3 ⪩ ֺ ֺ • mpls joss

88 3 0
                                    

Halo semua, author yang lucu dan manis ini kembali lagi dengan beribu kata dan kalimat yang akan kalian bacaa ya...

sebelumnya, jangan lupa untuk comment jikalau ada 'typo' dan kata kata yang salah...

atau boleh comment di part kalimat yang kalian suka atau apa pun, terimakasih

selamat membaca

***

Selamat pagi dunia, haha itu mungkin yang orang orang katakan setiap melihat cahaya mentari pagi. Begitu juga dengan Gilang, dipagi yang indah ini, ia tersenyum cerah tak sabar pergi ke sekolah menjalani suasana baru.

Sembari berjalan menuruni anak tangga, dengan tas yang ditenteng di pundak nya. Tak peduli dengan penampilan gembelnya.

"Mamah cantiik..."  Katanya sembari tersenyum riang, sampai matanya menyipit.  Sang mama yang sedang menyiapkan nasi untuk papa pun mengernyitkan dahinya bingung.

"Tumben senyum senyum, biasanya pagi pagi udah merengut." Kata Arita.

"Maklum sih ma, kembali ke penampilan awal." Sahut Renjana yang baru saja datang, menggunakan sragam biru putih siap berangkat sekolah.

"Maksudnya dek?" Tanya papa, aduh lupa nama papa nya siapa ya.. OIYAAA namanya pak Wildan.

"Gembel." Jawab Renjana dengan tidak berdosanya.

Senyum yang awalnya mengembang manis di wajah Gilang seketika sirna, tergantikan dengan senyum kecut. Gilang memandang adiknya itu dengan tatapan permusuhan.

"Awas ya lo!"

"Adek! Bukan lo." Tegur ibu negara, Mati kau Gilang.

"Iyaa maaf mama." Maaf Gilang memelas

"Minta maaf kek." Sindir renjana lirih, tak mau keras keras takut ketauan malah dimarahin ibunda lagi.

"Nyenyenye..!" Ejek Gilang dengan raut muka jelek.

"Minta maaf sama adek." Ujar Arita

"Tuhh, cepet minta maaf." Imbuh Renjana sembari bersedekap dada.

"Ya kamu juga, sama kakak sendiri kok."

"Huss! ini mau apa? Mau ribut apa mau sarapan? Kalau mau ribut sana keluar." Titah Wildan kepada ketiga nya, pun ia langsung menciut melihat lirikan maut Arita.

Gilang cepat cepat duduk di kursi, mengambil nasi, lauk sarapan dengan secepat kilat, sampai pipinya terlihat menggembung penuh.

"Gausah cepet cepet bang, nanti keselek".

"Iyywa ppwahhb". Wildan hanya menggelengkan kepalanya.

"Ayo Pa berangkat, Gilang udah selesai makan.". Gilang langsung berdiri, meraih tas nya kemudian salim kepada sang bunda.

" Assalamu'alaikum mah, Gilang berangkat ya"

"Waalaikumsalam, papa hati hati ya" Arita menjawab salam Gilang sekalian memberi amanah kepada Wildan.

"Iyaa sayangku" Jawaban itu membuat Gilang dan Renjana memutar bola matanya.

***


"Emm hai"

"Halo"

"Nama kamu?"

"Aku?"

"Iyaa kamu, siapa lagi hehehe"

"A-anu aku Bulan hehehe, salam kenal" Obrolan canggung itu datang dari Bulan dann mungkin satu lagi teman barunya.

BUGILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang