🐇 sembilanbelas 🐇

3.2K 301 31
                                    

🐇 Happy reading 🐇

.

.

[ Ar-Soul ]

.

____________________
_____

"Bang, ini serius?"

Alshad mengangguk. "Yang selama ini mereka lakuin ke kamu, dan kamu gak pernah tau."

Alvin sampai terduduk di pinggir ranjang sambil menutup wajahnya, bahkan papa tak sanggup untuk mengeluarkan kata kata.

Ia melihat semuanya, bagaimana anak keduanya di perlakukan tak senonoh oleh putri angkat yang selama ini ia nafkahi. Dan begitu terkejut melihat istrinya justru memukul Arshaka menggunakan tongkat yang biasa pembantu gunakan untuk membetulkan lampu atau memasang.

"Selama ini kamu tau?"

Alshad menunduk, tak menjawab pertanyaan sang papa yang memang tertuju untuknya.

"Alshad! Jadi, selama ini kamu tau?!"

"Iya."

Alvin bangkit, ia memegang salah satu pundak yang lebih tua. "Pa, kita harus liat keadaan Shaka."

"Anak itu pasti baik baik saja, dia sudah berani untuk melawan."

"Dia lemah Papa!! Dua hari, selama dua hari dia di kurung, papa lupa?!"

Mendengar teriakan anak keduanya, mereka langsung bergegas untuk keluar dari kamar si sulung. Menuruni tangga dengan terburu buru.

Dan mematung ketika tak menemukam tiga onggok manusia yabg sebelumnya mereka tinggalkan.

"Shaka dimana?" Alshad yang terlihat paling cemas.

"Berpencar, hubungi jika ketemu."

Semuanya berlari berlawanan arah, Papa mencarinya ke depan dan berharap bahwa istrinya belum membawa Arshaka pergi dari rumah ini.

Sejujurnya, ia pun sudah mengetahui bagaimana 'inginnya' dia memiliki harta warisan sang ayah yang di kenal sebagai pengusaha yang tersohor.

Selama ini ia tak mempedulikan, karena dirinya pun tak pernah menginginkan harta itu, dia hanya ingin agar keluarga damai, tentram dan tak ada masalah apapun yang membuatnya khawatir.

Ia memang tegas dan keras, selaku mementingkan Angel di bandingkan bungsu yang sebenarnya, karena ia berpikir bahwa anaknya, Arshaka adalah laki laki yang harus menghormati dan berlaku lembut pada wanita.

Tapi tak menyangka, bahwa kelakuan putri angkatnya akan sebegini rupanya.

Berbeda dengan Alvin yang kembali menaiki tangga, menyusuri lantai dua dan melihat seluruh kamar untuk mencari keberadaan mereka bertiga.

Ia terus melangkah, sampai menemukan satu satunya pintu yang tak pernah ia buka. Karena ruangan di dalamnya adalah kado ulang tahun dari Papa untuk Angel yang memintanya, memohon agar di beri ruang privasi dan melarang mereka semua untuk masuk ke dalam.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 01, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ar-soul [ drop ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang