04 : Bentang

1.6K 229 15
                                    

Hanya fiksi

870

Warning - Male Pregnant













bible menyeret terus menyeret orang di belakangnya, biu menutup rapat mulutnya karena merasakan aura tak menyenakan dari bible. tubuhnya didorong masuk ke mobil, biu sedikit meringis saat kepalanya tak sengaja terbentur bagian atas mobil.

bible tak mengucapkan sepatah kata-pun, dia hanya mengemudikan mobil dalam diam. biu merasa bersalah, harusnya dia tak kembali merusak hari mereka, apalagi mereka baru sebentar disana 

"maaf"

bible tak menjawab, dia seolah mengabaikan orang disampingnya

"tadi biu terlalu semangat mau foto, maaf sudah buat bible marah"

melihat tidak ada reaksi apapun dari suaminya, biu mencoba menyentuh lengan bible. namun dengan cepat ditepis oleh suaminya.

"maaf sudah mengacau lagi"

"sudah tau kan, jangan buat aku tambah pusing"

"iya ma-"

"BERISIK! tutup mulutmu itu"

"biu hany-"

bible tidak dalam mood yang baik sekarang,  dia menepikan mobilnya dan mencengkram rahang biu kasar 

"kau pelacur atau apa? tutup mulut sialanmu"

DUAK

bible memukul kepala biu ke jendela mobil dengan keras, suara lantang itu tak membuat bible gentar sedikitpun, sekali lagi dia kembali menghantam kepala biu 

DUAK 

"Ah! sakit bible"

"melunak padamu kemarin bukan berarti aku akan berhenti memukulmu, KAU PAHAM!"

biu terisak, sakit sekali. kepalanya sakit, tidak cukup kemarin terbentur sekarang masih harus merasakan hantaman keras lagi 

"hiks.. iya biu minta maaf hiks"

bible memukul main-main pipi biu

"kau tau kan aku bisa lebih dari ini?"

" hiks"

"sekali lagi, sekali saja. lihat yang bisa ku lakukan"

bible kembali mendorong kepala biu hingga membentur dashboard mobil

"akh" biu kembali mengerang kesakitan

dia memegang kepalanya, rasanya menangis tidak akan mengurangi rasa sakitnya. sepanjang perjalanan kembali ke penginapan dia terus memegangi kepalanya, berharap rasa sakit itu akan berhenti 

.

.















sudah terhitung hari ke-3 mereka berdua di phuket, tapi tidak sedikitpun ada kemajuan dari kisah cinta mereka berdua, setelah dari air terjun bible kembali ogah-ogahan untuk keluar padahal ini liburan mereka. bible beralasan dia sibuk dan menyuruh biu keluar sendiri saja kalau bosan

tapi biu tak berani jauh-jauh, dia hanya berjalan di pantai di depan penginapan, menikmati matahari terbenam sendirian dan kadang mencari oleh-oleh untuk mertuanya.

kini biu hanya duduk di ayunan dekat kamar penginapan, memandang lurus ke depan menyaksikan ombak menggulung ke arah pantai. andai bible mau untuk diajak bermain pasir

Last word : Muak | BiblebuildTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang