#04 Mutualisme

717 127 0
                                    

#04 Sakala keren? enggak salah?!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

#04 Sakala keren? enggak salah?!

"Masih ga nyangka gue ga pernah notice lo di camp, kayak kemana aja gue selama ini?" 

Ona memutar bola mata kesal, cowok ini tak henti ketawa sejak menyadari fakta ona mengenalnya dari SMA. Hari sudah sore, mereka masih duduk di sofa. Setelah seharian suhu tubuhnya mulai normal, saka akhirnya mandi air hangat dan mengganti kaos serta celananya dengan baju lain milik kak jaden,

Kini ona membantu mengoles salep ke wajahnya yang makin terlihat buruk, karena sudah biru semua. Dengan sengaja dia memencet memar di ujung bibir saka, hingga dia merintih,

"Ngejek terus, udah gue bantuin juga" protesnya "emang gue ga terkenal, ga pernah juara, beda sama Sakala! Lagian kita beda kelas," tambah ona

"Yaelah, bukan itu maksud gue na,"

"Ya terus?" tantangnya

"Kok bisa gue ga notice cewek se-cantik lo?" Jawabnya "hehe bener sih kata travis, gue terlalu fokus ke buku"

Ungkapan dramatis saka dibalas muka malas oleh ona. Tak tau seorang sakala bisa se-gombal ini. Ona lupa lagi, saka yang di depannya ini bukan saka berkacamata, yang pandai menjawab soal matematika, tapi saka si misterius yang tiap hari pulang mabuk, 

"makan dulu yuk"

Makan malam hari ini ditraktir sakala, katanya ona bisa pesan apapun yang dia mau sebagai terima kasih karena sudah merawatnya sejak semalam. Tau diri juga si saka! Ona pesan rice box sehat untuk mereka berdua dan bubble tea untuk dirinya sendiri, mereka menyantap makanannya lesehan,

 Tau diri juga si saka! Ona pesan rice box sehat untuk mereka berdua dan bubble tea untuk dirinya sendiri, mereka menyantap makanannya lesehan,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saka terlihat segar setelah mandi, dia makan dengan lahap, pipinya yang menggembung saat makan terlihat menggemaskan di mata ona. Setelah makan, ona memberi obat lagi untuknya, lalu menyerahkan satu benda penting,

"Udah gua cas penuh, sekarang telfon orang tua lo!"

Mendengar perintah ona, cowok itu cuma bersandar di sofa malas, menerima benda itu tapi tak tertarik menghidupkannya, "Aduh gue tidur lagi ya, masih pusing" katanya sambil menarik selimut yang langsung direbut oleh ona,

Gap Year | Jeongwoo MinjiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang