Friends [Choi Mujin] - Completed

XVI. 🔞

[Flashback, POV Mujin]

Setelah mengetahui Mina pergi ke Amerika Serikat, aku menyusun rencana untuk mencarinya. Aku tidak akan langsung bertindak, aku ingin tahu apa yang ia akan lakukan. Dan juga, jika aku gegabah atau salah langkah, ia bisa semakin membenciku. Jadi aku akan mengikuti permainannya.

Aku tiba di AS tiga hari setelah Mina. Aku harus membereskan urusan-urusanku yang sangat penting dahulu sehingga aku bisa fokus. Berbekal nama perusahaan tempat Mina bekerja sekarang, aku tinggal di hotel yang tidak jauh dari sana. Aku membuka pintu hotel dan meletakkan koperku disana. Aku benar-benar sendiri disini. Tujuanku hanya satu, yaitu kamu, Kim Mina. Aku tidak akan menyia-nyiakan waktuku disini.

Aku membuka kemejaku dan berdiri di depan cermin bertelanjang dada. Aku menyalakan air dan mencuci mukaku. Janggutku sudah bertumbuh panjang dan aku memutuskan untuk merapikannya. Uban di rambutku semakin jelas. Aku tidak merawat diriku selama hampir seminggu ini. Kurasa aku harus memperbaiki penampilanku.

Aku mengambil alat cukur dan mulai merapikan janggutku, menyisakannya dengan panjang yang pas. Aku lalu menyalakan shower dengan air hangat lalu membuka semua pakaianku. Asap tipis memenuhi kamar mandi, lalu aku masuk ke dalam shower. Air hangat yang membasahi seluruh tubuhku membantuku rileks. Aku butuh kondisi yang baik untuk memikirkan rencanaku.

Aku keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melingkar di pinggangku, kemudian aku menyalakan sebatang rokok dan melihat pemandangan dari suite di ketinggian 50 lantai ini. Aku tidak bisa menikmati pemandangan indah ini karena kepalaku dipenuhi kekhawatiran.

Satu hari berlalu. Aku masih belum menginjakkan kakiku keluar dari kamar hotel ini. Aku keluar ke balkon dengan segelas kopi di tanganku. Mataku memanah ke sebuah gedung tinggi dengan bentuk asimetris. Itu adalah gedung kantor Mina yang baru. Aku tidak tahu dimana gadis itu tinggal. Mungkin menantang diriku untuk mencari tahunya sendiri akan menjadi kepuasan tersendiri untukku.

Aku memilih kemeja putih dan celana jeans biru agar tidak terlalu mencolok. Penampilan sederhana seperti ini tidak akan memancing perhatian orang. Aku menata rambutku turun dan merapikannya dengan jari-jariku. Lalu aku mengambil botol parfumku.

"Aku harus mengganti parfumku untuk sementara," ujarku sendiri kemudian mengurungkan niatku. Mina mungkin masih mengingat bau khas parfumku dan aku tidak ingin dia tahu aku berada disini.

Taeju adalah asisten yang sempurna. Dari Korea ia bisa mengatur dan menyiapkan mobilku. Aku turun ke parkiran basement dan masuk ke dalam Jeep Rubicon berwarna hitam. Aku harus serba bertolak belakang dengan diriku yang biasanya sehingga Mina tidak akan menyadari bahwa itu aku.

Aku memberhentikan mobilku di sebuah kedai kopi yang berada sekitar 1 blok di dekat kantor Mina. Aku masuk, memesan segelas minuman dan mengamati sekitar. Banyak karyawan yang mampir dan membeli kopi disini. Kualitas dan cara berpakaian karyawan yang stabil berbeda dengan karyawan perusahaan baru jaman sekarang. Mina memilih perusahaan yang bagus. Aku tidak perlu mengkhawatirkan soal pilihan gadis pintar itu.

Aku terus melakukan pengamatan dari beberapa sudut yang kutemui di dekat sana. Aku mencari Mina. Mataku selalu waspada. Aku baru menemuinya di hari keduaku. Itu dia.

Hatiku berdebar seperti orang gila melihatnya. Aku tidak pernah begini sebelumnya. Dia sangat cantik, jauh lebih cantik daripada sebelumnya. Tapi sepertinya sekarang semuanya sudah berbeda. Roda telah berputar, dan aku lah yang lebih mengkhawatirkan situasi ini.

Mina masuk ke dalam lobby. Sejujurnya ia terlihat tidak terlalu bersemangat. Tidak seperti orang yang sedang menjalani hari-hari pertamanya bekerja.

"Seandainya aku tidak merusak semuanya, kamu pasti akan datang dan bercerita tentang apa yang kamu rasakan," aku menggumam sendirian, sambil menghembuskan asap rokokku melihatnya memasuki gedung kantor.