Halo semuanya hehe
Ketemu lagi nih sama Gilang dan Bulan
Sapa dong "haii gilang" begituhhPart ini mungkin terinspirasi dari kejadian nyata seseorang, gue hehe
Cuma gue bedain dikitselamat membaca
•••
Bulan menatap langit-langit kamar nya yang berwarna putih dan ungu itu bosan. Setengah tubuhnya berada dikasur dan setengahnya lagi menggantung lemas. Kakinya ia goyang-goyang kan kedepan dan kebelakang.
Mana abis hujan lagi, kan Bulan pengen makan yang anget anget. Seblak? sepertinya tidak dulu nanti diminta kakak laki-lakinya, Adit.
Tahu, tahu bulat
Mata Bulan melebar, segera ia membangunkan tubuhnya secara tiba-tiba karena posisinya tidak pas ia terjatuh kebawah.
Bruk!
"Aduhh, tangan gue!" Bulan mengusap-usap sikunya yang sakit cenat-cenut karena ia gunakan untuk menopang tubuhnya tadi.
Tahu bulat sotong goreng
Lima ratusan, halal
Segera Bulan beranjak terburu-buru, suara toa berjalan itu semakin keras. Dirinya memastikan kejendela kamarnya dan melihat kebawah, rumah bulan berlantai dua jadi kamar nya terletak dilantai dua.
Ternyata benar tahu bulat keliling, Bulan menatap pickup yang melaju lambat dijalan itu. Masih agak jauh tapi suaranya keras, matanya berbinar segera ia berlari mengambil selembar uang 5000an itu diatas meja belajar nya dan berlari keluar.
Sama hal nya dengan Gilang, ia juga bosan tapi dirinya tidak berada di tempat tidur melainkan duduk dengan ekspresi jengah. Tangannya tampak memegang mainan mobil mobilan berwarna merah itu memaju mundur kannya, didepannya suara loli sang adik yang terdengar antusias tertawa.
Gilang punya adik 3, yang pertama Renjana dia pperempuan umurnya 13 tahun kelas 2 SMP , yang kedua laki-laki namanya Dimas umurnya 8 tahun baru kelas 4 SD dan yang paling muda dan paling menjengkelkan baru 1 setengah tahun laki-laki juga namanya Arsen. Biasa mak-emak gaul.
Gilang heran kenapa Mamanya itu gemar sekali membuatkan adik untuknya, pada akhirnya dirinya juga yang disuruh jadi babysitter adik-adiknya. Seperti sekarang ini, dia disuruh menjaga adik laki-laki nya.
Gilang bahkan sampai melamun, suara adiknya saja sampai tidak didengar. Di dalam fikiran Gilang hanya, kosong, hampa, lelah, dan.. Ingin turu. Sunyi sekali, sampai akhirnya..-
Kruyukk
Oke, laper juga akhirnya perut Gilang.
Tahu, tahu bulat
Mata Gilang berbinar cerah ia tak salah dengar kan, Gilang menajamkan pendengarannya mengabaikan suara Arsen yang memanggil manggilnya. Matanya berkaca-kaca menatap Gilang yang tak kunjung menoleh.
Tahu bulat tahu bulat , digoreng dadakan
Tahu bulat sotong goreng
Lima ratusan halal!
Benar dia tak salah dengar, Gilang kemudian berogoh saku celana kolornya masih ada sepuluh ribu. Lumayan lah lagian tahu bulat cuma lima ratusan. Yang lima ribu untuk nya yang lima ribu lagi ia bagi dua, satu untuk Renjana satu lagi untuk Dimas, licik. Lalu dengan semangat dia segera menggendong adiknya melangkah ke kamar Renjana.
Memasuki kamar Renjana dia melihat adiknya sedang duduk bersila serius menatap layar laptop didepannya.
"Titip, gantian jaga" Gilang menaruh Arsen dipangkuan Renjana sekaligus membuat Renjana terkaget.
KAMU SEDANG MEMBACA
BUGIL
Teen FictionFOLLOW DULU DONG :( *** Hah bugil? ett ett hayo mikir apanih? Mesti pikiran yang tidak tidak, salah! Bugil itu, Bulan dan Gilang. Begitulah orang orang disekitar memanggil mereka seperti itu. Bugil itu... Dua remaja dengan segala tingkah ane...