12 : Belajar

2.1K 305 56
                                    

Hanya fiksi

3000

Warning - Male Pregnant
















napasnya memburu, tangannya masih setia mengepal untuk mengetuk pintu di hadapannya. sejak kecil biu takut berada di tempat gelap dan sempit, itu membuatnya panik dan ketakutan setengah mati. matanya sudah banjir air mata, biu bisa menahan hukuman apapun asal tidak dikunci di tempat gelap

"bible..."

suaranya menjadi serak karena terus berteriak, biu bisa merasakan bibirnya yang sudah mengering. matanya menatap sekeliling, rasanya ketakutannya semakin membuncah, ruangan yang begitu gelap dan hanya cahaya bulan yang menerangi ruangan kecil itu 


krek! brugh


"AAKKKG!"

biu berteriak kala suara asing terdengar di telinganya, tumpukan kardus yang sebelumnya tersusun di pojok ruangan terjatuh hingga berantakan. napasnya semakin berat, tubuhnya gemetar ketakutan 

saking gemetarannya, biu sampai tidak mampu lagi untuk berdiri dengan kedua kakinya, tubuhnya merosot dengan bersandar ke pintu, napasnya berderu dan putus-putus 

'haa.. h-haa'

biu meremas dadanya yang perlahan terasa semakin sakit, dia mencoba untuk menarik napas sebisa mungkin tapi tarikan napasnya tetap pendek dan membuatnya semakin tersiksa

'bayi...'

ditengah kesulitannya, biu masih memikirkan bayi yang ada di perutnya. biu tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi pada anaknya. dengan sisa kekuatan yang ada, biu kembali mengetuk pintu kayu itu dengan putus asa

'siapapun... buka pintunya'

entah tuhan mendengar betapa putus asanya dia, pintu itu akhirnya terbuka. membuat biu yang memberikan semua berat tubuhnya pada pintu jatuh menghantam lantai yang dingin.

"ASTAGA BUILD!"

itulah mertuanya, wajahnya terlihat panik dan khawatir. biu dapat merasakan tubuhnya yang lelah dan gemetaran diangkat beberapa orang dan di dudukkan di sofa, perlahan sebuah selimut melingkar di tubuhnya, biu bersyukur akhirnya bayinya tidak akan merasa takut lagi

"minum ini"

mertuanya memberikan segelas teh hangat untuk biu minum, namun tangan biu terlalu gemetaran untuk memegang gelas itu, hingga hampir saja gelasnya jatuh. untungnya dengan sigap sang mertua kembali memegang gelasnya

Last word : Muak | BiblebuildTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang