🐈⬛ corpse bride.
"Tidak!"
Lee Jeno terduduk. Bola mata hitam dibalik kelopak mata sipitnya bergerak-gerak gusar. Dadanya turun naik tak beraturan. Apa yang baru saja terjadi di dalam mimpinya barusan benar-benar tidak masuk akal.
"Oh, kau sudah bangun?! suamiku!"
Jeno menoleh ke arah sumber suara di sebelah kanannya dan terkesiap ketika mendapati seorang laki-laki berpakaian tuxedo putih; mirip seperti apa yang sedang dikenakannya saat ini.
Jeno refleks menoleh ke arah tubuhnya sendiri. Pernikahan? Benar. Bukankah seharusnya saat ini dia sedang melangsungkan pernikahan nya bersama dengan Huang Renjun, laki-laki yang diperkenalkan kepada nya enam bulan yang lalu.
"Akh!" Jeno meringis memegangi kepalanya.
"Kau baik-baik saja?" tanya lelaki ber–tuxedo putih di sebelahnya itu. Raut khawatir terlihat jelas diwajah putih pucatnya.
"Aku harus pergi," gumam Jeno.
"Ya?"
"Aku harus melangsungkan pernikahan."
Kali ini ada segaris raut kebingungan yang tercetak jelas di dahi lelaki berkulit pucat itu.
"Tapi kata Paman Lim kita tidak bisa melangsungkan pernikahan dengan keadaan mu yang seperti ini."
"Kita?"
"Ya! kau dan aku. Bukankah kedatangan mu kemari adalah untuk menikah denganku?"
Jeno tercengang, menatap wajah laki-laki itu berserta pernyataannya barusan yang membuatnya hampir tertawa.
"Sebentar—apakah ada yang salah dengan kepalaku ...." Jeno kembali memegangi kepalanya; lebih tepatnya bagian belakang kepalanya.
"Sebelumnya benar, aku akan menikah, tetapi bukan—" Jeno berhenti. Sebuah cairan yang terasa melekat di tangannya membuat lelaki itu tiba-tiba saja bungkam. Dia membawa tangannya ke depan wajah dan terkejut saat menemukan darah yang menempel di sana.
"Apa ini, darah?" Jeno kembali memegangi belakang kepalanya dan melihat tangannya lagi untuk memastikan.
"Ah .... itu akan mengering dalam beberapa hari .... " cicit laki-laki berwajah pucat tadi. Dia tidak berani berbicara terlalu keras sebab lihat bagaimana paniknya Jeno saat ini.
"Kenapa? Bagaimana bisa aku—" bak kedatangan ombak yang menerjang kuat nan menyeretnya tenggelam dalam satu waktu. Jeno membeku begitu memorinya menariknya masuk ke dalam kilas balik apa yang sudah terjadi kepadanya beberapa waktu lalu.
Jeno sedang mengemudikan mobil pernikahan nya saat tiba-tiba saja dia mendapatkan sebuah panggilan telepon. Awal kesialan yang menimpa dirinya mungkin berawal dari ponselnya yang jatuh ke bawah. Nada dering yang terus berbunyi mendesaknya untuk segera menggapai benda pipih itu. Sampai kemudian suara klakson truk dari arah sebelah kanan tiba-tiba saja menggelapkan semuanya.
Jeno menutupi kedua telinga.
"Aku .... Apakah aku sudah mati?"
Tadi itu, ternyata bukan sekedar mimpi.
🐈⬛ tbc.
🌙 : hi dear! gimana seninnya?
aku kembali lagi buat mengurangi isi draft—kali ini first time pengen coba yang bergenre fantasi. mungkin bakalan agak cringe dan gak masuk akal. seperti biasa, dalam satu chapter gak akan sampai seribu kata. dan ya, ini idenya karena waktu itu habis nonton corpse bride (╥﹏╥)
semoga kalian suka dan selamat membaca <3!
KAMU SEDANG MEMBACA
Corpse Bride nomin ver.
Fantasy𝑐𝑜𝑚𝑝𝑙𝑒𝑡𝑒 / Didesak untuk segera menikah karena usianya yang sudah cukup matang, salah seorang temannya memperkenalkan Jeno dengan seorang pria muda bernama Huang Renjun. Hari ketika upacara pernikahan akan di gelar, siapa yang menduga bahwa...