Fourth

1.5K 109 3
                                    

Jhon sekarang sudah berada disebuah restaurant,ia datang setengah jam lebih awal dari perjanjian.
Entahlah,Jhon merasa sangat bersemangat padahal ini pertamakalinya Jhon mengajak bertemu seseorang secara pribadi diluar pekerjaan.

Jhon juga merasa gugub.Entah karena ini adalah first time-nya? Atau karena orang yang akan ia temui adalah Al?.

"Shit! Jhon,kenapa dirimu malah gugub? What's wrong with you?"Monolog Jhon.Merasa heran degan diri sendiri.

"Permisi,Ada yang bisa saya bantu Tuan?"Ucap pelayan yang menghampiri Jhon dengan sopan.

"Setengah jam lagi saya akan memesan,karena saya sedang menunggu seseorang"Jawab Jhon seperti biasa.Tenang.Tanpa ekspresi.

Pelayan tersebut tetap tersenyum ramah,terbiasa dengan sikap para pelanggan yang beraneka ragam itu.
"Baik Tuan,saya permisi.Nikmati waktu anda"
Ucap pelayan tersebut sebelum pergi.Hanya dibalas anggukan singkat oleh Jhon.







.....






Al memasuki sebuah restauran untuk menemui calon kekasihnya.....

Al menggelengkan kepalanya pelan,tapi....itu tidak sepenuhnya salah sih.

Sebenarnya ini lima belas menit lebih awal dari waktu yang dijanjikan,karena Al ingin segera bertemu dengan Jhon.

Mata tajamnya menyisiri seluruh ruangan berniat mencari tempat duduk,mengabaikan para mata dan bisikan yang tertuju padanya.
Itu sangat amat tidak penting.

Sorot matanya berhenti dimeja terpojok,menyorot sosok yang dinantinya.
Wow,Al tidak menyangka Jhon akan datang lebih dulu.
senyuman Al merekah indah.

Sepertinya untuk yang satu ini Al tidak perlu mencari tahu,karena sepertinya tuhan memang ada....

"Hallo,Mister Jhona"

Jhon kaget,tapi ia tetap berusaha tenang.

Senang.

Jhon tersenyum lembut dan membalas sapaan Al
"Oh,hallo Al"

"Apa kau sudah lama disini? Aku tak menyangka kau akan datang lebih awal"Tanya Al masih mempertahankan senyum menawanya.

Apa ini?
Al melihat kalau pipi Jhon memerah.

"A-ah....aku segaja datang lebih awal untuk mempersiapkan diri bertemu dengan mu"

"Apa? Mempersiapkan diri?"
Ulang Al tak percaya.

Didalam hati Jhon mengerutuki mulut sialanya ini yang dengan entengnya mengucapkan hal yang memalukan.
"Ma-maksudku aku ingin mencari angin saja"

Jhon sangat tidak pandai berbohong.Al menyeringai senang.

"Oh,begitu"

"E-em"








.....









"Al,aku ingin membicarakan sesuatu denganmu"
Ucap Jhon serius setelah menyelesaikan makanya

"Apa itu? Katakan saja,Mister Jhona"

Jhon melihat sekitar,yah...dia atau mungkin hanya Al masih menjadi pusat perhatian sedari tadi.

"Mmmmm,tapi tidak disini.Bisakah besok kau menemuiku dirumah sakit xxx,jika kau mau"

"Tentu saja aku mau,Mister Jhona.Kebetulan aku sangat sengang belakangan ini"

"Baiklah,terimakasih.Temui aku disana jam sepuluh siang"
Ucap Jhon tulus dengan senyumanya.

'Ternyata dia bisa juga tersenyum seperti itu'
batin Al terkagum.





.....






Jhon merebahkan tubuhnya di atas kasur,dia masih tidak percaya dengan dirinya sendiri yang telah membuat keputusan itu....

Jhon menghubungi Hans,tak butuh lama Hans mengangkatnya.

'Hallo,Jhon.Tumben sekali kau menelfon ku duluan'
Cibir Hans.

Jhon memutar bola matanya jengah
"Besok aku akan ke rumah sakit,aku telah menemukan pasangan-"

'APA!?'
Jhon reflek menjauhkan ponselnya dari telinga

'KAU SERIUS DENGAN UCAPANMU,JHON!? SETAN APA YANG MERASUKI MU!?'

"Hei! Pelankan suaramu.Aku bisa tuli,Hans!"

'Maaf,aku terkejut.Ini bukan seperti dirimu,Jhon'

"Jadi,kau bisa apa tidak?"

'Tentu saja!.Kapan!?'
Tanya Hans sangat bersemangat

"Jam sepuluh siang"

'Ay ay,kapten!'

























.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.TBC.







MAAF BANGET YA,KEPENDEKAN.
LAGI PUSING.




TERIMAKASIH SUDAH MAU MEMBACA,SEMOGA KALIAN SUKA:)




AKAN KU TEBUS NEXT CHAP DENGAN 1000 WORD

Different [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang