1 ⪩ ֺ ֺ • sekolah

159 5 8
                                    

Halo guis, ketemu lagi bersama gue yg sangat imut muah

Berjanda, jangan lupa 3 pencet ya
Gambar bintang nya dipencet
Gambar pesan nya dipencet
Tulisan [ follow ] nya juga dipencet
Makaciwww, happy Reading

***

Hari pertama sekolah ya? , iya sama kaya Bulan. Maksudnya hari pertama sekolah masuk  SMA. Tapi Bulan kaya engga masuk SMA, kaya anak sd yang pertama masuk sekolah.

"Bundaaa" Rengek Bulan yang tengah bergelayut manja dilengan sang ibunda. Lihat lah penampilan Bulan saat ini.

Rambut yang dikuncir 3, dengan papan nama kardus dikalungkan ah belum, masih dipegangnya. Lucu sekali, apalagi ia masih mengenakan sragam SMP. Maklum hari ini kan hari pertama jadi kegiatan MOS tidak terelakkan.

Bulan sempat berfikir, sekolah apa yang jaman sekarang masih memberlakukan MOS dengan menjadikan siswa barunya seperti gembel.

"Sana, gausah malu liat deh mereka juga sama kok kaya Bulan" Tunjuk Atika dengan dagunya, tangannya mengelus kepala Bulan sayang.

Bulan menatap sang bunda memelas, digendongan nya sudah ada tas berwarna ungu soft dengan botol air disisinya, pun juga berwarna ungu. Lucunya.

Hari pertama Bulan diantar oleh kedua orang tuanya, sang ayah —Baskara—  keluar dari mobil, ikut mengelus kepala Bulan.

"Ayaahh" Huft, sekarang Bulan bergelayut dilengan sang ayah.

"Gausah malu dek"

"Tapikan..."

"DUARR!" Teriak seseorang tiba-tiba dibelakang bulan membuat ia terjengkit kaget. Ia menoleh kebelakang, sialan Gilang lagi Gilang lagi.

Disana terlihat Gilang yang tersenyum konyol, dibelakangnya pun ada mama Rita yang menggeleng melihat tingkah putra nya.

"Ppft-" Seolah melupakan perasaan malu nya tadi. Bulan menahan tawa melihat penampilan Gilang saat ini, ayolah sebenarnya tidak beda jauh dengan nya. Tapi Bulan ingin tertawa, serius kalau tidak ada Rita dan kedua orang tuanya.

Seragam sekolah yang masih biru putih, tas yang hanya ia gendong sebelah, dann papan nama dari kardus yang bertuliskan namanya sudah tergantung dileher.

"Dih ngapain lo"

"Gapapa, lucu aja sih lo" Ujar Bulan sembari menahan tawa nya, Gilang menyeringai jahil ia tahu Bulan itu tidak mau masuk karena malu. Ia permalukan saja.

"Lo juga deh bul, lucu kaya badut dilampu merah" Bisik Gilangdi telinga Bulan, sketika Bulan teringat kembali tentang penampilan nya, pipinya bersemu malu.

"Ih apasih, wajar dong kan gue murid baru" Seru Bulan tak terima, yang membuat Baskara berujar.

"Nah itu adek tau, sana masuk ditemenin Gilang"

"Ga masuk cemen lo huu" Olok Gilang memprovokasi

"Dih gue ga cemen"

"Ga cemen tapi ga berani masuk, apaan lo"

"Nyebelin!" Bulan berbalik, ia menyalami tangan ibunya lalu ayah nya.

"Ayah" Bulan mendongak, lalu tersenyum lucu sembari mengadahkan telapak tangannya.

"Kan udah salim" Bulan menggeleng, membuat rambut yang dikuncir itu ikut bergoyang.

"Kan belum dikasih uang jajan" Baskara merogoh saku celananya mengeluarkan dompet yang TEBELL nya minta ampun. Atika menyentil pelan dahi Bulan membuat nya mengaduh.

BUGILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang