Part 43

118 12 0
                                    

Apakah ini akhirnya, apakah lagi dan lagi ia membuat orang lain mengorbankan nyawa nya untuk dirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Apakah ini akhirnya, apakah lagi dan lagi ia membuat orang lain mengorbankan nyawa nya untuk dirinya. Apa benar ini sudah takdir yang telah Tuhan atur.

Semua berteriak histeris ketika mendengar suara tembakan, semua berlari kesana-kemari untuk menyelamatkan diri masing-masing.

Vanya terduduk, kaki nya terasa sangat lemas ketika melihat orang yang sangat amat ia sayang dan cintai baring tidak berdaya.

PAPAH!!!!

Vanya berteriak. Tidak, tidak, ia tidak mau kehilangan orang yang ia cintai lagi. Cukup dirinya kehilangan kedua orang tuanya.

"DADDY TOLONG PAPAH!! " teriak Vanya.

Samuel berlari, kaki nya ikut lemas ketika melihat orang yang ia cintai terkapar tidak berdaya.

"Cepat bawa Vincent ke rumah sakit!! " titah Vanya.

Samuel mengangguk, ia langsung menggendong Vincent.

"Vanya... " panggil Aaron.

Vanya menoleh, menatap Aaron.

Aaron langsung memeluk Vanya, membiarkan Vanya berteriak menangis.

"Kita ke rumah sakit " ucap Aaron.

Vanya mengangguk.

Aaron pun membantu Vanya berdiri. Mereka berdua pun langsung bergegas ke rumah rumah sakit.

Sesampainya di rumah sakit, Vanya melihat Samuel terduduk sambil menangis di atas lantai. Vanya pun menghampiri, dan memeluk Samuel. Mereka berdua saling menguatkan.

"Apakah keadaan nya sangat parah? " tanya Aaron kepada Theo papahnya.

Theo menghela nafas.

"Bisa di bilang iya, dan bisa di bilang tidak. Tiga peluru nembus, jadi apa pendapat kamu son? " tanya Theo balik.

Aaron menggeleng.

"Papah gak bantu bunda? " tanya Aaron lagi.

Theo merangkul bahu Aaron, mengajak Aaron untuk ke ruangan nya sebentar.

"Papah ngapain malah bawa Aaron kesini? " tanya Aaron malas.

"Setelah kejadian ini, kamu masih ingin tetap bertahan? " tanya Theo balik.

Aaron menatap Theo dengan tatapan tidak mengerti.

" Vincent tertembak karena ingin menyelamatkan Vanya. Apakah kamu tetap akan bertahan di sisi Vanya? "

Aaron terdiam sebentar.

"Aku gak tahu maksud papah nanya hal itu. Tapi jawaban aku ya, aku akan tetap bertahan apapun itu yang akan terjadi " jawab Aaron.

Theo menghela nafas panjang.

"Aaron.. Papah hanya menghawatirkan kamu " ucap Theo lirih.

"Aaron tahu pah. Tapi Aaron gak bisa ninggalin Vanya walaupun setelah kejadian beberapa saat yang lalu. Aaron udah sayang banget sama Vanya. Jadi pacar Vanya sama aja bahaya nya dengan jadi anak Papah " jelas Aaron.

VAARON (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang