campingㅡ02

459 70 0
                                    

═════•°•⚠•°•═════

Sullyoon, Minji juga Haruto. Orang yang di suruh Jo untuk mengumpulkan kayu bakar. Mereka berjalan bersama memasuki hutan.

Minji sebagai orang yang paling belakang, dia menandai jalan dengan menaburkan meses warna-warni yang entah punya siapa di tanah yang mereka lewati.

Setelah berjalan cukup jauh. Haruto, sebagai satu-satunya anak cowo yang bersama mereka, lantas langsung mengambil beberapa ranting yang terlihat. Dia menyuruh Sullyoon san Minji untuk mengikat ranting yang di kumpulkan.

"Udah banyak belum?" Tanya Haruto.

"Baru segini" Ucap Sullyoon. Dia mengangkat ranting yang sudah diikat.

"Njir lah dikit banget itu, Ji tolongin gue dong biar si Sullyoon aja yang iket" Pinta Haruto.

Minji mengangkat tangannya membentuk tanda ok. Dia lantas berjalan mencari ranting kayu di sekitaran mereka.

"Nah ada satu" Gumam Minji.

Dia membungkuk, mengambil ranting di dekat kakinya.

"Etdah ada lagi" Gumamnya.

Dia kembali membungkuk, mengambil rantingnya.

"Eh njir banyak banget disana" Guman Minji. Dia melihat ke arah sebelah kirinya dimana ranting berjajar.

Dia menoleh ke belakang. Haruto masih mencari ranting juga Sullyoon yang duduk menunggu ranting terkumpul.

"Bodo ambil aja deh" Ucapnya.

Dia mengambil ranting. Ambil, ambil lalu ambil. Tapi, sewaktu mau mengambil ranting terakhir, Minji malah menemukan sepasang kaki di depannya.

"Kaki siapa njir ini, setan bukan ya? Gue malah inget ucapan si monyong lagi" Gumam Minji yang masih dalam keadaan membungkuk.

"Apa ya kira-kira. Nengok ngak ngengok ngak ya?" Gumamnya.

Dengan keberanian yang secuil upil Jeongwoo. Minji mengangkat tubuhnya dengan mata terpejam. Minji, gadis itu bisa merasakan hembusan nafas yang menghembus ke wajahnya.

"Anjing nafas lagi" Gumamnya.

Dengan kaki yang sudah siap berlari, Minji membuka matanya. Dia melotot.

"AAAAAAAAAAA TONO, OYON, TOLONG!" Teriak Minji.

Setelahnya, dia berlari. Meninggalkan Sullyoon serta Haruto yang terkaget dan rusuh lalu ikut berlari sembari memanggul ranting yang mereka kumpulkan tadi.

═════•°•⚠•°•═════

Jihan, Jeongwoo juga Jungwon. Triple J ini kebagian ngambil air yang ngak terlalu jauh tempat mereka camping. Dengan ember juga botol tupperware milik Mamanya Jo, mereka pergi ke sungai.

"Siapa yang nyebur?" Tanya Jungwon.

"Lo aja sana, sepatu gue baru" Titah Jeongwoo.

Dia mendorong badan Jihan yang langsung tercebur ke sungai. Untung aja sungainya dangkal, hanya sepaha Jihan.

"AELAH, ITEM BABI GUE DOAIN MAKIN ITEM TAU RASA LO" Maki Jihan.

"Hehe, sorry Han. Nih embernya" Ucap Jeongwoo. Dia ngasih ember yang di pegang ke Jihan.

"Je lo nyebur juga sana" Titah Jungwon.

"Ngapain sih, udah diem aja ah. Buru Han" Ucap Jeongwoo.

"Tem itu tuh ada mangga, bawa sana buat ngerujak" Titah Jungwon.

Mata si laki-laki berkulit tan memincing. Melihat ke arah mana Jungwon menunjuk dan ya disana ada pohon mangga yang lumayan banyak.

"Yaudah deh bentar" Ucap Jeongwoo.

Dia melepaslan sepatunya. Dengan celana yang di angkat ke atas tapi nyatanya tak berguna karna masih terkena air sungai, Jeongwoo berjalan melewati Jihan yang menunduk mengambil air. Dengan ahlak minim, Jeongwoo mendorong Jihan sampai gadis berdimple itu tenggelam. Setelahnya dia berlari dan naik ke atas pohon sembelum temannya itu mengamuk.

Jihan, dengan keadaan basah kuyup, menarik nafasnya panjang. "JEONGWOI ITEM, JEONGWOO IRENG, JEONGWOO MONYET, SINI LO BANGSAT. EMOSI LAMA-LAMA PUNYA TEMEN KEK SETAN MACEM LO!"

Sedangkan Jungwon. Dia sudah tertawa dan mengulingkan badannya kesana kesini.

"Anjir Jeongwoo ahahahaha" Ucap Jungwon.

"Kampret bener punya temen macem lo berdua" Ucap Jihan. Dengan ember yang sudah terisi penuh, dia naik dan pergi meninggalkan keduanya.

"Ngambekan kaya perawan aja lo" Ucap Jeongwoo.

"YA GUE EMANG MASIH PERAWAN? EMANGNYA JUNGWON YANG UDAH DI KAWININ MAK BETI?"

Suara Jihan yang mengamuk terdengar dan kembali membuat Jeongwoo dan Jungwon Tertawa.

"Si Jihan gemes beut njing kalo udah ngamuk" Ucap Jungwon dan di angguki setuju oleh Jeongwoo.

"Won tangkap ye" Titah Jeongwoo.

Jungwon yang di bawah mengangguk. Dia menangkup kedua tangannya, menangkap buah mangga yang Jeongwoo lemparkan.

"Wanhi banget mangganya" Ucap Jungwon. Dia menghitung mangga yang di tangkapnya. Ada sekitar 11 buah mangga.

Sudah cukup dengan mangga yang di petik, Jeongwoo turun. Namun, matanya tak sengaja melihat sebuah rumah yang tak jauh dari pohon yang ia naiki. Rumah berwarna merah dengan banyak balon di setiap pagarnya.

Jeongwoo, pemuda itu hanya menaikan bahunya. Bodo amat sih mungkin yang punya rumah ansos. Setelahnya, dia berjalan kembali bersama Jungwon dengan buah mangga di tangannya.

═════•°•⚠•°•═════

camping || O4L [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang