🐇} empat {🐇

3.7K 362 30
                                    

🐇 Happy reading 🐇

.

.

[ Ar-soul ]

.

____________________
_____


"Bangsat! Ini gue dimana Jancok!?"

Tubuhnya terbangun, mengerjapkan mata untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam retina. Cahayanya redup.

Ia meringis, ketika seluruh badannya terasa sakit hanya di gerakkan sedikit saja.

"Anjing emang, pasti gue di ke kamar mandiin sama si farhan. Liat aja, gue tarik kolornya biar balapan ama celana."

Ketika knop pintu sudah di gerakkan, namun benda itu tak kunjung terbuka. Membuatnya frustasi, siapa yang tega menguncinya di dalam kamar mandi ketika ia baru saja di serang preman?

Dengan sekuat tenaga, ia mencoba mendobrak. Beruntungnya, pintu kamar mandi terbuat dari plastik yang mudah di rusak.

"Susah amat, perasaan gue ga selemah ini. Pasti gara gara preman yang tadi pagi. Yakin gue, ilmu gue di serep ama mereka."

Ia pasrah, memandang ke arah atas pintu yang sedikit ada ruang, dengan senyum cerah walau sedikit meringis karena ada luka di sana, dirinya menaiki closet.

Ia merasa seluruh badannya sangat sakit seperti, setelah ia turun ke jalanan.

"Ini kenapa gue jadi pendek gini sih anjing? Tunggu ..."

Kamar mandi yang sebelumnya di penuhi suara gerutuan juga makian, hening. Hanya terdengar suara tetesan air di wastafel yang sepertinya sedikit bocor.

Kedua tangannya mengepal erat, dirinya yakin ada yang aneh dengan ini semua.

".. ini bukan kamar mandi sekolah gue."

'Emang bukan.'

"Taiiii, berhantu anjing. Gue harus cepet keluar, heh setan! Gue ga ganggu lu ya tot, diem diem lu."

'Aku bukan setan!'

"Astaghfirullah, eh di kamar mandi. Terus gimana bangsaaaat?!!!"

'Liat ke samping makanya! Aku dari tadi di sini tau!'

Pemuda dengan baju lusuh itu menggeleng ribut, mencoba menggapai ujung pintu agar mudah keluar dari kamar mandi angker ini.

Keringat sebesar biji jagung sudah membasahi kening, bahkan kakinya saja sudah tremor, tak kuat menopang tubuh.

'Liat aku dulu, nanti aku buka pintunya.'

"Serius? Lu jelek ga?"

'Kasar! Aku ga suka kamu!'

"Lah bodo amat anying, gue nengok muka lu kagak serem, kan?"

Arkeno menarik nafas panjang lalu menghembuskannya secara perlahan, menyiapkan diri jika ia suatu waktu akan pingsan.

Ar-soul [ drop ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang