#11 - Where the Genres goes Wrong

3.8K 379 233
                                    

"DOKJA-SSI!"

"🖕"

.
.
.
.
.

Chapter aneh, tapi baca aja deh, anggap aja mereka lagi ngakting Titanic versi Remake mueheheheh ಥ_ಥ)

Juga, saya tergila-gila sama COVER baru (lebih jelas, lihat di Prolog), kebayang-bayang bunga dipegang Dokja di kasih ke Cale, trus gue tulis gimana adegannya ueueueueueu 😭🤧❤️💐

Dah lah, gas baca ae, sebelum ikut mleyot ngebayanginnya kek saya இ௰இ)

Jangan lupa FOLLOW, VOTE, dan KOMEN ya readers-nim tercintaa 👁👄👁🌹

Jangan lupa FOLLOW, VOTE, dan KOMEN ya readers-nim tercintaa 👁👄👁🌹

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Jung Heewon's POV]

Dari seringai kejam Kim Dokja, Jung Heewon tahu bahwa sesuatu yang mengerikan sedang direncanakan oleh pria berwajah polos itu.

Mendekat lebih kesisi Cale yang baik hati, menggemaskan, dan adikable, Heewon memperhatikan setajam silet pada Dokja yang mulai memanggil Jihye. Mendapat pandangan aneh dari sekitar.

Walau ini hanyalah film yang menjadi nyata oleh kekuatan Master Teater, tetap saja menakjubkan. Ia seperti berada di masa lalu, memakai pakaian bangsawan dan menaiki kapal pesiar yang sangat terkenal di zamannya itu.

Tanpa sadar, senyuman terukir di wajah Heewon.

Dunia sekarang memanglah berbeda dari sebelumnya. Tetapi, jika bagian menyenangkan dan menarik seperti ini bisa Heewon masukkan sebagai kenangan baik, apakah ia salah?

"Disini sangat damai, ya, Heewon-noonim." Memalingkan wajah pada Cale, yang menatap lautan dengan ekspresi menerawang. Kembali tenggelam dalam ingatannya karena sekarang Heewon melihat senyuman kecil teduh disana.

Tidak heran jika Kim Dokja begitu terpikat dengan pria muda ini, pikir Heewon penuh sayang.

Hanya dalam waktu yang begitu singkat, wanita berusia 27 tahun itu tahu bahwa Cale adalah orang yang pantas untuk dilindungi. Pria muda itu memiliki hati yang baik, bahkan untuk yang jahat. Membuat ia bertanya-tanya bagaimana bisa Cale dengan hati sebaik itu berakhir di dunia yang keji ini.

"Heewon-noonim?" Kemudian Cale menoleh ke arahnya, angin laut yang berhembus membuat rambut merah terangnya terlihat sangat indah. Membingkai wajah rupawan dengan mata berbinar bagai permata.

Salah satu poin lain dari Cale yang Heewon sukai.

"Ya, Cale-ya. Disini sangat damai dan indah." Pria muda itu tersenyum kecil, seperti senyuman lugu anak kecil yang membuat Heewon menopang dagu untuk menikmati pemandangan itu.

(INDO Ver.) H A N I B A R A M  |  ORV x TCF FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang