tujuh

1.3K 197 6
                                    

🐈‍⬛ corpse bride.

"Ayah sudah memberimu kesempatan satu kali untuk memilih dan sekarang biarkan Ayah yang memilihkan untuk mu."

"Tapi Ayah, aku menyukainya dan mungkin dia butuh aku untuk bangun."

"Nak, orang-orang membicarakan mu. Mereka bilang kesialan yang menimpa anak itu karena mu. Oleh karena itu, Ayah akan buktikan pada mereka bahwa apa yang mereka katakan itu tidak benar."

"Ini sudah hampir satu bulan, jika satu minggu lagi dia masih tidak siuman, Ayah harap kau mau mengerti."

Perdebatan nya dengan sang Ayah malam itu membelenggunya. Tidak ada yang bisa Renjun lakukan selain memohon penuh harap agar Jeno bisa segera bangun. Masih tersisa tiga hari lagi usahanya untuk membuat lelaki yang akan jadi suaminya ini membuka mata.

Renjun—hampir saja menyerah.

🐈‍⬛ corpse bride.

Tiga hari masih terasa aneh bagi Jeno menembus dinding seperti ini. Tapi sekarang, itu sudah seperti sebuah kebiasaan yang tidak lagi meninggalkan rasa takjub luar biasa.

"Kenapa—" Jaemin menolehkan kepalanya ke arah Jeno. Terdapat raut kebingungan yang hiasi wajah lelaki bertuksedo putih itu.

Beberapa waktu lalu Jeno menyeret nya untuk ikut dengannya. Padahal Jaemin sudah berkuat hati untuk berhenti mengikuti kemana lelaki ini pergi. Pikirnya, Jeno mungkin saja akan membawanya pergi ke rumah sakit lagi.

Tidak, Jaemin tidak mau lagi.

Tapi ternyata persepsi nya salah. Yang mengejutkan adalah kenyataan bahwa Jeno kini membawanya masuk ke dalam sebuah restoran.

"Kenapa kita di sini?"

Jeno tidak menjawab. Pandangan lelaki itu lurus ke arah seorang lelaki muda yang saat ini berdiri di sudut ruangan; fokus memperhatikan jalannya aktivitas restoran.

"Dia ...."

"Adik ku."

Jaemin manggut-manggut mengerti. Tapi setelahnya lelaki itu menutup mulut; memandang Jeno tidak percaya.

"Kau—seorang Chef!?"

Jeno berdecak, jari telunjuknya bergerak ringan menoyor dahi pucat Jaemin.

"Aku pemilik restoran ini, bodoh."

"Ya!" Jaemin berteriak, walau tidak terasa sakit tapi dia secara alamiah mengusap dahinya,"Aku tidak bodoh!"

"Kau iya."

"Tidak! Aku cukup pintar, walau nilai matematika ku hanya tiga." intonasi suaranya semakin mengecil di akhir.

Jeno terkekeh,"Itu bodoh."

"Tidak!

🐈‍⬛ tbc.

don't forget to vote and gimme your review! thx >.<

Corpse Bride nomin ver.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang