"Eoni." gumam Noga ngilu lihat pemandangan depannya.
Bulan menghajar habis-habisan membabi buta pria depannya, pria inilah yang balapan dengan Bulan di arena liar tadi.
Sekarang Noga tahu kenapa sering sekali wajah Bulan memar, ternyata jika berkelahi Bulan sebengis ini.
"Ngaku aja lo sialan! Pasti lo 'kan yang udah curangin rem gue!" Bulan semakin panas.
"Gue..."
BUGH
Bulan emosi hajar tambah menjadi-jadi membuat pria itu kesusahan mau menjawab pertanyaan Bulan.
"Bukan gue..."
BUGH
"Bukan gue..." ucap pria itu meringis kesakitan, darah segar menetes di lantai.
Noga menahan Bulan berhenti menghajar, "Eoni, denger dulu dia mau bilang apa." ucap Noga mengelus punggung gadis emosian ini.
Kendio hela nafas, untunglah Noga berani menenangkan Bulan. Sebab semua geng Glory hanya diam tak berani angkat bicara tenangkan amukan bos mereka.
"Gue disuruh, Ye... Yerend." usai berucap pria itu kelemahan terjatuh pingsan.
Pantas saja tadi Noga melihat ada sosok gadis mencurigakan, ckckc.
"Yerend? Beneran cari masalah." Bulan tersenyum miring.
◟•๑•๑•๑•◞
Bulan membuka helm baru turun dari motor Noga. Pagi ini Bulan pergi Sekolah berbarengan Noga, tentu saja Noga yang mengajak.
Mobil kesayangan Bulan telah rusak, ia sangat malas jika bawa mobil lainnya. Mobil lain dirumahnya adalah pemberian dua orang tua, sedangkan Bulan lebih suka pakai kendaraan yang ia beli dengan uang sendiri.
"Broo!"
Wajah Noga seolah bertanya kenapa pada empat pria yang menghampirinya. Para pria ini adalah teman-temannya Noga, teman sekelas, teman bolos, teman tawuran, yah begitulah.
"Semalam kemana lo? Kita tungguin gak datang." ucap salah satu pria santai dan tampan tentunya -Xeno.
"Gak cerita lu udah punya cewe sekarang?" pria tinggi berkulit hitam manis melihat Bulan dan Noga bergantian. Ia bernama Gilang.
"Bulan." pria tampan bertubuh kekar ia bernama Yowan. Tentu tahu dengan Bulan, ia sering dengar obrolan kelas lain mengatai Bulan sangat cantik sayangnya play girl.
"Bukan main." sahut Bino memiliki wajah putih imut. "Pantesan semalam kita pada tungguin kayak biasa di club lo gak datang-"
"Diem lo pada." potong Noga menarik lengan Bulan jauhi parkiran, tepatnya ingin menghindar bisa saja semua aib terbongkar jika tak segera Noga hindari temannya.
"Sering ke club lo? Berapa cewe yang lo tiduri?" tanya Bulan tak menyangka. Bukankah katanya Noga sangat dingin jika didekati perempuan.
Noga menggeram rasanya ingin tendang wajah Bino. "Gue gak tiduri jalang, di sana gue teguk minuman doang."
Bulan terkekeh. "Serius lo gak tergoda sama jalang di club?" Noga ini tampan, pasti banyak perempuan seksi menggodai mana mungkin pria tak memiliki hasrat.
Noga seolah mengerti apa yang ada dalam pikiran Bulan. "Gue cowo normal sekilas emang pernah tergoda, tapi demi apa pun gue gak sebajingan itu buat rusaki perempuan."
KAMU SEDANG MEMBACA
BULANOGA
Teen FictionDijauhkan oleh orang tua karena pekerjaan membuatnya melakukan kebebasan. Liar, bolos, perkelahian lawan jenis, pemimpin ketua geng mobil, ialah sosok Bulan Eoni. Masalah percintaan, ia sering di cap sebagai "Play girl kelas kakap" pria mana yang ti...