"Aku yakin kamu baik-baik saja. Segeralah pulih, aku tak sabar ingin membawamu kembali pulang"
RAYMOND _
♪♪♪🕊️♪♪♪
_
Di kamar yang berbau obat itu zean duduk termenung menatap kosong ke arah jendela lelaki itu tau akan penyakit langka yang di deritanya.
Ia sudah di rawat kurang lebih dua Minggu di sana.Zean sering kali mimisan karena penyakitnya membuat dia harus tetap berada di rumah sakit.
Seseorang datang dan tak membuat zean memalingkan pandangannya.
" Hai, zean. " Sapa pemuda itu.
Zean melirik sekilas. Ia tersenyum lesu tak ada semangat dalam hidupnya.
" Makan dulu ya " Raymond duduk di samping tempat tidur zean. Ia merah bubur yang ada di nakas.
"" Aku gak lapar Ray. " Ujarnya dengan suara yang begitu lemah.
" Sayang kamu harus makan biar cepat sembuh. "
" Sembuh ? Haha aku akan mati Ray "
" Zean jangan bicara kek gitu. Aku tak mau mendengarnya. "
" Ray. Jangan temui aku. ! Kamu bisa pergi sekarang !"
" ZEAN !" Raymond menaikan sedikit suaranya dan membuat zean diam.
" Maaf , " ucap Raymond menarik tangan zean lalu membawa ke dekapannya.
" Aku gak mau dengar kamu bicara kek gitu baby. "
" Jangan menyerah. Deon dokter hebat dia bisa menyembuhkan mu. Ray yakin. "
Zean menatap Raymond dan membalas pelukannya.
" Aku hanya takut Ray. Aku takut meninggalkanmu di sini. Aku takut kalau aku benar- benar mati. Hiks."
" Kamu gak akan mati. Kamu pasti sembuh. "
" Jangan sedih. Ray slalu bersamamu. "
" Sekarang makan ya. Karena besok kamu kemo" raymond menghapus air mata zean lembut.
" Iya. " Jawab zean . Dan detik itu juga Raymond menyuapi zean.
Setelah selesai dengan itu Raymond minta zean buat istirahat.Lelaki berwatak dingin itu pergi keluar setelah zean tidur.
" Hah apa yang harus gue lakukan ?"
Di rumah sakit Raymond melihat Danu yang tengah berlari terburu - buru.
Danu berhenti saat ia melihat Raymond. Pemuda itu menghampiri Raymond." Di mana kamarnya zean ?"
" Mau apa ?" Tanya Raymond.
" Gue mau jenguk dia. "
KAMU SEDANG MEMBACA
Redup [End] √
Teen Fiction" Seharusnya kamu mati !" " Pembunuh!" """"" " apa kebahagian berlaku buat aku ?" Zean