Third

1.4K 104 2
                                    

Ini sudah seminggu sejak Jhon bertemu dengan Al,tapi Jhon belum sempat menghubungi Al karena jadwalnya yang padat.

"Hahhhh"
Jhon menghela nafas lelah

Pekerjaanya baru saja ia tinggal kan selama dua hari tapi sudah sangat menumpuk,memang Jhon adalah bosnya tapi Jhon memang orang yang sangat kompoten dalam pekerjaanya,dia tidak akan melemparkan pekerjaanya terhadap orang lain selagi dia masih sanggub.

Drt.... Drt....

Telfon dimeja Jhon berbunyi.

'DARI MANA SAJA KAU,JHON!'
Seketika suara Hans mengelegar digendang telinga Jhon,sontak Jhon menjauhkan telfonya takut tuli.

"Pelankan sedikit suaramu,Hans"

'Hei!,aku ini menghawatirkan kondisi seorang pasien yang sangat susah diatur'
Jelas sekali Hans sedang menyindir Jhon

"Maaf,aku sangat sibuk belakangan ini"

'Sibuk kau bilang!? Lihatlah kondisimu,Jhon! Kenapa kau selalu seperti ini! Pikirkanlah kondisi kesehatanmu sendiri Jhon!'
Hans benar benar sagat marah sekarang.

Jhon terdiam,dia termenung.tiba tiba dia memikirkan saran Hans tempo hari,apa karena desakan?

'Hei! Kenapa kau malah diam saja!'
Teriakan Hans membuat Jhon tersadar dari lamunanya.

Jhon menghela nafas pelan
"Hans,sepertinya aku setuju dengan saran mu"ucap Jhon pelan.

'Baguslah kalau begitu,aku sangat senang! Akhirnya keras kepalamu sedikit berkurang'
Terdengar dari nada suara Hans disebrang,tampaknya kemarahan Hans sudah sedikit mereda.

Jhon sedikit lega.
"Mmmmmm,tapi aku tak tahu kapan pastinya akan mulai,aku masih mempertimbangkanya.Kau sudah kenal aku sejak lama,tolong mengertilah,Hans"

Kali ini Hans yang menghela nafas
'Baiklah,Jhon.Asalkan kau tetap jaga kondisimu sendiri,jangan terlalu mengabaikan dirimu sendiri'

"Ya,Terimakasih Hans"













.....









Tepat pukul sepuluh malam Jhon telah menyelesaikan semua pekerjaanya,Jhon memutuskan untuk mengambil cuti selama seminggu dan langsung pergi menuju misionya.

Setelah membersihkan badan dan mengganti pakaian,Jhon langsung merebahkan dirinya dikasur.

Ia menatap langit langit kamarnya,ia sedang mencoba mengingat ngingat sesuatu.sesuatu yang menganjal dipikiranya,tapi apa.

Jhon berusaha keras mengingatnya hingga dahi yang selalu tampak halus itu mengerut.

Jhon jadi tidak bisa tenang karena tak bisa mengigat hal tersebut,Jhon akhirnya mengutak atik ponselnya yang sudah seminggu ia abaikan,barangkali Jhon bisa mengingatnya dari sana.Biasanya Jhon memasang pengingat disana meskipun ia selalu disiplin sebagai antisipasi.

Setelah mengecek list jadwal yang berada diponselnya ternyata tak ada yang Jhon lewatkan,kecuali saat..... konsultasi

Ah....

Jhon ingat Al lagi,lalu Jhon berjalan menuju tempat baju kotor yang sudah ia tinggal selama seminggu.Ya karena selama seminggu penuh Jhon tidak pernah meninggalkan ruangan kantornya,sepertinya rumah Jhon sebenarnya disana.

Sebenarnya selalu ada maid yang bertugas membersihkan seluruh mission Jhon,namun dua minggu yang lalu Jhon meliburkan mereka selama sebulan.saat itu pikiranya terlalu kacau sehingga ia benar benar tidak ingin diganggu sama sekali.

Jhon melihat baju yang berada ditumpukan paling atas,Jhon mengambilnya.

Ini bukan baju miliknya.....

Ah! Al! Ini baju Al!.

Reflek Jhon memukul dahinya
"Bagaimana kau bisa melupakan barang yang kau pinjam sendiri,Jhon!"

Hhhhh.

Akibatnya Jhon mengurungkan istirahatnya lagi,ia bergegas mencuci semua baju itu.

Untung Jhon pernah merasakan hidup diapartemen ketika masih berkuliah diluar negri,jadi dia setidaknya tidak terlalu bergantung kepada para maid yang disewakan Ayahnya.









.....







Setelah selesai melipat dan memasukan baju bajunya kedalam lemari degan sangat rapi,Jhon mengambil ponselnya dan menghubungi Al.

Terlihat puluhan pesan dan panggilan dari Al,Jhon semakin merasa tak enak.

Tak butuh waktu lama panggilan Al langsung terangkat.

'Selamat malam Mister Jhona,aku kira ini bukan nomermu'
Terdengar suara husky Al yang entah mengapa membut Jhon tenang.

"Maaf,Al.aku terlalu sibuk seminggu lalu sehingga aku melupakan baju yang aku pinjam"
Ucap Jhon agak malu

Terdengar tawa ringan dari sebelah
'Tidak masalah Mister Jhona'

"Untuk menebus kesalahanku,aku akan mengajakmu makan malam"

'Baikalh,selamat malam Mister Jhona.tidur yang nyenyak'

Jhon hanya bergumam dan tersenyum tanpa sadar.

Hidup dibawah aturan keluarga membuat ia tidak merasakan perasaan senyaman ini saat dekat dengan orang.

























.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.TBC.












MOHON MAAF BILA ADA KEKURANGAN.


TERIMAKASIH SUDAH MAU MEMBACA,SEMOGA KALIAN SUKA:)

Different [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang