11 (end)

285 34 15
                                    

Baru saja kapak itu akan melayang kearah kepala Jihoon tiba-tiba seseorang datang dan menendang sosok Yoshi hingga terjatuh dan pingsan.

"Junkyu!?"

Mereka semua terkejut saat melihat Junkyu datang dengan baju rumah sakitnya.
"Nanti aja nanya kak, kita harus laris sekarang"

Junkyu langsung membuka tali yang mengikat tangan Jihoon dan hyunsuk, setelah itu mereka berlari keluar Karna Junkyu tau, sosok yoshi hanya akan pingsan sebentar dan segera sadar.

Saat akan menuruni tangga, mereka dikejutkan oleh sosok besar hitam dengan mata merah yang menunggu mereka ditangga.
"Kita harus lari kemana sekarang?!" Bingung Jihoon.

Mereka berbalik tapi diujung lorong sosok Yoshi sudah berdiri sambil menyeret pedangnya.

"Kalian lari sekarang, kak Hyun bawang merahnya ada kan? Lempar ke genderuwonya, biar gue yang ngehalangin orang itu" titah Jihoon.
"Engga ji, lu bisa mati kalau ngelawan orang itu" tolak hyunsuk.

"Kak plis, cuma ini caranya, janji sama gue kalian bakal berhasil" setelah mengatakan itu, Jihoon berlari kearah sosok yoshi sambil membawa gagang sapu yang entah dia dapat dari mana.
"Kak ayo, genderuwonya udah ilang"

Junkyu langsung menarik tangan hyunsuk yang terdiam melihat Jihoon mengorbankan dirinya.

Junkyu dan Jihoon lari ke bawah, Junkyu ingin membawa hyunsuk keluar sebelum mencoba mengalahkan sosok yang memakai raga Yoshi.

Namun semuanya tidak berjalan dengan mulus, saat akan menuju ke pintu utama, mereka dihadang oleh makhluk makhluk suruhan orang itu.
"Aish shibal" umpat junkyu, tapi untung saja nenek yang menjadi khodam junkyu datang dan menghalau mereka.

"Kita keluar lewat pintu kolam berenang kak" ujar junkyu dan kembali menarik hyunsuk untuk kearah pintu kolam berenang.

Namun betapa terkejutnya mereka saat Sampai didepan pintu kolam berenang, tubuh Jihoon yang berlumuran darah jatuh tepat di depan mereka, kolam yang awalnya berwarna sedikit hijau berubah menjadi warna merah.
"JIHOON!?!"

"Kak kita gak punya banyak waktu, kita harus pergi sekarang juga kak" ajak junkyu yang berusaha kuat melihat kenyataan didepannya.

Mereka memutar balik untuk lewat pintu belakang, namun dibelakang mereka sudah ada anak buah sosok yang menggunakan raga Yoshi dengan gergaji mesinnya.
"Kyu lu harapan satu satunya sekarang buat ngehentiin Mala petaka ini, gue mohon lu harus selamat jangan adalagi korban setelah kita" tutur hyunsuk.

"Engga kak, kita bakal keluar dari sini bareng bareng" tolak junkyu dengan air mata yang sudah bercucuran.
"Engga kyu, gue harus ngelihin dia, sekarang lu harus selamat dan kalahin dia, itu permintaan terakhir gue"

Setelah mendengar ucapan hyunsuk, dengan berat hati, junkyu berlari kearah pintu belakang, ia segera mengeluarkan botol kaca antik yang sedari tadi ia sembunyikan didalam bajunya.

Setelah mendengar ucapan hyunsuk, dengan berat hati, junkyu berlari kearah pintu belakang, ia segera mengeluarkan botol kaca antik yang sedari tadi ia sembunyikan didalam bajunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Junkyu berlari sambil menangis pilu saat mendengar teriakan hyunsuk yang kesakitan dan bunyi gergaji mesin itu.

Saat sampai di pintu belakang, ia dihadang oleh sosok yoshi dengan pedang yang berlumuran darah milik Jihoon.
"Awalnya saya tidak ingin membunuh kamu, tapi kamu terlalu ikut campur jadi sekalian saja saya bunuh kalian semua, setelah kamu mati saya akan segera membunuh orang yang telah membantu kamu"

"Gue gak akan biarin itu semua terjadi" geram junkyu.

Ia menggenggam botol itu dengan kuat dan mulai mendekati orang itu, junkyu berhasil menendang pedang yang ada ditangan kanan sosok Yoshi.

Mereka akhirnya bertarung menggunakan tangan kosong, junkyu tau kekuatannya dengan sosok yoshi tidaklah sama kuat, buktinya ia berhasil di hempaskan hingga punggungnya menabrak pohon yang ada ditaman belakang tanpa harus disentuh oleh sosok yoshi tersebut, bahkan ia sampai muntah darah Karna kekuatan sosok tersebut.
"Menyerah saja, kamu tidak akan bisa mengalahkan saya" ujarnya meremehkan junkyu.

Sosok yoshi berjalan mendekat dengan pelan kearah junkyu, junkyu bersunggut mundur seiring langkah orang tersebut. Saat sosok itu sudah berada didepannya, junkyu langsung melemparkan tanah yang ia sedari tadi dia genggam saat bersunggut mundur.

Dan itu berhasil membuat sosok yoshi kesakitan dan mengusap matanya, merasa ini adalah peluang untuknya, junkyu langsung berdiri dan menerjang orang itu.

"MATI LU ANJING MATI, KARNA LU GUE DAN SAHABAT GUE MENDERITA" pekik Junkyu sambil memukul sosok tersebut.

Setelah puas meluapkan emosinya, junkyu mengarahkan kepala botol itu kearah jantung tubuh Yoshi dan membacakan doa serta mantra untuk mengurung sosok yang mendiami tubuh Yoshi.

"PERGI LU KE NERAKA, MEMBUSUK LU DINERAKA"

Setelah itu tubuh Yoshi kejang kejang dengan hebat diiringi oleh teriakan yang junkyu tau teriakan itu bukan suara Yoshi, junkyu terus menekan botol itu hingga tubuh yoshi berhenti bergerak, segera junkyu menutup botol itu sambil menangis, terlebih saat melihat kearah Raga yoshi yang memang seharusnya sudah membusuk, raga Yoshi sekarang terlihat Sangat menyedihkan, bau busuk begitu menjalar, Baunya seperti mayat yang sudah dibiarkan terlalu lama.

"Hiks.... gue....gue berhasil"

Junkyu berusaha berdiri dengan sisa tenaga yang ia miliki, namun saat itu juga ia mendengar suara seseorang.
"Lu mungkin berhasil ngebunuh bos gue tapi lu gak akan bisa bunuh gue"

Junkyu berbalik dan melihat orang yang membawa gergaji besi itu berjalan menuju kearahnya.

Junkyu langsung berlari walaupun semua badannya sudah terasa sangat sakit. Ia berlari kearah depan kos kosan berharap ada yang melihatnya tapi mungkin mustahil Karna sekarang sudah sangat malam dan letak kosannya itu sedikit berjarak dengan rumah rumah masyarakat.

"Argh" junkyu tersandung saat sampai didepan kosan waiji, kakinya berdarah dan kepalanya terbentur batu.

Ia berusaha berdiri namun tidak bisa, kakinya sangat sakit dan tenaganya sudah sangat terkuras.

Dapat junkyu lihat, orang itu semakin dekat dan mulai menyalakan gergaji mesinnya.
"Ini.... mungkin akhir hidup gue" gumam Junkyu sambil tersenyum.

Ia pasrah sekarang, mungkin ini lah yang menjadi jalan hidupnya toh kalaupun dia selamat dia sudah tidak memiliki siapapun, Junghwan belum tentu bisa selamat, dan ia tidak memiliki keluarga.

Jadi lebih baik berakhir seperti ini kan? Dia bisa berkumpul dengan sahabatnya disana.

Junkyu merebahkan dirinya sambil menatap langit malam yang terlihat indah, senyumnya semakin mereka saat mendengar suara gergaji mesin itu semakin dekat.

Perlahan kesadaran Junkyu mulai menghilang, sama sama ia bisa melihat Bahwa gergaji itu siap untuk menebas tubuhnya.

Tapi sebelum kesadaran Junkyu menghilang sepenuhnya, jungkyu mendengar suara tembakan dan semuanya menjadi gelap.




















































~end~

Huaaa akhirnya selesai, thanks buat yang mau baca cerita gaje ku hehehe
Luvv uuu guys.

The Room Eight Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang