Terima kasih untuk kalian yang sudah mampir😁
Jangan lupa tekan ⭐ dam komen, ya
Happy reading readers○●○
Hujan mengguyur Kota Jakarta, udara dingin ditemani dengan gelapnya malam membuat suasana kota semakin mencekam, hanya ada suara hujan yang menghiasi, kini di sebuah halte bus yang sangat gelap berdiri seorang gadis bersetelan jas lengkap dan rok selutut. Ia hanya bisa memeluk dirinya sendiri dengan sesekali mengusapkan kedua tangannya agar merasa hangat. Percuma pikirnya, pada saat ia melirik jam tangan yang sudah menunjukan pukul setengah 12 malam. Bagaimana mungkin bus datang pada tengah malam seperti ini? Gadis itu mengambil ponsel dari dalam tasnya. Namun, tetap saja itu tidak membantu karena ponsel miliknya tidak memiliki pulsa. Nasibnya memang sial! Melamar pekerjaan hingga tengah malam dengan hasil nol besar, hingga saat ini terjebak hujan sendirian.
Dengan menarik napas panjang ia yakinkan tekad untuk berjalan kaki menelusuri gang kecil pinggir kota, ia tidak ingin bermalam di halte bus. Langkah demi langkah terus ia pijakan dengan payung hitam yang melindungi dirinya. Hingga ia sampai pada sebuah gang kecil yang cukup menyeramkan. Namun, ia yakin tidam akan terjadi apa-apa, karena setiap hari ia melewati jalan ini walaupun itu pada pagi hari, baginya yang berbeda hanyalah waktunya saja, masalah tempat itu sama saja. Ia kembali meneruskan perjalanannya. Namun, seketika kakinya gemetar hebat di saat melihat siluet seorang pria yang terlihat seperti memegang sebuah botol di ujung gang. Degan cepat ia membalikan badannya berusaha untuk mengindar.
"Hey!" Sebuah teriakan berhasil membuat jantung gadis berambut panjang sebahu itu mempercepat langkahnya. "Lewat sini, Sayang." Sebuah suara yang jelas semakin membuatnya takut.
Gadis bernama Maya itu terus berlari kecil, ia berusaha melepaskan sepatu pantofelnya. Namun, betapa terkejutnya ia di saat tangan kanannya berhasil digenggam oleh pria yang tadi tengah mabuk. Maya menjerit sekencang mungkin, ia menghindari pria itu, air matanya terus menetes, hingga Maya terdiam.
"Sakit ... tolong lepasin saya." Maya memiliki sebuah ide. "Kamu mau saya layani? Jadi lepaskan tangan saya dulu."
Pria itu terdiam beberapa saat, ia melihat penampilan Maya yang memakai pakaian cukup minim, dengan mengangguk ia melepaskan tangan Maya. Dengan senyuman menggoda Maya melangkah mundur, lalu melepaskan kedua sepatu pantofelnya. "Sini mendekat." Senyuman Maya benar-benar menggoda.
Pria dengan wajah bahagia itu pun berjalan bersamaan, hingga sebuah pukulan yang dihasilkan oleh sepatu pantofel Maya pun tepat sasaran ke arah kepala pria itu. "Lo pikir gue perempuan gak bener, hah? Dasar mesum!" Maya terus memukuli pria itu, dengan sepatunya, sehingga pria itu terjatuh seraya mengusap kepalanya yang mengeluarkan darah.
Ia kini berlari kecil berusaha menghindar, ia yakin jika pria itu akan mengejarnya kembali Hingga langkahnya sampai di tepi jalan raya dan melihat sebuah mobil hitam, dengan cepat ia langsung melambaikan tangan pada mobil itu, bahkan ia berjalan ke tengah jalan agar mobil itu berhenti, hingga akhirnya usaha dia tidak sia-sia, mobil itu berhenti tepat di depannya, dengan napas yang tidak beraturan ia langsung berlari menuju samping mobil, mengetuk pintu mobil berkali-kali yang membuat pemilik mobil itu membukakan jendela mobilnya.
"Tolong saya, Tuan. Ada laki-laki jahat di sana. Tolong saya ...." Napasnya sudah tidak beraturan. Namun, usahanya tidak sia-sia. Pintu mobil itu berhasil terbuka, Maya langsung masuk. Baju basahnya pasti membuat jok mobil ini ikut basah, dengan menggigit bibir bawahnya Maya melihat seorang pria di depannya yang tengah menyetir. "Maaf, ya. Jok Tuan basah karena saya."
Pria itu menghentikan mobilnya di pinggir jalan, lalu menatap ke arah belakang tempat Maya duduk. "Anda siapa?"
Maya menelan salivanya pada saat menatap wajah pria itu yang sangat menyeramkan. "Ma---Maya, Tuan." Pria itu melihat penampilan Maya yang membuat Maya merasa tidak nyaman, sehingga Maya berusaha menutupi bagian pahanya. "A---ada apa, Tuan?"
Pria itu tersenyum. "Anda berhutang pada saya."
"I---iya, Tuan. Saya janji bakal bales budi."
"Baik, saya akan antar Anda. Di mana rumahnya?" Setelah mendengar alamat yang diucapkan Maya, akhirnya mobil itu melaju menembus hujan malam.
Maya yang hanya terdiam di belakang terus menutupi bagian pahanya, hingga akhirnya mobil itu berhenti di depan kampung kumuh tempat Maya tinggal.
"Di sini?" tanya pria itu setelah Maya turun dan berdiri di samping mobilnya.
"Iya, Tuan. Makasih ya Tuan." Maya tersenyum, lalu memberikan nomor ponselnya. "Ini nomor saya, Tuan, barangkali Tuan ada kerjaan, saya siap. Oh iya nama Tuan siapa?"
Pria itu mengambil sebuah kertas yang diberikan oleh Maya. Lalu tersenyum. "Nama saya Adipati."
●○●
Janji sudah terucap begitu saja, ibarat sebuah gelas yang telah dihacurkan, kini kepercayaannya benar-benar membuatnya tidak bisa diperbaiki kembali, kata maaf tidak akan pernah membuat hati dan keadaannya kembali pulih, kalimat 'hutang' yang seakan menjadi boomerang baginya mampu membuatnya dikendalikan oleh sosok yang seakan mendewakan dirinya sendiri.
"Bajingan!" Ia terus mengumpat dengan berteriak sekencang mungkin, hidupnya telah hancur berkepimg-keping. Menjadi simpanan suami orang, ditinggal saat sedang hamil besar, hingga dipermalukan hanya karena hamil tanpa suami di lingkungan sekitar. "Aku harus gugurin ini!" Maya mencari sebuah pisau. Namun, langkahnya terhenti di saat ibunya memeluk dirinya.
"Lanjutkan, Nak. Jangan buat anak ini mati, ibu yakin akan ada hidup yang lebih baik setelah dia lahir."
Maya menangis dipelukan ibunya. "Maya sakit, Bu ..., setelah ini Maya gak akan bisa cari kerja. Maya gak sanggup buat biayain dia."
"Ibu akan bantu kamu, ayo, Sayang izinin ibu peluk cucu ibu nanti."
Maya hanya bisa memeluk sosok yang paling ia sayangi itu. Semua yang ia lakukan hanya karena sosok itu, tanpanya mungkin saat ini Maya tidak akan kuat menghadapi kekejaman dunia.
○●○
Hallo. My name is CrocodileCute. Kalian bisa panggil saya Cro. Pokoknya lapak ini bebas, ya. Asal meninggalkan jejak. Cro sayang kalian.🐊🥰
Oks deh, terima kasih sudah singgah.🥰🐊
Don't forget to like and coment
See you next part
Salam
CrocodileCute🐊
KAMU SEDANG MEMBACA
SANG LIBRA TANPA WARNA
Teen Fiction🍂Semu yang kurindu, nyata yang mengukir duka.🍂 ⚠️Selamat membaca reader⚠️