"Bahkan jika kita tidak bisa bersama pada akhirnya, aku senang kamu adalah bagian dari hidupku. Meski itu singkat. Tapi aku menikmatinya.
Zean. _
♪♪♪🕊️♪♪♪
Udara di hari itu sangat dingin. Hingga menusuk kulit. Dan biasanya ruangan penuh obat itu terasa hangat. Ada obrolan yang saling terbalas. Atau gelak tawa dari kedua insan.Sekarang kamar itu menjadi sedikit sepi.
Tak ada lagi tawa dari seorang zean dan tutur lugu darinya.
Satu- satunya suara yang tersisa hanyalah monolog Raymond
Yang Menunggu zean terbangun dari komanya.
Waktu begitu singkat. Sekarang lebih dari sebuah zean di rawat di rumah sakit. Dia menjalani kemo dan cuci darah. Seharusnya keadaanya membaik kan ? Tapi zean tak kunjung membaik ia semakin lemah. Dan wajahnya semakin pucat. Ia juga semakin kurus.
Raymond tak pernah meninggalkan zean sedikit pun. Ia setia duduk di samping zean dengan wajah suram. Raymond terdiam memandang wajah zean.
Jari kecil zean bergerak membuat wajah yang tadi suram kini kembali ceria.
" Zean. "
Perlahan lelaki yang koma itu terbangun dengan lesu menatap Raymond.
" Ray. " Rintihnya pelan.
" Iya aku di sini. " Raymond menangis memegang tangan zean. Raymond menjalani hari yang berat. Dan ia sering melihat Danu hendak menemui zean. Dia juga melihat Wira yang mendadak baik.
Lelaki itu memohon ke Raymond supaya mempertemukannya dengan zean. Namun Raymond tak sedikitpun membiarkan mereka menemui zean.
Kini Raymond sedikit bahagia karena zean akhirnya bangun.
" Kenapa nangis Ray ?" Tanya zean.
" Aku bahagia baby. "
Zean merentangkan tangannya dan detik itu juga Raymond memeluk tubuh zean.
" Aku kembali Ray. "
" Iya hiks. Selamat datang baby "
Deon datang memeriksa ke adaan zean dia sedikit tersenyum karena zean bangun dari komanya.
Setelah selesai memeriksa Deon pergi keluar.
" Ray boleh gak aku keluar dari tempat ini ?" Tanya zean.
" Jangan dulu baby. Kamu belum sembuh total. "
" Tolong. Zean mau pergi keluar. Ke taman juga boleh tau ke pantai. "
Raymond menatap zean. " Coba Ray bicara ke Deon dulu ya. " ..
" Iya Makasi Ray. " Raymond melihat mata zean yang berbinar bahagia itu. Dia bangkit dan pergi ke ruang Deon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Redup [End] √
Teen Fiction" Seharusnya kamu mati !" " Pembunuh!" """"" " apa kebahagian berlaku buat aku ?" Zean