Redup [End] √

Redup | 9

Aku kira dunia ramah. Nyatanya tidak. Dia kembali menghancurkan ku.

Zean_

♪♪♪🕊️♪♪♪

_

[Author POV]

"Jadi ?" Tanya Raymond kepada ayahnya.
Suasana terasa tegang saat keluarga Raymond berkumpul di ruang keluarga.
Raymond meninggalkan zean sendiri di apartemen. Ia menuju rumah utama hanya untuk menanyakan kehancuran Wijaya

"  udah ayah batalkan. "

Raymond sedikit tersenyum mendengar ucapan itu. Ia bangkit dan hendak pergi namun Darius mencegahnya.

" Kemana lagi ?" Tanya Darius.

" Balik ! "

" Kenapa gak tidur di rumah. ? "

" Gak.!" Sahutnya yang kemudian pergi begitu saja tanpa menanyakan kabar kakaknya yang takia jumpa.

" Ck anak itu !" Darius menyenderkan badannya di sofa.

Raymond melajukan kuda besinya dengan cepat karena perasaanya yang gelisah.

5 menit  Raymond sampai di apartemennya memarkirkan motornya sembarang lalu masuk. Terlihat di sana tidak ada zean kekasihnya.

" Zee?"

Raymond terus memanggil nama kekasihnya namun tak ada sahutan. Ia mencari  bodyguard nya yang di tugaskan buat menjaga zean. Tapi Raymond  melihat bawahannya terkapar tak bernyawa di belakang apartment.

" Sial!"

Raymond dengan segera mengecek cctv dan melihat beberapa orang tengah menculik zean dan membunuh bodyguard nya.

" Gak becus!" Ujarnya. Raymond menghubungi semua bodyguard nya untuk datang ke apartemen.

Setelah mereka datang. Raymond menatap semua bodyguard nya.

" Lemah !"

Dor!!

Dor!!

Dor!!

Untuk menghilangkan kekesalannya satu persatu Raymond menembak bodyguard nya dengan ekspresi datar.

" Karena saya kesal. ! "

" Terima ini!"

" Saya gak butuh kalian. !"

Raymond terus menembak bodyguard nya meski sudah mati.
Pemuda berdarah dingin itu tak memperdulikan kalau orang yang dia tembak salah atau tidak. Setidaknya rasa marahnya sedikit reda.

" Aarghh!! "

" Ray cukup. !" Pinta Yudha.

Pemuda yang kerap di sapa Yudha adalah teman dekat Raymond. Mereka beda sekolah namun Yudha sangat menghormati Raymond. Karena menurutnya Raymond  telah menyelamatkan hidup nya.