HAPPY READING
.
.
[ Ar-Soul ]
.
____________________
_____Mereka bertiga kini berada di dapur, bersama alat alat yang sudah berserakan juga piring berisi bolu dengan warna hitam yang pekat.
Arkeno meringis.
"Udah gue bilang, jangan lama lama ngovennya anjing."
"Ya, maap. Gue pan kagak ngarti pake begituan."
"Udah gue kasih contoh mahmud, masih gak ngerti juga. Malah gosong lagi."
Geno terus saja nyerocos tanpa henti, Arkeno yang salah hanya bisa menunduk meremat kesepuluh jarinya di depan perut.
Awalnya Gevan mengusulkan ide agar mereka membuat bolu saja, dan ketiganya hanya menyetujui dan membantu si sulung ketika kerepotan.
Arkeno mendapat bagian ngoven adonan, sudah di beritahu oleh Geno bagaimana cara memakai benda persegi itu. Tapi ia malah menyetel waktu lebih lama, dan mereka sibuk menonton televisi.
Sampai ketika Geno yang ingin menaruh gelas bekas minuman jus yang Gavin buat, terkejut dan langsung memanggil ketiganya. Memandang skeptis bolu hitam pekat yang sudah tak bisa di makan.
"Udah, aku udah mesen ayam bakar dua ekor. Kita makan aja yuk?"
Gevan dengan segala kelembutannya, adalah yang paling Arkeno sukai.
"Oke."
Dan semuanya kembali seperti semula, mereka berempat duduk melingkar di karpet berbulu cokelat dengan empat piring berisi nasih putih hangat.
Di atas meja sudah tersedia empat gelas berisi sirup buah yang dingin, menunggu ayam bakar datang.
"Lu beli pake uang siapa?"
Gevan gelagapan, menatap kesana kemari. Maniknya berpas pas'an dengan salah satu adiknya dan ia membuang muka.
"Ng, uang Gavin .. i-itu, kan gopay dia masih banyak. J-jadi aku pake hape dia mesennya."
Si empu yang di dzolimi hanya menghela nafas, mengusak rambut kakaknya yang masih saja terlihat tak enak. "Gapapa."
"Psst, Gavin itu keliatan baik sama Gevan, kan?"
Arkeno yang di bisiki mengangguk setuju.
"Tapi kalo ama gue pelitnya minta ampun, pilih kasih sebenernya dia."
"Wah, gak baek."
"Ya kan? Nanti pas kita main ps Gavin jangan di kasih, kita aja yang main."
"Oke deh, Gevan?"
"Dia mah gak bisa main ps, kalo mau main sama dia main salon salonan aja."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ar-soul [ drop ]
Teen Fiction[ Brothership, Bromance, Fantasy ] Arkeno hanya ingin dirinya di butuhkan oleh orang lain, di terima, di perhatikan. Namun, mengapa nasib naas menghampirinya? Jika ia di hidupkan untuk menjadi orang lain, apa yang harus ia lakukan? Apakah hidupnya...