engga, gw mau ke kamar, tv nya jangan lupa di matiin, awas tuh setan ngikutin lo, kamar yang lo tempatin sekarang itu kosong bertahun tahun."

Alisha meneguk ludah nya kasar, sedangkan Jero yang menakut-nakuti itu sudah tertawa kecil dan masuk ke dalam kamar nya.

Alisha langsung mematikan televisi nya, ia takut. masa bodo dari pada ia takut lebih baik Alisha menyiram tanaman di belakang pekarangan rumah Jero.

To Be Continued

halooo maaf baru muncul aku lagi sakit soalnya hehe nanti kalau sempet aku akan update lagi💖

love you all
tinggalkan jejak ya

Big Baby 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang