9

249 36 10
                                    

"kamu bicara dengan siapa?"

"Dengan teman saya lah dok, tuh didekat pintu"

Minha kembali menatap kearah pintu namun tidak melihat siapapun disana.
"Tidak ada siapa siapa disana, kamu sepertinya berhalusinasi, saya tau ini berat tapi kamu harus tetap sadar untuk selamat, saya permisi dulu"

Setelah dokter Minha pergi, hyunsuk, Jihoon dan Asahi menatap kearah Yoshi, disana Yoshi berdiri tapi kenapa dokter Minha tidak bisa melihatnya.

Dengan langkah pelan, Hyunsuk menghampiri Yoshi yang kini sudah tertunduk menahan air matanya.
"Yosh? Kenapa dokter Minha gak bisa liat lu?" Tanya Hyunsuk.

Yoshi hanya diam, dia tidak tau harus mengatakan apa kepada sahabatnya.
"Yoshi jawab gue, kenapa dokter Minha gak bisa liat lu?" Tanya Hyunsuk sekali lagi.

Yoshi mengangkat kepalanya, Pipinya sudah basah Karna air mata yang terus keluar tanpa bisa dibendung.
"Kak.... sebenarnya gue...udah" Yoshi tidak sanggup memberitahukan kebenarannya, ia tidak ingin sahabatnya semakin hancur.

"Udah apa yosh?" Jihoon ikut menimpali obrolan mereka berdua.
"Gue udah meninggal"

Bak disambar petir disiang bolong, ketiga orang itu menatap Yoshi dengan tatapan tidak menyangka.
"Gue...hikss gue baru sadar setelah sampai di Jogja...selama ini gue gak sadar kalau gue udah meninggal" ungkap Yoshi.

Asahi mendekati yoshi kemudian memegang kedua pundak Yoshi.
"Yosh jangan bercanda, kalau lu udah meninggal dimana mayat lu?"

Yoshi menggelengkan kepalanya, ia tidak tau kalau raganya sekarang dimana.

Sudah, hyunsuk sudah tidak kuat dengan semua kenyataan pahit yang terus menghantam dirinya. Untung saja Jihoon sigap menahan tubuh hyunsuk yang jatuh pingsan.

"Kak hyunsuk!!"

Mereka langsung membawa hyunsuk untuk berbaring di sofa ruang rawat Junkyu.

Malamnya
Mereka semua duduk di lantai untuk menunggu penjelasan Yoshi.
"Pas gue sampai di Jogja, gue bingung kenapa mama papa gue kek gak liat gue disitu, gue mikir mereka marah karna gue jarang ngabarin mereka tapi pemikiran gue itu sirna pas nenek gue ngeliat gue dan nanya gue siapa? Kenapa gue mirip sama cucunya, dari situ nenek ngejelasin kalau gue udah meninggal" jelas Yoshi panjang lebar.
"Tapi kapan yosh?, selama ini lu bareng kita terus" tanya Jihoon.

"Gue gak tau, tapi gue Inget sesuatu"

"Inget apa?" Tanya Asahi.
"Kalian inget 2 bulan sebelum Mashidam meninggal?" Tanya Yoshi dan mereka bertiga mengangguk.

"Pas tanggal 8 gue sempat di pukul oleh seseorang Sampai gue pingsan, pas gue bangun, gue udah ada di pinggir jalan pas hujan, gue gak tau apa yang terjadi pas gue pingsan, mungkin saat itu gue dibunuh" terang Yoshi, ia sangat sedih karna mengetahui kenyataan pahit yang menimpanya.

Baru saja ingin berbicara, hp hyunsuk berbunyi dan menampilkan pesan dari si pembunuh.
Unknown
[Send videos]
Kulit teman kalian mulus sekali, sepertinya bagus kalau dijadikan jaket atau tas, ouh iya saya cuma ngambil kulitnya kepalanya ada kok disampingnya. Mayatnya ada di kamar nomor 8 hihihi.

Mereka sangat terkejut saat melihat video itu, video dimana kepala Jaehyuk ditebas dan dikuliti oleh si pembunuh.
"Jae... Jaehyuk!?"

Asahi, orang yang paling dekat dengan Jaehyuk langsung tak sadarkan diri saat melihat sahabat karibnya sudah tidak bernyawa.
"ASAHI!?"

The Room Eight Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang