[POV Mujin]
"Oh... Ehmm, aku, itu, aku membawa satu ke sini. Tidak ada yang menjaga tempatku disini, aku hanya membawanya untuk berjaga-jaga saja."
"Oh. Tapi, benar tidak ada apa-apa kan?"
Alisku berkerut tapi bibirku tersenyum. Dia mengkhawatirkanku.
"Iya. Tidak ada apa-apa."
"Untuk apa juga kamu membawanya pergi," ia berjalan kembali mendekatiku dan bergidik ngeri. "Itu menyeramkan, tau, Mujin."
Aku memutar otakku untuk memikirkan sebuah kebohongan.
"Aku beberapa kali melihat berandalan di sekitar sini, ada beberapa orang. Aku khawatir mereka membuat onar di daerah ini."
"Ha?? Serius?" Mina terkejut.
"Ya, tapi sudah berlalu. Beberapa hari yang lalu aku melihat polisi menangkapnya."
"Ah, syukurlah," ia menghembuskan nafas panjang, lega mendengarnya.
Gadis yang terlalu polos. Andai kamu tahu, aku ingin menciummu saat ini juga.
Sebuah bunyi yang berasal dari depan mengagetkan kita berdua.
Tok, tok, tok!
Aku dan Mujin saling melihat.
"Tempatku atau..."
"Sepertinya tempatku, aku harus melihatnya."
"Hmm, baiklah."
Mina pergi keluar, dan ternyata itu adalah temannya yang mampir kerumah. Dua orang gadis. Ah, sial! Aku gagal berduaan dengannya. Padahal tadi adalah momen emas yang tidak kurencanakan.
Keesokan harinya, aku cukup sibuk, tapi aku menyempatkan untuk mampir ke kantornya dan membelikannya kopi dan makanan kesukaannya. Mina bingung, tapi ia menerimanya dengan senang hati. Aku harus kembali ke tempatku untuk berbicara dengan Taeju.
Hari-hariku selalu dipenuhi oleh rencana untuknya. Aku pergi ke sebuah toko buku dan membelikannya buku Novel karangan Haruki Murakami yang dia sangat sukai, buku yang pertama kali ditulis olehnya di tahun 1979. Aku pulang dan meletakannya di depan rumahnya, di dalam sebuah boks, bersebelahan dengan sebuah buket bunga mawar yang kecil.
Aku bisa dibilang tidak terlalu sering mengganggunya. Namun aku seringkali menanyakan kabarnya dan mengatakan ia bisa meminta bantuanku jika membutuhkannya. Gadis itu sudah tidak lagi melulu cemberut tiap kali melihatku. Sepertinya tensi diantara kami sudah mulai mereda.
"Saya ingin bertemu dengan Kim Mina," ujarku, kepada resepsionis wanita yang muda dan cantik, yang sedang bermain mata denganku, tapi sayangnya gadis lain tidak lagi menarik di mataku.
"Baik, anda sudah membuat janji, Tuan?"
"Sudah. Atas nama Mujin Choi."
"Kalau begitu, saya akan mengabari asistennya. Please be seated, Mr. Choi. We'll let you know when she's ready."
"Thank you."
Aku menemui Mina hari ini di kantornya karena aku mengenalkannya ke beberapa klien. Ia menungguku di ruangannya, dan melambaikan tangannya dengan wajah tersenyum yang sangat cantik dan bersinar. Senyumnya sungguh menular. Saat dia mulai sudah tersenyum lagi melihatku, aku merasa lebih bersemangat.
"Annyeong. Sudah lama menunggu?"
"Baru sekitar 15 menit."
"Mianhae. Ayo, kita berbicara dengan mereka."
Seusai meeting yang berlangsung selama hampir dua jam itu, kami berdua berjalan ke lounge room di kantornya.
"Ya, kamu mengenalkanku kepada beberapa klien memang untuk membantuku atau kamu ingin sesuatu dariku, hmm?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Friends [Choi Mujin] - Completed
RomanceKetika sepasang teman dekat terikat dalam status hubungannya, yang kemudian berubah hingga membuat mereka terjebak dengan perasaan masing-masing. Main Character: Park Hee Soon as Choi Mujin You as Kim Min A