Redup | 8

2.1K 177 1
                                    

Dia adalah Raymond. Psikopat tampan

 Psikopat tampan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

♪♪♪🕊️🕊️♪♪♪

_

[Zean pov.]

Pagi itu di taman aku berjalan. Menebus kabut tipis bersama udaranya yang dingin.perlahan  Cahaya mentari menerobos dedaunan membuat bercakan  cahaya yang sedang aku lalui.

Aku menghirup udara yang begitu sejuk.melepas semua kesedihan yang tak bisa aku lupakan.

Seseorang berlari ke arah ku. Seseorang yang sekarang menjadi pendamping hidupku. Ya dia adalah Raymond.

Orang yang aku cinta saat ini.

" Baby ini " ucapnya kepadaku.

Aku tersenyum dan meraih botol minum dari tangan kekarnya.

" Makasi "  ucapku

Raymond tersenyum ia mengelus rambutku penuh kasih sayang. Dan itu membuatku nyaman.

Tidak ada kegiatan sekolah karena hari ini hari libur. Itu alasannya kenapa pagi ini aku berada di taman.

Ku pandang dia yang tersenyum lembar menatapku. Aku mencintai laki- laki yang sekarang ada di hadapku.

" baby  you happy?" Dia nanya.

Aku pakai bahasa wajah untuk mengungkapkan kata "iya"

Setelahnya Raymond mencium kening ku lembut.

Aku berterimakasih kepada tuhan meski keluargaku tak menganggap ku ada. Aku masih di pertemukan dengan lelaki yang menurutku sempurna.

Semoga saja dia tidak pergi meninggalkanku.

Jika kamu bertanya apa aku masih suka Danu ?

Aku jawab.

Aku masih suka dia . Sangat! Tapi suka dulu sama sekarang berbeda. Kamu pasti tau maksud aku.
Danu sering menjauh dari ku. Dia masih marah dan merasa jijik dekat dengan aku.
Aku gak maksa dia harus suka. Karena aku tahu mencintai tidak harus memiliki. Aku ingin tetap menjadi temannya. Apa harapan itu terlalu besar ?

Papa, Sudah lama aku tak mendengar kabar papa dan kakakku apa dia baik - baik saja ?

Yah setidaknya dia masih hidup. Dan itu cukup bagiku.
Aku tidak dendam dengan mereka. Aku memaafkan perlakuan papa kepadaku.  Wajar karena papa kehilangan orang yang sangat ia cintai demi menyelamatkanku.

Aku ceritakan sedikit.

Bertahun lalu rumah yang kami tinggali kebakaran papa menggandeng kakakku dan mama menggandeng  aku. Aku melupakan kucingku. Dia masih di dalam kamar. Aku minta maaf pada kucingku karena meninggalkannya. Tapi mama menyadari kalau kucing aku masih di dalam. Ia hendak kembali ke dalam kamar. aku mencegahnya.

Redup [End] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang