01. Gadis Play Girl

27 1 0
                                    

"Jaga diri baik-baik, Mama Papa akan secepatnya pulang kembali." ucap dua pasangan paruh baya melambaikan tangan.

"Secepatnya? Setiap setahuan sekali itu cepat?"

Pertanyaan itu dilontarkan oleh gadis remaja berparas memukau. Ia memiliki rahang dan bentuk muka sempurna menjadi daya tarik para lelaki, bola mata coklat gelap menghiasi keindahan, hidung mancung serta bibir segar. Ia pantas disebut cantik.

Rambut gadis ini bergelombang panjang dan berwarna hitam pekat. Tingginya sekitar 169 cm dan memiliki lekukan pinggang yang pas. Ia hanya memakai aksesoris kalung, ya kalung gembok berantai. -Bulan Eoni.

"Bulan, harusnya kamu mengerti. Orang tua mencari uang itu untuk menafkahi anaknya." ucap pria paruh baya memperingati sang anak.

Pria paruh baya bernama Emanuel Rengga. Pemuda tampan dan kaya raya, ia seorang ternama sebagai CEO di Amerika.

"Benar apa kata Papa kamu, Bulan. Mama harap kamu paham. Sekarang ayo kita berangkat." ucap wanita paruh baya seperti anak kuliahan yang muda.

Wanita paruh baya tersebut memiliki wajah paras indah dilihat, ia bernama Racci Yonala. Racci juga bekerja di Amerika, punya banyak cabang bisnis, tak heran namanya juga terkenal di kalangan Amerika dan Indonesia.

Dua pasangan itu berbalik badan menuju penerbangan, meninggalkan Bulan sendirian yang masih berdiam diri.

Harusnya tadi Bulan jangan ikut antar ke bandara jika orang tuanya seolah tidak menganggap berdirinya Bulan saat ini.

Bulan putar bola mata malas dengar perkataan orang tuanya. Ia sudah bosan, selalu itu-itu saja salam perpisahan, tak ada kata dan perlakuan manis lainnya meninggalkan anak sendiri. Pasti akan bertemu setiap setahun sekali.

Sudah terbiasa, dari kelas VII SMP Bulan belajar mandiri tanpa dekat bersama orang tua bahkan tanpa ada pengurus rumah. Dan sekarang, Bulan menginjak kelas XII SMA.

Bulan lupa bagaimana rasanya dipeluk, mendapat kasih sayang serta perhatian lebih pada dua orang tua.

Tentu menyedihkan, tapi sampai detik ini ia bisa lalui semua tanpa mengeluh apa yang ia rasakan. Ia menikmati sendirian kepahitan sebagai seorang anak, sebab prioritas orang tuanya adalah pekerjaan.

๑๑๑

Bulan masuk dalam markas besar. Dalam ini terdapat banyak penghuni berjumlah ratusan lebih. Luar markas ada segudang mobil milik para penghuni di mari.

Saat semua mata tertuju padanya, para penghuni menyambut hangat kedatangan bos mereka.

Ya, Bulan telah lama menjadi ketua dari geng mobil, markas sudah ia anggap seperti rumahnya. Geng ini bernama Glory, bukan hanya lelaki, perempuan juga bergabung.

Brilliant lebih mendominasi para perempuan yang bergabung pada gengnya, sebab bukan hanya pria, perempuan juga tidak lemah. Meski begitu, pria juga bergabung dalam geng ini.

"Cihuy Bu, bos. Senyum kek, kayak lagi putus cinta aja!" celetuk perempuan berpenampilan baddas nan cantik. -Leiza.

"Bisa potek lo bos? Padahal cowo lo banyak." gelak pria bertubuh kekar, tentunya punya wajah tampan. -Regha.

"Tadi pacar lo cariin." ucap pria berwajah datar, ia memiliki sifat dingin pada sesiapa saja. Untunglah ia tampan, masih ada wanita yang mau meski wajah datar. -Kendio.

Leiza, Regha dan Kendio, mereka bertiga adalah anggota inti, sudah Bulan anggap sebagai sahabat.

"Pacar yang mana? Namanya?" tanya Bulan mendudukkan pantat di kursi dekat para anggotanya.

BULANOGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang