🐇 Happy reading 🐇
.
.
[ Ar-Soul ]
.
____________________
_____Sebab insiden sore hari itu, malamnya Arkeno di kurung dalam ruangan gelap yang di belakang rumah, terlihat seperti gudang penyimpanan alat kebun. Tak ada apa apa, dan tak ada siapapun.
Hanya kesendirian, lagi.
Ora pergi, entah kemana. Dari awal memang ia sudah sendiri, tak perlu teman. Iblis pun mendekatinya hanya karena 'jiwa' yang menurutnya tidak penting.
Arkeno duduk di pojok ruangan penuh debu, memeluk lutut begitu erat, menggigit bibir bawah menahan tangis.
Rasa amarahnya kian menggebu, karena sebelumnya Angel tak mengakui kesalahan yang selalu ia perbuat padanya.
Seolah ia adalah 'antagonis' yang sesungguhnya dalam cerita yang menyedihkan ini.
"Tai, tau gitu sekalian gue cabut aja nyawanya."
Arkeno tidak takut gelap, tapi ia takut 'kesendirian'. Itu adalah rasa sakit yang paling dirinya benci.
Ponselnya berdering, terpapar nama Alshad disana. Tapi ia tak mengangkatnya, karena hanya Mami yang mengetahui ia di kurung di sini, juga Angel.
Perempuan memang menyeramkan.
Arkeno mendial nomor seseorang, berharap agar ia mempunyai teman mengobrol di malam yang sunyi.
Ini adalah hari kedua ia di dalam ruangan yang sangat pengap dan berdebu.
'911, what's ur emergency?'
"Sok inggris, ngapain lu?"
'Tumben banget nelpon, mentang mentang udah punya nomor cogan.'
"Najis, tau rumah gue gak?"
Jeda sebentar, dan terdengar suara berisik. 'Kagaklah, lu berharap gue jadi penguntit lu, gitu?'
"Iya."
'Kagak tau, kenapa emang? Lu mau bundir?'
"Bundir aja pikiran lu, sat. Gue shareloc, lu bawain gue nasi ama lauk apa gitu."
'Lah? Lu ngapa anjir? Di culik?'
"Ngotak dong, yakali di culik di rumah sendiri, bawain ya. Lewat halaman belakang, terus ke gudang yang di sampingnya ada sepeda, nanti ketok, masukin plastik isi nasi lewat ventilasi. Ajak siapa kek yang tinggi."
'Gue tinggi ya! Jangan sekate kate.'
"Iya serah, gue ga makan satu minggu. Gece, gak pake lama."
'Dih maksa, gak gu--
Sambungan Arkeno matikan, ia meremat perutnya yang dari pagi sudah ribut berbunyi, menatap pancaran sinar bulan dari ventilasi yang lebih tinggi dari badannya yang sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ar-soul [ drop ]
Teen Fiction[ Brothership, Bromance, Fantasy ] Arkeno hanya ingin dirinya di butuhkan oleh orang lain, di terima, di perhatikan. Namun, mengapa nasib naas menghampirinya? Jika ia di hidupkan untuk menjadi orang lain, apa yang harus ia lakukan? Apakah hidupnya...