Seminggu kemudian, pagi ini Ayas sedikit malah untuk berangkat ke sekolah. Ya kalian tau alasannya apa, siapa lagi kalo bukan Azel.
"bi, tumben cuma masak sedikit?"tanya Ayas yang baru saja sampai di depan meja makan.
"Iyaa den, bibi sengaja masak segini karena yang sarapan cuma aden doang."jawab bi Asih.
"Memang Daddy Mommy mana?"tanya Ayas yang hendak duduk di bangkunya.
"Seperti biasa den, tuan besar perjalanan bisnis dan nyonya mengantarkan ke bandara lalu-"ucapan bi Asih terpotong.
"Sudah bi, aku tau setelahnya."ucap Ayas dengan tersenyum paksa.
bi Asih tau senyuman itu adalah senyuman paksa, bi Asih hanya menunduk dan menghela nafas.
"Oh ya bi, aku kemarin ngeliat mobil lain. Itu punya siapa bi?"tanya Ayas, setelah mengunyah makanannya.
"Ah itu, teman sekaligus rekan kerja tuan besar den."jawab bi Asih.
"Kemarin bi Asih yang menyambut kedatangannya karena tuan dan nyonya belum pulang.. dan bi Asih sebelumnya juga di telpon oleh nyonya besar kalau teman sekaligus rekan kerja nya akan kemari den."jelas bi Asih, Ayas hanya mengangguk.
"Tapi kenapa aden tau? bukannya aden belum pulang sekolah?"tanya bi Asih bingung.
"Ah itu, kemarin aku sudah pulang cuma muter balik karena ada barang yang ketinggalan bi."jawab Ayas, bi Asih hanya mengangguk.
"Yasudah lanjutkan makannya, bibi mau membersihkan area belakang."ucap ni Asih.
"Oke bi"
"bi Asih."panggil Ayas, bi Asih pun menoleh.
"Ya den, ada apa?"tanya nya.
"bibi sudah sarapan? Kalau belum ayo sarapan bersama."ajak Ayas.
"Belum den, tapi maaf hari ini bibi tidak bisa menemani aden sarapan. Area belakang belum sempat bibi bereskan."jelas bi Asih mencoba memberi pengertian.
"Aaaa~ ayolah bi, temenin aku sarapan."rengek Ayas.
Satu fakta lagi, Ayas hanya bisa merengek pada bi Asih. Bahkan orang tuanya pun tidak, karena kalian tau orang tua nya hanya sibuk bekerja.
"Besok saja, oke?"lembut bi Asih.
"Hm, oke. Besok jangan sampai engga."ucap Ayas.
"Oke."balas ni Asih dengan mengacungkan jempolnya, lalu pergi meninggalkan Ayas sendirian.
Ayas menghela nafas,"sampe kapan hidup gua kek gini."
"Banyak orang yang mengidamkan kehidupan enak, punya orang tua mampu, bisa beli apapun. Tapi kalo gak ngerasain bahagia buat apa?"gumam Ayas.
"Holly shit!"umpatnya.
****
Di sisi lain seorang gadis sedang sarapan bersama ibu dan ayahnya, terlihat keluarga yang harmonis. Jauh berbeda dengan keluarga Ayas, hah~ poor Ayas.
"Sayang, apa setelah pulang sekolah kamu ada kegiatan?"tanya ibu dari Azel.
Cyntia Purnama, ibu dari Azel. Tidak bekerja, hanya ibu rumah tangga karena permintaan suaminya. Dulu nya ibu nya bekerja sebagai kepala devisi keuangan di kantornya.
"Sepertinya ada mom, kenapa?"tanya Azel.
"Mommy mau ngajak kamu berbelanja bulanan, soalnya Daddy gak bisa nemenin Mommy."balas sang ibu.
KAMU SEDANG MEMBACA
AYASKARA
Teen FictionBercerita tentang seorang remaja SMA bernama Ayaskara Satya Mahendra, murid SMA Garuda yang terkenal biang onar di sekolahnya. Namun dibalik kenakalannya Ayaskara juga mempunyai sikap yang baik dan suka menolong. Ayas menyukai salah satu siswi di k...