26.snap

2.9K 351 107
                                    

HAPPY READING.....🐊

.

.

.
#POV

-

-

-

"Aku pinjam ibumu sebentar ya,jika kamu masih membutuhkannya,datanglah ke gedung tua pinggir kota tanpa membawa siapa² apalagi polisi,jika aku mengetahui kamu membawa orang lain,pisau yang bersiaga di leher ibumu ini siap menyayatnya."


Tulisan dengan tinta darah itu,seperti mengingatkan ara dengan kejadian 3 tahun yang lalu pada dirinya waktu itu,

Ara marah,kepalanya berdenyut hebat,sakit...ara memegangi kepalanya dan berlutut di lantai karna kepalanya terasa sangat sakit,tapia ara bangkit dan memukul mukuli kepalanya...

Bayangan bayangan yang ada di otaknya terus berputar disana.

"Anjing,ini bukan waktunya lo kayak gini,Akhh..!!! asu kalian huh..huh...,gue rela lo nyakitin gue,tapi nggak buat keluarga gue heuuuhh.."kata ara marah dengan nafasnya yang mencekat tanpa banyak mikir lagi,ara berlari menuruni tangga dan keluar dari rumah tersebut

Memasang helm dan mengendarai motornya melaju ke jalanan,ara menancap gas dengan full,kecepatan motornya dapat membahayakan ara,tapi saat ini dia tidak memikirkan dirinya,tapi shani yang dia pikirkan,

Perjalanannya melewati beberapa jalan yang ramai kini mulai menuju permukiman tua di pinggir kota,ara terus melajukan motornya,jalanan kini tak semulus saat berada di kota,kini aspal pun terlihat rusak dan berlumpur

Tak peduli seberapa jauh jarak yang harus ara tempuh,perasaan ara kini sangat was was tak henti memikirkan nasib mamihnya,semoga saja tidak terjadi apa apa pada mamihnya,

Ara berhenti di depan 3 gedung besar yang kumuh tak berpenghuni,bahkan terlihat di dalam sangat gelap dan menyeramkan,ara menelan ludahnya

Tanah yang ara injak hanya rumput dan lumpur,ara turun dari motornya,dan me standarkan motornya juga melepaskan helmnya.

Satu langkah ara berjalan tiba tiba

.

BLESETT.....

.

Satu anak panah yang hampir mengenai kaki kanannya berhasil ara hindari,ara melihat ke kanan dan kekiri tidak ada siapa siapa disana,ara mengambil anak panah tersebut karna ada sebuah kertas yang di ikat tali

Mereka memberikan jalan lewat kertas tersebut ternyata,

"Cuih,,cemen banget pake ngasih tau jalannya pake kertas segala,norak tau gak lo semua."kata ara dengan nafasnya yang terasa berat

Ara melangkahkan kakinya ke dalam salah satu gedung yang berada di tengah,di dalam penglihatan cukup kurang,karna hanya ada beberapa lampu saja yang menyala itu pun juga redup

"Mamihh..!!!"teriak ara dengan suaranya yang menggema,

"Maiihh..ara disini,ara bakal bawa mamih pulang.."teriak ara yang terus mencari keberadaan shani di dalam gedung yang luas tersebut.

"Oi keluar lo semua,gue udah dateng balikin mamih gue.,,fuck hou buat lo semua,bangsat lo semua"teriak ara dengan nada marahnya

Ara menaiki tangga,dan mencari di setiap ruangan tapi dia tidak menemukan apa apa disana,terbesit di kepala tempat yang mungkin ara kira mereka ada di sana,ara berlari menaiki tangga yang gelap,

Iya jawabannya rooftop ara terus berlari meskipun kakinya sudah terasa pegal,dan keringat yang sudah bercucuran,ara tetap menaiki tangga dengan buru buru,lamanya ara berjalan di tangga,kini nafas ara benar pengap bayangkan saja gedung besar itu kira kira mencapai 30 lantai.

MONEY (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang