🛡
.
.
.
.
.Jangan lupa VOTE dan KOMEN yaa
👁👄👁
Komentar dan Kritik Saran kalian sangat di hargai 🤗
[Third Person's POV]Ingatan tentang pandangan mereka pada Hanibaram membuat wajah Kim Dokja kembali memasam. Berbicara dengan bajingan manipulatif seperti Cheon Inho juga menguras tenaga dan mental Dokja. Ia juga bisa melihat Heewon cemberut disisi lainnya.
"Dokja-ssi, apakah ini pilihan yang baik?"
"Terkait makanan tadi? Hush, Dokja-ssi melakukan hal yang benar. Tidak ada yang gratis di hidup ini, bahkan oksigen buatan dibutuhkan untuk penderita pernapasan." Jung Heewon menepis kekhawatiran Lee Hyunsung.
Setelah deklarasi 'perdagangan' untuk makanan, banyak orang-orang yang meninggalkannya. Mungkin mereka kecewa karena mengharapkan bahwa Dokja masih memiliki hati 'baik' untuk menolong mereka dengan gratis.
Kemudian Kim Dokja, Jung Heewon dan Lee Hyunsung berargumen sebentar, sebelum suara Lee Gilyoung memecah perdebatan ringan.
"Dokja-hyung, Cale-hyung sudah bangun." Setelah perdebatan melelahkan dengan Cheon Inho, Dokja tidak lupa mengenalkan dua rekan baru kepada Yoo Sangah, Lee Hyunsung dan Lee Gilyoung. Bercerita singkat pertemuannya dengan Jung Heewon dan Cale Henituse, serta bagaimana bisa berakhir dengan Cale yang tertidur akibat kelelahan dan lukanya.
Tidak perlu menunda, Dokja segera bangkit dari duduknya di sisi Cale yang berbaring dengan Yoo Sangah dan Lee Gilyoung yang mengawasi. Mata coklat kemerahan permata terbuka pelan, menatap Dokja sesaat, sebelum mengedarkan pandangan.
[Konstelasi 'Demon-like Judge of Fire' menyapa Inkarnasi 'Cale Henituse' dengan ceria!]
[Konstelasi 'Secretive Plotter' menyapa Inkarnasi 'Cale Henituse' dengan tenang.]
[Konstelasi 'Prisoner of the Golden Headband' menyapa Inkarnasi 'Cale Henituse' dengan senyuman.]
"... apakah aku tertidur cukup lama?" terkekeh -yang dihadiahi tatapan terkejut ketiga penghuni lainnya-, pria berumur 28 tahun itu menggelengkan kepalanya.
"Tidak juga. Baru satu jam berlalu semenjak kau tertidur, Cale-ssi."
"Hm hmm, kau bisa memanggilku 'Cale' saja. Tidak perlu terlalu formal," balas sang Hanibaram dengan suara tenang, membuat Dokja -nyaris- mengangguk semangat.
"Kalau begitu, panggil aku 'hyung', Cale." Si rambut merah menatap Cale dengan lamat sebelum mendengus dan tidak menjawab. Dokja menahan diri untuk tidak cemberut. Ia tidak bisa memaksa Hanibaram jika begini. Mungkin suatu hari nanti akan tiba waktunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
(INDO Ver.) H A N I B A R A M | ORV x TCF Fanfiction
FanfictionOmniscient Readerview's Point x Trash of the Count's Family Crossover Fanfiction . . . Menutup mata sejenak pada kebisingan kereta, sebuah paragraf khusus terlintas di benak Kim Dokja. [ Rambut merah berkibar adalah hal pertama yang diperhatikan ol...