"GEMA!!!!"
Gema menghentikan langkahnya dan kemudian melihat ke atas dan disana sudah ada Selina sambil melambaikan tangannya dan tersenyum manis. Gema yang melihat itu pun membalas dengan senyuman, ternyata hari ini Selina datang lebih cepat dan bahkan gadis itu menyambutnya dengan penuh semangat.
"Haduh, masih pagi udah bucin aja nih. Capek gue lihatnya," keluh Fiktor sambil membuka helmnya.
"Makanya, cari dong."
Fiktor menggelengkan kepalanya, "punya pacar ribet."
"Siapa bilang? Coba aja dulu. Gue aja senang punya pacar, apalagi yang kek Selina."
"GEMA! AYO NAIK!!! AKU ADA BAWAIN SARAPAN BUAT GEMA!" Teriak Selina.
"IYA, SEBENTAR."
Gema tersenyum puas dan kemudian meledek Fiktor sebelum ia pergi menuju tangga untuk menemui Selina yang sudah menunggunya di kelas dan dimana letak kelas mereka berada di lantai tiga.
Padahal Gema sudah sarapan tadi, tapi ia tak mau Selina kecewa apalagi gadis itu sudah effort membawakan sarapan untuknya dan Gema harus memakan sarapan yang dibawakan oleh Selina walaupun ia masih kenyang. Kalau Gema menolak, itu artinya Selina akan sedih dan Gema tak mau kalau sampai hal itu terjadi.
Sarapan yang dibawakan Selina pagi ini tampak spesial, Gema tahu kalau ini adalah buatan Selina sendiri. Artinya, gadis itu bangun pagi-pagi sekali untuk memasak sarapan untuknya. Gema memandangi kotak nasi tersebut sambil tersenyum tipis dan kemudian sorot matanya berganti menatap Selina yang juga tersenyum padanya.
"Kamu masak sendiri yah?" Tebak Gema.
Selina mengangguk pelan.
"Aku masakin khusus buat Gema," jawab Selina pelan.
"Makasih sayang," ucap Gema dengan nada pelan dan terdengar tulus dan kemudian satu tangannya mengelus puncak kepala Selina dengan lembut.
Gema pun mulai mencoba nasi goreng seafood buatan Selina itu. Gema menatap Selina lagi, masakan Selina memang tidak pernah gagal. Masakannya selalu enak dan Gema menyukai itu.
"Kamu masaknya pintar banget!" Puji Gema dan kemudian mengambil handphonenya dari dalam saku celana.
"Aku mau foto dulu masakan kamu, terus aku masukin ke Instagram. Orang-orang harus tahu kalau masakan pacar aku enak banget," ucap Gema bersemangat sambil memfoto nasi goreng tersebut.
Mendengar itu, Selina hanya tertawa pelan. Ia senang sekali melihat ekspresi Gema yang seperti itu, Gema selalu mengapresiasi hal-hal kecil yang ia lakuin. Gema itu sempurna di mata Selina, dia baik bahkan sangat baik dan membuat Selina berfikir bahwa ia tak mau kehilangan Gema. Jika tidak dengan Gema maka tidak dengan yang lain juga.
"Kamu sesayang itu yah Gem sama aku?"
Gema tertawa kecil mendengarnya dan setelah itu menghentikan aktifitasnya yang sedang makan.
"Banget Sel," jawabnya singkat dengan menatap kedua mata Selina dalam.
****
"Nanti siang kita ada latihan basket, Gem. Lo hadir yah," ucap Lexter sambil memegang bola basketnya.
Gema menghela nafas pelan, sebenarnya ia sedang tidak minat bermain basket tapi di satu sisi ia tak enak menolak ajakan Lexter. Lexter sudah seringkali mengajaknya tapi ia selalu menolak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Love [On Going]
Teen FictionBagaimana rasanya ketika pacar mu tak ingat kalau kalian adalah sepasang kekasih? Dan ia tak pernah ingat apa yang telah kalian jalani. Itulah yang dirasakan oleh seorang pria bernama Gema. Ia harus menerima kenyataan kalau pacarnya yang bernama Sel...